Aku tak tahu tempat yang sekarang ku pijaki, bangunan tua yang ditumbuhi akar merambat di dinding dan debu yang bertebaran di penjuru ruangan. Aku memperhatikan sekeliling, begitu banyak barang kuno yang terlihat usang, mungkin sudah tidak berfungsi.
Saat aku berjalan mendekati buku berukir emas yang kulihat dikamar kembaranku membuat ku bingung, pada awalnya aku hanya iseng menyatukan kunci dilubang pintu yang terdapat di sampul buku dan tiba-tiba saja dunia seperti berputar hingga kegelapan menyergap dan membawaku ke dunia antah berantah ini. Sungguh aneh, lantas aku harus bagaimana?
"Aku merasakan kehadiran seseorang" ujar seorang pemuda yang berpakaian seperti penjelajah.
"Seseorang apa maksudmu?" Tanya pemuda lain yang memakai tudung berwarna hitam layaknya seorang penyihir.
"Sepertinya manusia seperti Yas"
"Kau bisa merasakan auranya?"
"Ya, ia sama dengan Yas"
"Kalau begitu kita temui saja Yas, hanya ia satu-satunya manusia yang tau dimensi ini"
"Baiklah "
Kedua pemuda itu pergi ke tempat dimana Yas berada, yaitu disebuah gubuk yang sering digunakan untuk meditasi.
"Yass!!" Panggil si pemuda penjelajah
Yas yang memang sedang ber meditasi seketika fokusnya buyar, ia menghela nafas
" Siapa yang berani menggangguku" gumamnya.
Saat keluar dari gubuk Yas melihat kedua teman dekatnya yang terlihat sedang terburu-buru seolah ada hal yang sangat penting.
" Ada apa Ten, Kai? Kalian tau ini waktu meditasiku jadi hal sepenting apa sampai-sampai membuat kalian kemari?" Tanya Yas menyelidik
" Aku merasakan aura manusia selain dirimu disini".
"Apa?" Yas membelalak kaget, jantungnya berdetak ia lupa membawa kuncinya bersamanya. Celaka! Jika ada manusia biasa yang memasuki wilayah Ridolf Woods maka keseimbangan dimensi ini akan berubah.
Sungguh aku sangat lelah berjalan menelusuri lorong tak berujung ini, sebenarnya aku berada dimana? Semua ini karena kembaranku yang menghilang. Atau jangan-jangan ia juga berada disini? Tapi untuk apa?.
Darrr!
"Suara apa itu" gumamku
Ctyarrrr!
Aku melihat perir yang melesat kearahku, untung saja aku dengan sigap menghindar.
"Siapa itu?" Tanya seseorang yang aku yakini seorang pemuda terdengar dari suaranya yang menggema, aku harus menjawab apa? Mungkin nama saja.
"Namaku Flo, emm aku tersesat disini jadi tolong bantu aku" Jawabku dengan berteriak.
" Apa kau manusia?" Tanyanya yang membuatku terheran, apa dia bukan manusia? Apakah monster? Parnoku seketika kambuh, sungguh aku sangat takut sekarang, rasanya ingin segera kembali ke duniaku.
***
"Mengapa bisa kau sampai disini?" Tanyanya yang membuatku menggeram marah, ahmpir saja nyawkau melayang karena ulahnya. Untung saja batinku dan dia terikat erta hingga membuatnya langsung menunjukkan wajahnya ditengah kegelapan.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu, kau menghilang bak ditelan bumi tanpa ada jejak. Dan itu membuatku sangat khawatir".
Ia tersenyak kaget mendengar jawabanku.
"Sejak kapan kau khawatir senganku?". Tanyanya ketus tanpa melihat wajahku
"Hey kau tak pernah tau sedari kecil aku selalu mengawasimu dan sering mengkhawatirkan keadaanmu, tapi saat aku ingin mendekatimu matamu itu menakutkan sangatt mengintimidasi hingga membuatku tak berani mendekat " ujarku kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Ridolf Woods
FantasiFlo dan Yas adalah kembar namun tak seiras, tapi mereka berdua sama-sama tahu tugas yang akan diemban bukanlah suatu hal yang mudah.