CH ⁰²

1.6K 99 9
                                    

°
°
°

Wang Yibo menatap datar sosok pria yang baru saja datang menemui dirinya. Pria yang teramat sangat ia benci, pria yang selama ini sudah ia anggap mati. Dan sekarang dia duduk tepat di hadapannya dengan memasang wajah menyebalkan.

"Bagaimana kabarmu, Yibo Ge?"

Yibo menarik sudut bibirnya, "Jangan pernah berpikir seolah kau mengenal diriku, Lin Yu."

"Ah, Yibo Ge .. mungkin kau lupa nama lengkap ku. Biar aku beritahukan padamu sekali lagi, aku Wang-Lin-Yu. Ingat ... kakek Wang sudah memasukkan diriku dalam data keluarga Wang."

Yibo menggertakkan rahangnya kuat, terlampau muak dengan apapun yang menyangkut tentang tua bangka sialan itu. Termasuk, Lin Yu, pria yang kakeknya angkat sebagai cucu nya selepas pria tua itu tau jika Wang Yibo membangkang. Meski Yibo yakin Lin Yu tak lebih hanya sebuah perisai bagi sang kakek. Namun nampaknya pria ini terlalu berbakti pada tuannya. Ck! Sangat persis dengan seekor anjing rumahan.

"Apa maumu! Katakan dan cepat pergi! Aku tidak ingin membuang waktu berhargaku untuk meladeni manusia tak penting seperti dirimu!"

"Shh .. sombong." Gumam Lin Yu dalam hati.

"Aku hanya ingin menemui saudaraku saja .. baiklah, aku akan pergi." Lin Yu berdiri dari tempat duduknya, meninggalkan ruang kerja Wang Yibo. Sebelum dia berhenti di ambang pintu, menolehkan wajahnya, tersenyum ke arah Wang Yibo di sana. "Yibo Ge, kau tau .. jika aku selalu menginginkan apa yang kau miliki." ucapnya, lalu pergi begitu saja.

Yibo merepalkan genggaman tangannya, napasnya memberat. Jika saja dia tidak ada di negara orang, mungkin saat ini Yibo sudah melubangi kepala Lin Yu. Namun Yibo tak ingin memiliki skandal buruk di mata negara ini.

.
.

Xiao Zhan merebahkan tubuhnya lelah selepas memasak makan malam untuk sang suami. Namun baru saja Yibo mengabarkan akan pulang terlambat. Hah .. Xiao Zhan sedikit kecewa namun tak apa, dia bisa menyimpan masakannya dan menghangatkannya lagi nanti.

Berlanjut Xiao Zhan membersihkan dirinya, lalu menghubungi kedua putranya. Rasanya sangat rindu dengan kedua jagoannya itu.

"Hai, jagoan Mommy." Sapa Xiao Zhan sembari menatap layar iPad mahalnya yang menampakkan wajah kedua putranya.

"Mom .. aku rindu, kapan pulang?" Rengek Yuan.

"Eum ... mungkin satu Minggu lagi Mommy akan pulang, Son. Jaga adikmu baik-baik, ok."

"Hm .. Mommy cepat pulang, aku malas setiap hari harus tidur dengan Yuan Ge." Kini Xizhui yang berucap.

Xiao Zhan hanya bisa tertawa mendengar celotehan kedua putranya. Cukup menatap dan berbicara dengan kedua putranya, sudah sedikit mengobati rasa rindu.

Cukup lama Xiao Zhan berbincang dengan kedua putranya. Lalu dia meminta kedua putranya untuk segera tidur. Waktu semakin larut, jam dinding menunjukkan pukul 23:00.

"Lelah sekali ..." Xiao Zhan memilih untuk merebahkan tubuhnya. Memejamkan kedua matanya, sebelum ---

Ting .. Tong ..

Mata Xiao Zhan terbelalak lebar. Dia tersenyum, "Hubby!" girangnya, dengan cepat dia membuka pintu apartemennya tanpa melihat layar interkom. Karena Xiao tak punya kerabat lain selain sang suami.

Cklek!

"Hubb---" ucapan Xiao Zhan terhenti saat melihat pria yang sedikit familiar di ingatannya.

"Kau masih mengingatku?" tanya pria itu.

Xiao Zhan hendak menutup pintu apartemennya, namun datang dua orang asing dan langsung merengkuh kedua lengan Xiao Zhan.

FUCKING II [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang