pesan:: hola. sebisa mungkin, tiap chapter dibaca narasinya biar engga bingung.
Seoul, 14 Februari 2019, 12:25 WKS.
"minji kelas berapa?" jungkook membuka percakapan setelah hening beberapa saat, minji menoleh dengan kedua alis terangkat sebelum menjawab.
"hmm.. kalau aku lanjut sekolah sih, kayanya kelas sepuluh dan mau masuk semester dua." jungkook kembali dibuat kaget, minji putus sekolah?
"ka-kamu engga lanjutin sekolah?" pertanyaan jungkook mendapat gelengan halus dari minji. kini giliran minji yang memasang raut wajah keheranan.
"aku kira kakak udah tau seluk beluknya kita, barangkali kak tae sharing-sharing gitu sama kakak hehe." tak lupa disertai senyuman manis menyayat hati. jungkook yakin minji menjawab pertanyaannya tentang sekolah sedikit membuatnya sakit hati. ia merasa bersalah soal itu.
dan apanya yang 'seluk-beluk'? pertanyaan didalam kepala jungkook saking banyaknya ia rasa bisa meledak kapan saja.
minji melirik jam dinding diatas perapian, ah ini waktunya.
"gak kerasa udah siang aja, kak jungkook keberatan engga kalau aku ke atas dulu?" demi boneka snoopy adiknya, hanni tak pernah sesopan ini pada jungkook, ia berani bersumpah. padahal mereka berdua seumuran tetapi sifatnya berbeda.
"oh, silahkan silahkan."
minji tersenyum lalu bangkit dari duduk, menyimpan nampan dan celemek tokonya di dapur, jungkook masih bisa melihat minji sempat mengikat rambutnya sambil berjalan menyelusuri tangga. seperti tergesa gesa.
page 04 :: rasa iba. 𖦽
[It's Nice To Have A Friend - TS]"halo, selamat datang— eh kakaknya minji ya?"
taehyung berkeliling setengah jam di kota dan tak satupun menemukan toko donat, dia malas bepergian jauh jauh hanya untuk satu buah donat. jadi disinilah akhirnya, pergi ke toko roti tempat minji bekerja sambilan, berharap masih tersedia donat untuk dibawa pulang.
sapaan hangat dibalas anggukan kecil dan tarikan senyum. membuat Elizabeth atau yang kerap dipanggil Liz menjadi salah tingkah, kapan lagi kan dia dapat costumer setampan kakaknya minji.
taehyung semakin ragu setelah melihat etalase kaca dan meneliti apakah ada donat, hanya terdapat roti, croissant, dan semacamnya, tak ada satupun donat yang dipamerkan.
"ada donat?"
liz sempat terdiam sesaat. berfikir keras mengingat pesan minji sebelum pulang, bahwa donatnya ia simpan di etalase nomor 2 untuk diistirahatkan setelah di microwave.
"donat, donat, donat.."
"oh! ada kak, ini menu buat donatnya." liz menyerahkan buku menu dan bersiap dengan catatan kecil serta tinta untuk menulis pesanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
return back | tk [on going]
Fanficbukan masalah kejahatan atau tidaknya, mengapa korban satu ini malah memilih untuk tetap diculik?