Dia selalu heran dengan hidup nya, tidak bahagia tapi tidak sedih juga
Hidup nya hanya seputar makan minum dan tidur.
Mungkin belum saat nya dia bahagia dan juga sedih?Bella memikirkan itu semua di dalam otak nya yang kecil itu karena terisi oleh pelajaran pelajaran yang memusing kan
Walaupun dia tidak suka belajar dan menghafal tapi tetap saja pelajaran susah itu hinggap di otak nya
Pelajaran paling memusing kan bagi bela adalah matematika, maka dari itu dia sangat benci matematika
"Bell, fokus dong jangan ngelamun terus" tanya dina
"Udah gue bilang gue ga suka matematika, kenapa lo ngajak gue ikut pelajaran si?gue mau bolos aja" jawab bella jengah
"Lo itu peringkat terbawah cewek disini masa lo ga mau belajar?"
"Mau gue terendah disini mau gue peringkat 100 juga ga peduli,gue benci matematika"
"Sebenernya matematika itu ga susah kalo lo pelajari, yuk belajar sama gue" dina meyakinkan bella dengan muka memelas
"Gue ga mau!" Bella menjawab
"Nanti nyokap lo marah sama gue, please yaa mau" dina menatap bella dengan mata berkaca kaca
"Yaudah sekali aja"
"Yeayyy!makasih bellsayangkuuu" dina memeluk bella erat
"Lepasin woy" bella menjawab sambil melotot
Mereka berbicara tapi Mereka tidak tahu tempat dan dimana mereka sekarang.
"Siapa yang ngobrol di belakang?maju ke depan kerjaan soalnya di papan tulis" ucap guru sembari melihat dina dan bella yang sedang keringat dingin
"Aduh lo si bell, mana gue belum nulis lagi" dina melotot melihat bella
"Lo si maksa gue,kalo lo ga maksa gue udah ada di kantin sekarang" bella menjawab tak kalah melotot
"YANG DIBELAKANG SILAHKAN MAJU"
"I-ya pak" dina dan bella menjawab terbata bata
Mereka sudah sampai di depa papan tulis tapi mereka tidak tahu harus bagaimana?
"Haduh gue ga ngerti bell" ucap dina berbisik
"Apalagi gue" bella menjawab pelan
"Kalau kalian tidak bisa mengerjakan jangan berbicara jika guru sedang mengajar!sangat tidak sopan!kalian saya hukum" ucap guru itu sambil mengangkat telunjuk nya
"Dihukum apa pak?" Bella menjawab santai
"Kok lo santai gitu si bell?gue gemeter nih" dina menatap bella dengan mata berkaca kaca
"Lebih baik gue dihukum daripada ngerjain matematika" bella menjawab berbisik
"Kalian pergi ke perpustakaan dan bereskan buku buku, menyapu dan pel lantai nya" guru itu menatap mereka berdua
"Siap pak,laksanakan" ucap bella sembari hormat
"Siap pak" dina menjawab dengan lesu
Mereka berdua langsung pergi ke perpustakaan dan langsung mengerjakan perintah dari guru itu.
Walaupun mereka bermalas malasan.
~~
"Gila ga si gue kira hukuman nya udah itu aja ternyata ditambah, mau nangis nih gue capek banget" dina menggerutu sembari memakan bakso nya
"Gue si udah tau, harus nya tadi kita kabur bukan malah ngerjain" ucap bella kemudian dia meminum es teh nya
"Gue boleh gabung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
One For You
Teen FictionWalaupun aku mengusir mu dari hatiku, tapi kamu terus datang membawa kebahagiaan yang tak pernah aku dapatkan? Aku selalu bingung. Ini hanya rasa kasihan atau aku benar benar mencintaimu? Jika aku merasa kasihan, mengapa disaat kamu tidak ada di sis...