Sorry ya guys karna baru bisa update, Sebenernya aku udh libur dari minggu kemaren tapi aku sibuk ngerjain portofolio, dan karna sekarang aku lagi senggang jadi aku sempatkan untuk update hehe. Semoga kalian masih ingat yaaa....
Happy Reading
••Masih terlalu banyak yang belum selesai di tahun ini sembuhku, traumaku,gagalku,hilangku,juga aku.
Empat bulan sudah charline pergi dan tak pernah kembali, bahkan galeri yang sudah ia bangun nampak ditutup entah apa alasannya. Tidak ada orang yang tau kemana perginya Charline. Ia menghilang bagaikan ditelan oleh bumi.
Sedangkan Malvin terlihat melanjutkan kembali kehidupannya seperti sedia kala, Namun tak ada orang yang tau apa yang ia pikirkan selama ini. Nyatanya, malvin selalu dihantui oleh perasaan bersama dengan sandra yang terus saja datang kemimpinya dengan wajah yang marah.
"Kenapa kau melakukan itu kepada Charline? Malv, aku kecewa kepadamu"
Malvin terbangun dari tidurnya, Sial. Ia ketiduran di ruangannya sendiri. Pria itu memijit pelipisnya menahan rasa pening di kepalanya, mimpi itu kembali muncul. Sandra yang memandang marah kepadanya dengan mengatakan hal yang sama.
Malvin melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukan pukul satu pagi, ia memilih untuk segera pulang. Malvin mengendarai mobilnya di jalanan yang terlihat lebih sepi. Malvin menghentikan mobilnya disebuah apotik dua puluh empat jam untuk membeli obat tidur,karna selama ini malvin mengalami gangguan pada tidurnya.
Malvin memasuki apotek itu, ia berdiri dibelakang seorang wanita yang tampak tengah membeli sebuah vitamin.
"Malam-malam begini kau datang sendirian ke apotek?"
"Iya, lagipula aku sudah biasa"
"Tidak baik pergi sendirian di malam hari dengan kondisi hamil seperti ini"
"Iya-iya, aku biasa memakai taksi online. Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja"
"Kau tidak berubah charline"
Dahi malvin mengernyit, Dan bersamaan dengan itu wanita yang berdiri di depannya terlihat membalikkan badannya, dan saat itulah pandangan keduanya bertemu. Charline dengan tatapan keterkejutannya, sedangkan Malvin terlihat lebih tenang meski dalam hati ia sama terkejutnya.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya orang yang penjaga apotek itu kepada malvin yang nampak masih berpandangan dengan charline.
Matanya melirik kebawah, melihat perut wanita itu yang terlihat sudah membuncit.
"Permisi, pak?"
Malvin melirik ke arah penjaga apotek, Ia melangkah melewati charline yang masih berdiri dalam keterkejutannya. "Aku ingin obat seperti biasa"
"Baiklah"
Charline mengusap perutnya pelan, ia segera beranjak dari sana dengan terburu-buru. Pertemuan ini tidak seharusnya terjadi, tak seharusnya mereka bertemu seperti ini. Dengan kondisi seperti ini.
Malvin memandang punggung kecil itu yang perlahan semakin menjauh dan menghilang dari pandangannya.
Charline terdiam di dalam mobil sembari memandang ke arah jalanan yang sepi, ia mengusapi perutnya dengan tatapan yang terlihat kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
surrogate mother (Markhyuck GS)
Romance"aku mau pinjam rahimmu untuk hamil anak aku"