hay readers
♡-------🕊️--------♡
⏳
Suasana pagi hari di rumah keluarga Alexand tidak pernah sepi, selalu ada pertengkaran yang terjadi antara Lexia dan Yuki seperti hari ini contohnya, Yuki yang mempunyai sifat usil terus menggangu Lexia yang notebane memiliki kesabaran setipis tisu di belah empat.
"MAMAAA ... LIAT MA, BANG UKI!" Pekik Lexia yang berlari mengerjar Yuki dari atas tangga menuju dapur.
Ria yang sedang memasak pun sontak menoleh saat mendengar pekikan maut anak bungsunya. "Kenapa sayang?" tanya Ria.
"Ma, liat bang Uki, dia ngambil buku diary Cia," adu Lexia dengan muka memelas sambil menujuk Yuki.
"Eh! Mana ada, Cia duluan yang ngambil koleksi lego abang, Ma," gerutu Yuki yang tidak juga mau mengalah.
"Ya, abang duluan yang masuk ke kamar Cia tanpa izin terus ganggu Cia, padahal Cia lagi fokus nulis lho!" Lexia tetap kekeh pada pendiriannya.
"Dih, sok-sokan nulis padahal mah aslinya lagi rebahan sambil main hp," goda Uki.
Lexia yang melihat abangnya semakin ngeselin pun langsung melayangkan beberapa pukulan di bahu, walaupun sebenarnya pukulan itu tidak akan terasa sama sekali oleh Yuki. Ria yang jengah melihat pertengkaran anaknya pun langsung meleraikannya.
"Aisss, bisa gak sih kalian gak bertengkar sekali aja? " jujur dari lubuk hati yang paling dalam, Ria pusing melihat kedua anaknya yang hampir setiap hari selalu bertengkar.
"GAK!" ketus mereka berdua yang saling bertatapan seolah ingin membunuh satu sama lain.
"Udah, kalian cepat bantu mama." Ujar sang mama. "Uki, kamu panggil papa di ruangan kerja suruh makan," katanya lalu beralih memandang Lexia. "Dan Cia, kamu bantu mama siapin makanan."
"Baik ma." Mereka berdua langsung mengerjakan apa yang di perintah oleh Ria tadi, Yuki menuju ke ruangan kerja papanya yang berada di lantai tiga dan Lexia membantu Ria menyiapkan makanan.
Di sinilah mereka, di meja makan yang penuh dengan hidangan yang Ria masak di bantu dengan Bi Ira. Berbeda dengan keluarga lain jika menyantap makanan akan terlihat tenang. Di meja makan mereka justru di sungguhi dengan kelakuan kedua anaknya yang sibuk berdebat.
"Pa, besok Cia sekolahnya di sekolah Uki aja, biar Uki senang ngawasin tuh bocah," Ucap Luki sambil menatap Lexia yang sedang makan.
"Gak mau! Pa, Ma, Cia gak mau satu sekolah sama abang, dia ngeselin banget terus kayaknya abang terkenal deh di sekolahnya, pasti nanti lebih ribet urusannya." Bantah Cia
"Cia, yang di bilang abang mu benar nanti kalau ada sesuatu yang terjadi sama kamu, ada yang bisa jagain sekaligus bisa ngelapor ke papa." Jelas Ken. Dia tau jika anaknya akan membantah, tapi ini demi kebaikan anaknya mau tidak mau dia harus tegas.
"Tapi Pa, Cia boleh gak, kalau marga Alexand di belakang nama Cia jangan dipakai dulu, kayaknya Cia belum bisa deh pakai marga Alexand," ujar Cia.
"Loh kenapa?" Tanya Ria, dia bingung dengan anak bungsunya ini, di mana-mana orang lain justru bangga dengan marga yang mereka pakai apalagi ini marga Alexand yang memiliki kekayaan yang berlimpah dan tidak akan habis hingga tujuh turunan.
"Cia udah cari tau tentang Star School di berbagai sosial media dan ternyata Star School itu sekolah paling unggul yang ada di Jakarta, dan rata-rata pasti dari kalangan orang kaya, Cia kurang suka sama yang namannya pamer kekayaaan jadi lebih baik biasa aja," jelas Lexia.
"boleh sih, tapi kamu harus tetap waspada juga, Star Shool emang sekolah unggul tapi besar kemungkinan masih banyak terjadi tindakan bullying di sana, jika mereka melakukan sesuatu pada mu segera beritahu papa ataupun abang, paham?" ujar Ken.
"Paham Pa."
Mereka pun melanjutkan makan hingga selesai, setelah selesai makan mereka pada sibuk dengan urusan masing-masing, Ria memutuskan untuk membantu Bi Ira beres-beres di dapur walapun mereka orang kaya tetapi mereka tidak di ajarakan untuk tidak mengabaikan pekerjaan rumah, Ken melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi, Yuki menuju ke kamarnya karna ini hari minggu jadi dia memutuskan untuk bermalas-malasan di kasurnya yang empuk sedangkan Lexia pergi menuju taman belakang .
⛅
Langit yang begitu cerah di sertai angin sepoi-spoi, pepohonan dan daun-daun biasanya bergerak lembut oleh angin, menciptakan suasana menciptakan suasana yang menenangkan dan memyegarkan bagi siapa aja yang berada di luar ruangan. Lexia memutuskan untuk membaca novel di gazebo yang berada di taman belakang rumah, taman belakang rumah Lexia bisa di bilang cukup luas, memiliki kolam berenang seluas panjang 50 meter dan lebar 25 meter, di situ juga ada taman kecil yang hanya berisikan bunga-bunga cantik seperti bunga matahari, anggrek, mawar, melati, dahlia, lavender dan bunga-bunga lainnya.
Lexia lagi asik membaca novel favoritnya ditaman belakang rumah sambil memandang ke arah langit, ia teringat kisah yang ada di novel yang menceritakan tentang perjodohan, dimana pihak laki-laki sebenarnya tidak mencintai perempuan bahkan si laki-laki berniat ingin membunuh perempuan karena merasa perempuan ini justruk merusak hubungannya dengan pacarnya.
Apa semua cowok kek gitu ya?
Terus gunanya perjodohan apa kalau ujung-ujungnya tidak saling mencintai?
Begitulah kira-kia isi batinnya Lexia. Dia memang belum pernah sekalipun melakukan hubungan yang namanya pacaran. Dia juga masih belum kepikiran tentang hubungan seperti itu karena masih banyak urusan yang harus dia kerjakan.
Dari kejauhan Uki melihat seseorang yang lagi duduk di gazebo, pasti itu adiknya kalau mamanya tidak mungkin karna mama tadi lagi asik menonton televisi di ruang tamu. Mendadak muncul ide buat jailin adiknya, dengan mengendap-ngendap Uki berjalan menuju adiknya dari arah belakang dan-
"BAAAAA!"
" YAAAA! Abang bisa gak sih, sehari aja kagak ngeselin,"Kesal Lexia
"Ya maaf, ngapain lo menung kek gitu kesambet baru tau." Uki pun ikut duduk di gazebo.
"Lagi mikirin mana yang duluan, ayam atau telur," Jawab Lexia dengan ekspresi pura-pura mikir.
"Ya, sampai tahun depan pun lo mikirin itu kagak bakalan dapet woi!" kesel Uki, sangking kesalnya Uki pun melayangkan buku yang ada di dekatnya ke bahu Cia.
"Akh! sakit woy, kalau encer otak adik lo yang cantik ini kayak mana ha!"Marah Lexia
"Ya, paling kagak ada otak aja hahaha." Seru Uki sambil tertawa keras, lalu kabur sebelum buku tebal yang ada di tangan adiknya melayang dimuka gantengnya.
"ABANG KURANG AJAR EMANG, AWAS LO YAAA!" Teriak Lexia, Ntah kenapa setiap melihat muka abangnya dia selalu saja emosi. Kenapa dia harus dikasih cobaan buat menghadapi kelakuan abangnya yang kayak orang dalam gangguan jiwa.
Gimana bro? terlalu singkat kah atau terlalu panjang ?
Author bakal terima saran dan krtitik nya dari Readers semua kok
Sampai jumpa di chap selanjut nya🕊️
KAMU SEDANG MEMBACA
Lexia Kaylie Alexand
RomanceHappy Reading>.< Ini menceritakan seorang gadis bernama Lexia Kaylie Alexand anak dari seorang pengusaha terkenal dan kaya raya. Lexia menyembunyikan statusnya sebagai anak dari seorang pengusaha dan memilih menjadi orang sederhana tapi sebenarnya...