Update yah. Jangan lupa tinggalkan jejak and Happy reading
❤❤❤❤
Sambil berdiri di tengah ruang kerjanya di rumah besarnya yang besar di tengah kota London, Reymond meletakkan arsip terakhir yang diambilnya dari meja kerjanya ke dalam peti penyimpanan. Ia memang tidak akan pernah melihat arsip-arsip yang diletakkannya ke dalam peti itu lagi, tapi semua itu akan menjadi bukti eksistensinya selama sepuluh tahun terakhir bekerja sebagai agen rahasia Yang Mulia Raja di bawah kepemimpinan Alexander.
Sejak awal Reymond tahu hal ini pasti akan tiba, tapi tetap saja ia merasa belum siap untuk kembali. Ia masih ingin melakukan apa yang selama sepuluh tahun terakhir digelutinya tapi sekali lagi, Reymond tidak bisa terus berlari. Ada kalanya ia harus berhenti dan beristirahat. Ada kalanya juga ia harus berhenti untuk selamanya, dan sekarang itulah yang harus dilakukannya. Tidak ada pilihan yang bisa diambilnya. Ia tidak lagi bisa menghindar apa pun dan bagaimanapun usaha yang akan dilakukannya. Tanggung jawab yang kini berada di pundaknya tidak kalah penting dengan apa yang selama ini dilakukannya.
Reymond menghela nafas. Ini memang tidak mudah. Ia menyukai pekerjaan yang selama ini dilakukannya. Ia menyukai petualangan yang memacu adrenalin. Ia suka bekerja di bawah tantangan dan tekanan serta di bawah kepemimpinan Alexander. Tapi sekali lagi ia tidak memiliki pilihan, atau mungkin lebih tepatnya ia tidak diizinkan untuk memilih lagi. Waktunya sudah habis. Ia harus kembali kepada kehidupannya yang lama. Ia harus kembali ke rumahnya. Duduk dibalik meja dan mengurusi berbagai hal yang akan menjadi kewajibannya.
Sebenarnya bukan hal itu yang membuat Reymond enggan untuk kembali, ada hal lain yang jauh lebih besar yang membuatnya seperti ini. Sesuatu yang menjadi alasan utama Reymond pergi meninggalkan Wales, meninggalkan rumah besarnya yang hangat dan kehidupannya yang nyaman.
Kenangan itu tidak akan mudah Reymond lupakan. Semua kejadian itu seperti mimpi buruk yang sulit Reymond lupakan hingga saat ini. Bukan karena rasa yang masih ada, tapi karena perasaan merasa dikhianati dan dimanfaatkanlah yang membuat Reymond enggan kembali. Tapi melarikan diri terus-menerus dari kenyataan sama saja dengan bersikap pengecut. Dan sebagai pria terhormat yang selama ini selalu menjunjung tinggi keberanian, sikap pengecut itu tentu saja sangat bertentangan dengan apa yang selama ini Reymond lakukan.
Sudah waktunya. Ia memang harus kembali ke rumah. Tidak ada alasan untuk tidak kembali.
"My Lord, kereta anda sudah siap," kata Henry begitu pria itu memasuki ruang kerja Reymond.
Reymond menatap kearah Henry lalu menutup peti penyimpanan dan menggemboknya. Tidak ada yang harus dilihatnya lagi dari peti itu. Semua sudah tidak lagi dibutuhkannya. Kehidupan yang baru tengah menunggunya di Wales.
"Kau bisa menyimpan peti penyimpanan ini untukku, Henry. Aku akan berangkat sekarang. Apa sudah menyiapkan tas kecil dan beberapa perlengkapan yang aku minta?"
"Sudah, My Lord. Barang-barang yang anda inginkan sudah berada di atas kereta."
Reymond mengangguk. Ia berjalan menuju pintu keluar diikuti Henry, sang pelayan pribadi. Kereta kuda beroda dua yang dimilikinya sudah berada di depan pintu, siap untuk berangkat menuju Wales.
Reymond memang sengaja menggunakan kereta itu karena ia harus tiba di Wales secepatnya, sementara Henry akan menyusul dengan kereta yang jauh lebih besar untuk membawa pakaian serta barang-barangnya yang lain.
Reymond melompat menaiki kereta kuda miliknya. "Aku akan berangkat sekarang. Kau akan menyusulku segera setelah membereskan semua hal yang ada disini."
"Baik, My Lord. Berhati hatilah. Semoga perjalanan anda lancar dan selamat sampai tujuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
FALL IN LOVE (SEQUEL OF SEASON SERIES#2)
RomanceReymond Bolton, Earl of Wales & Georgia Madison Chatfield