Santa Claus

55 8 1
                                    

sangat mencolok mata sekali, semua orang memperhatikan reo dan hana yang sedang sibuk makan di cafetaria. dan yang paling menganggu kornea matanya.

"kau .. tidak pernah melihat orang makan ? tidak bisakah anda makan saja seperti yang kulakukan saat ini ?"  onigiri yang belum sempurna terkunyah itu bergulat dengan lidah hana yang terus mengoceh pada reo.

"hehe, tapi aku suka melihatmu makan, sangat menyenangkan"

*syalala~lalala~✨*

sangat menyilaukan saat reo tersenyum padanya,pria ini cukup tampna kenapa memaksa pacaran dengannya.

"heh ?! apa jangan-jangan dia ! seorang mokondo yang minta uang pada pacarnya ?!" gumam hana dalam hati yang nyaris tersedak, dia baru kepikiran

.
.
(Mokondo is.. modal kyontyol doang✌️)

reo yang masih sibuk memperhatikan cara hana makan mulai tertarik kepo dengan keseharian pacar barunya.

"hana jarak gubukmu dan istana ini cukup jauh kan? kenapa tidak cari gubuk terde---

"UHUK! UHUK! GU..GUBUK?! " hanya terdesak makanannya sendiri saat reo menyebutkan rumahnya dibilang gubuk oleh reo, dan apa yang istana ? maksudnya kampus ini ?.

"ma..maksudku rumahmu begitu ha..haha, dan sekolah ini" reo lupa ini bukan seperti pada zamanya, dimana rumah zaman dulu seprti gubuk, dan orang konglomerat belajar study di dalam area istana.

hana menengguk air putihnya mengelus dadanya pelan. kalau dipikir benar juga rumah dan kampusnya lumayan jauh, apa mungkin dia harus tinggal di daerah terdekat sini saja ya?.

"mungkin aku akan pindah rumah di dek--

*brak!*

"AKU IKUT! BOLEHKAN ! KITAKAN SEPASANG KEKASIH!"

.
.

*swosshh~*

semua orang tercengang dengan ucapan reo yang sanga keras, bagaimana tidak ada orang baru pacaran minta hidup satu rumah.

lagi hana meminum airputihnya, gagasan burk menerimanya sebagai kekasih sungguh gagasan yang buruk, sepertinya dugaannya perkara reo hanyalah seorang mokondo ada benarnya juga.

"ahhh ! lupakan aku tidak akan pindah rumah" ucapnya dengan penuh kesal.

"aww~.." reo tunduk lesuh dengan gaya puppy eyesnya.

tapi itu tidak menghentikannya untuk mengenal lebih jauh lagi tentang hana, reo pindah duduk disampingnya, wajahnya di penuhi hal yang menggembirakan seperti suasana hatinya sekarang.

"a..apa ? minggir sana syuhh~ syuh~! " hana mencoba mengusir reo dari pandangannya, ini terlalu dekat untuknya.

"aku dengar kalau gadis zaman ini suka pria yang punya banyak uang? itu benar?" tanya reo dengan riang.

hana mengedipkan matanya dua kali, pikiran yang realistis sepertinya setuju dengan ucapan reo.

"itu benar, lalu kenapa ?" jawab hana.

"kalau aku punya banyak uang apakah hana makin menyukaiku ?" tanya nya lagi.

rasanya kepala hana mau pecah saat ini juga, gagasan buruk menerima permintaan pria random ini.

*dzing✨*

tapi hana punya gagasan cerdik, untuk menyingkirkan reo dari hadapannya alias putus dengan cepat.

"e..ekheem! yaaa kalau dipikir lagi uang adalah segalanya reo, jadi yaaa~ aku suka uaa--..
.
.

*brak*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart To HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang