Bab 8

53 2 0
                                    

~Haay, hay, hay👋 untuk yang sedang membaca Cerita ini jangan lupa tinggalkan Jejak kalian Seperti Tekan bintangnya, dan beri komennya jangan di pendam ya 🌹 Silakan Di lanjutkan Bacanya~

Jelita Hanya mengangguk saja "hem...baiklah, makanlah yang banyak nanti pulang kerja saya akan langsung mencari kopi buatanmu" ucap Jelita sambil meminum air putih.
Jelita bangkit berdiri dan mendekati Remi
"Di sini jaga dirimu, Aku akan pulang dan Merasakan kenikmatan Kopi mu itu" bisik Jelita seraya mengelus dada bidang Remi,

Remi hanya diam membeku dan Matanya sudah melotot saking kagetnya dia pada Perilaku Sang Bos cantik,

Setelah selesai makan Jelita pergi kekantornya menaiki Mobilnya, dari kejauhan Remi memandang wanita cantik itu.

Tak lama kemudian Jelita telah sampai di Perusahaannya, Semua Karyawan dan staf kantornya menundukkan kepala memberi hormat pada Wanita yang sudah 3 Tahun menjadi Direktur utama Perusahaan Cosmetik Terkenal itu.

Jelita berjalan menuju ruangannya dilihatnya Lina sedang memakan roti lapis dimejanya Jelita menatap tajam Wajah Lina

"Hay nona, hehe maaf aku terlambat makan" ucap Lina berhenti makan sambil membersihkan mulutnya yang penuh selai kacang,

"Nona Bagaimana Remi apakah dia sangat senang?" tanya Lina,

"Tentu saja, kau pikir aku tidak membuatnya senang" ucap Jelita datar

Lina langsung menggulum bibirnya dia tahu bosnya sangat Dingin dan tegas,

"Segera siapakan berkas saya hari ini" ucap Jelita sambil Menekan tombol Laptop,
segera Lina mengerjakan tugasnya.

Remi bersiap untuk mandi dikamarnya telah disertai Toilet pribadi, perlahan dia mendorong kursi rodanya dan menjangkau sower air, dia membasahi rambut dan tubuhnya dan menggosok sabun di sekeliling tubuhnya,
selesai mandi Remi mengenakan bajunya baginya kegiatan yang telah dia lakukan jadi sudah terbiasa dari sejak dia kecil,

'Tok... tok' pintu kamar Remi diketuk,

"Permisi tuan Remi" ucap Yila,

Remi membuka pintu

"iya bik ada apa?" tanya Remi,

"Tuan ini ada alat dan barang khusus untuk membuat kopi" jawab Bik Yila,

"Ah saya tidak memesan semua itu bik" ucap Remi kebingungan,

"iya nona Jelita yang memesannya khusus untuk Tuan Remi" jelas Bik Yila,

"Ah, hem... baiklah mari kita akan letakan di dapur" Remi mendorong Kursi rodanya keluar kamar menuju dapur,

"Ini tuan saya letakan disini ya" Yila meletakan alat pembuat ekspreso itu diatas meja keramik,

Suami Lumpuh Direktur CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang