Bab 3

69 2 0
                                    

Rita tersenyum mengangguk lalu pergi kebelakang Cafenya yaitu rumah mereka, Remi meletakan 2 kopi pada nampan khusus untuk dia bawa menuju meja dimana di situ sudah ada dua perempuan Cantik

"Ini pesanannya" Ucapnya sambil tersenyum dan Remi meletakan 2 kopi cafocino diatas meja,

"Silahkan dinikmati" Remi berbalik dan mendorong kursi rodanya,

"hem... lihat nona, pria itu sangat tampan tapi sayang sekali dia lumpuh" ucap Lina sambil menyesap kopinya,
Jelita hanya diam sambil mengaduk kopinya,

"Nona kopinya sangat nikmat ya" ucap Lina sambil menikmati kopinya

"hemm... lumayan, hey kemari!" Jelita memanggil Remi,

Dengan perlahan dia mendorong kursi rodanya mendekati Jelita

"Iya nona kenapa?" tanya Remi,

"Siapa namamu?" tanya Jelita sambil menyesap kopinya,

"namaku Remi" ucapnya sambil Tersenyum ramah,

"Wah kau sangat tampan Remi pantesan banyak orang yang suka sama kopi buatanmu dimedsos" Ucap Lina tersenyum lebar,

"Ah haha terimakasih" ucap Remi tertawa kecil, Jelita menatap wajah Pria yang duduk di kursi rodanya

"Sangat Tampan" batin Jelita "Kau sangat pandai membuat kopi, apakah kau mau menjadi barista pribadiku?" tanya Jelita,

"What? Nona benaran" Lina membulatkan matanya karena kaget, Mata tajam Jelita menatap Lina,

"hem maaf nona saya bukannya tidak mau, tapi..", Remi hendak menolak tapi ucapannya sudah di potong Jelita

"tidak ada tapi tapian, saya akan bayar berpapun yang kau inginkan",

"Ah iya Remi kau sangat pandai membuat kopi, jarang loh nona Jelita mengangkat Orang pribadi seperti mu" ucap Lina meyakinkan,

"Uhm tapi saya tidak bisa meninggalkan Cafe ini" ucap Remi sambil memandang langit-langit cafenya,

"Kau punya saudara kau suruh saja dia yang menggantikan kamu mengelola cafemu" Ucap Lina, beberapa saat Remi terdiam tiba-tiba dia mengingat jika Rita ingin sekali kuliah dan butuh biaya tambahan untuk menyekolahkan Rita ke Universitas,

Suami Lumpuh Direktur CantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang