Episode 2

583 54 7
                                    

1st person pov

Keesokan harinya, aku melakukan ujian masuk tertulisnya. Dan seperti yang di bilang Travelbot, semua soal soal latihan yang ada di buku yang ia berikan itu sama persis yang nanti akan di ujian kan. Sebenarnya darimana Travelbot mendapatkan buku seperti itu. Usai menyelesaikan segala jenis ujian masuknya, aku akhirnya bisa bernafas lega, masih ada waktu sampai minggu depan, pengumumannya.

"O-ochobot, tolong aku!" seruku dengan nada yang lemas sembari menjatuhkan diri ke lantai.

"Eh, kau kenapa BoBoiBoy? Perasaan setiap kali selesai ujian kau lemas terus," ucap Ochobot sembari membantuku berdiri.

"Huhh entahlah capek ajah sih," ucapku. Aku mulai melihat sekeliling mencari sesuatu, "Travelbot masih belum datang juga?"

"Iya, dia belum datang lagi semenjak kemarin."

Sayang sekali padahal ada yang ingin ku tanyakan. Seandainya saja aku bisa setidaknya berkomunikasi dengan mereka yang lainnya. Padahal masih baru beberapa hari tapi aku mulai merasakan perasaan yang janggal, gimana yah kabarnya tok Aba?

Terlihat matahari yang menampilkan sinar ke jingga-an nya dari arah balkon. Aku hanya menatapnya dengan rasa sedih dan kerinduan.

...

Seminggu telah berlalu begitu cepat, tak terasa hari ini adalah hari pengumumannya. Selama beberapa hari ini juga Travelbot sama sekali belum menunjukkan kehadiran nya. Ochobot datang dari arah pintu keluar sembari memegang suatu amplop.

"BoBoiBoy, surat pengumuman nya sudah sampai!" ucapnya sembari mengalihkan surat itu kepadaku. Setelah menerimanya dengan santai aku membuka surat itu. Di dalamnya terdapat sebuah kertas dan benda bulat. Saat aku menaruh benda bulat itu di meja, ia tiba tiba mengeluarkan sebuah layar.

"Aku datang sebagai proyeksi"

"Opocot! astaga kaget aku," gimana tidak kaget. Tiba-tiba saja muncul seseorang dengan muka yang bisa dibilang rada menakutkan, malah wajahnya juga di dekatkan ke kamera lagi. Tapi sepertinya ia salah satu guru disekolah itu.

"Selamat! Nak BoBoiBoy, kamu berhasil tuntas dalam ujian tertulis dan juga ujian praktek. Yang artinya kamu diterima di SMA UA! Bukan cuman itu," ia mulai menampilkan sebuah layar yang bertuliskan urutan ranking.

"Kamu bahkan menempati peringkat pertama dengan total nilai 95 poin!"

Seperti yang dibilang guru itu, terlihat di layar poinku yang menunjukkan angka [60] di villain, dan [35] di rescue.

"Loh ada poin penyelamatan juga ternyata, kenapa Travelbot nggak bilang yah tentang ini?"

"Baiklah dengan ini selamat datang di SMA UA!"

Dengan begini akhirnya di mulai juga yah, awal untuk menjadi seorang hero.

"Eh, tadi Midoriya juga lulus yah? Syukur deh semoga saja kita bisa sekelas," ucapku sembari menaruh benda itu kedalam amplop. Berarti tinggal pendaftaran ulang yah? Dari apa yang tertulis di suratnya kita akan mulai masuk di bulan April. Masih lama juga yah? Pikirku.

...

"ALAMAK! DAH TERLAMBAT!"

Melihat jam yang telah menunjukkan jam setengah delapan, aku bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap dengan sangat cepat. Setelah semuanya rapi aku bergegas keluar dari kamar.

[Be Hero] (Bbb × Bnha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang