JAVIER CRAZY LOVE

2.8K 90 2
                                    

Javier menyerobot masuk ke dalam, dia merangkul bahu Celine. "Apa yang kau lakukan di reruntuhan ini, huh? Sudah gila!" desis Javier tetapi masih membantu. Sedangkan Celine meringis perih, dia menyesal datang ke sini.

Javier diam sembari menyiram luka di kaki Celine dan mengobatinya dengan telaten terkadang sedikit memberi tekanan sampai si empu menjerit kesakitan namun Javier tetaplah Javier dia ingin memberikan penyesalan ke Celine.

"Vier, bisa pelan? Kalau kau tidak ingin mengobati biar aku saja, kau bisa membuat luka nya semakin parah," ucap Celine, dia menatap takut ke tangan Javier yang asal menempel, efeknya sakit luar biasa.

Javier menekan kapas di betis Celine. "Aku tanya. Apa yang kau lakukan di tempat reruntuhan ini?"

Celine memukul bahu Javier. "Bersenang-senang. Tempat reruntuhan yang kau bilang adalah hasil perbuatan mu, Tuan Millan."

Laki-laki itu terkekeh. Dia mencium kening Celine dengan lembut kemudian turun ke leher yang tidak tertutup itu. "Padahal aku sudah berusaha agar kau tidak tahu, ternyata aku salah. Itu hukuman untukmu karena melanggar aturan ku, paham Love?"

Tangan Javier beralih ke lengan Celine, goresan panjang terlihat dengan noda darah yang sudah mengering.

Celine berdecak dia ingin memukul mulut Javier. "Hukuman yang hampir membuat ku mati."

"No, Love. Aku sudah mempertimbangkan radius ledakan dan kira-kira berapa orang yang luka dan tewas."

Javier membuang semua kapas dan obat-obatan ke tong sampah. Dia kembali ke hadapan Celine, mencium kain putih yang membalut betis dan lengan perempuan itu. Setelah membantu Celine, Javier pindah ke kursi pemudi.

"Minum." Sudut matanya melirik ke arah Celine. Dia tersenyum tipis dan kembali menghadap depan, hitungan detik sesudah Celine minum perempuan itu langsung tidak sadarkan diri.

Opening chapter

Javier Crazy Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang