01 : kepergian gempa

2.2K 140 19
                                    

"Solar, kamu gantiin gem sementara waktu ya"

"APA?!"
Solar yg hampir menjatuhkan gelas kimia nya dikarenakan perkataan gempa yang membuatnya cukup terkejut. Pasal nya ini soal dirinya yang di minta mengantikan gempa untuk sementara waktu. Kek mana bisa woi?!

"Gem.. Jangan bercanda deh.. Aku mana bisa gantiin kamu!kenapa ga glacier aja.. Atau bang Taufan? Atau bang hali?? Glacier kan 11/12 sama kamu" ucap solar seraya meletakan gelas kimia nya sambil keringat dingin. Berharap kalau gempa akan mempertimbangkan ucapan nya dan berubah pikiran.

"Ayolah solar.. Hanya kamu yg bisa kupercaya.. " lirih gempa sambil menghampiri solar dan memegang bahunya.

"T-tapi kenapa aku?"

"Aku.. Percaya karena aku sering melihat sikap ke ibuan mu dengan baik ke supra, sori dan sopan.. Kau mengurus mereka dengan baik layaknya seorang ibu.. Bahkan pakaian mereka dan segala hal yg berkaitan tentang mereka kau bisa mengurusnya tanpa campur tanganku.. " ucap gempa sambil tersenyum simpul.

"Uh- itu.. Aku hanya tidak ingin merepotkan mu.. Gem.. Aku hanya merasa kalau memiliki tanggung jawab besar.. Terhadap mereka.. Dan aku kasian padamu.. " ujar solar sambil melepas kacamata visor nya dan menatap gem dalam.

"Haha.. Dengan kau berkata seperti ini membuatku semakin yakin untuk menyerahkan semuanya kepadamu.."
Ucap gempa.

"Jadi mau ya? Pls.. Cuman kamu yg bisa ku percaya solar.. Aku pergi keluar negeri paling lama 2 bulan.. Ada yang harus ku selesaikan disana.. Mau ya? Pls.. " pinta gempa sambil memegang kedua tangan solar.

Solar terdiam. Ia sedang berfikir untuk menerima ini semua atau tidak. Ia memikirkan segala hal kemungkinan yang akan terjadi jika ia menerima ini. Disisi lain ia merasa bangga karena dipercaya gempa tapi di sisi lain ia ragu kalau harus mengantikan gempa.

"Jadi bagaimana solar? Aku tanya sekali lagi. Apakah kamu mau mengantikan ku?"

"Iya gem. Aku mau"

Gempa pun merasa lega dengan keputusan solar dan mengangkat tangan nya untuk mengusap kepala solar. "Terimakasih solar.. Kau adalah adik terbaik ku" lalu memeluk solar dan mengusap punggung nya.

Solar pun membalas pelukan sang kakak. "Sama-sama gem. Hati-hati disana dan cepatlah pulang"

"Aku berjanji akan pulang secepat nya" gempa pun menarik dagu solar dan mencium nya sekilas.
"Kau manis sekali solar"

Semburan merah pun menghiasi wajah cantik solar dengan perlakuan gempa yang sukses membuat solar terdiam. "G-gem! Jangan lakukan itu! Nanti kalau ada yg liat gimana?! " gugup solar sambil menyentuh bibir nya yang di cium gempa tadi.

"Haha biarin aja.. Siapa yg peduli dengan itu. Udah ya aku mau membereskan barang-barang ku. Dadah solar" gempa pun keluar dari laboratorium solar dan menutup pintu nya kembali.

Meninggalkan solar yang masih terpatung di tempatnya dengan perlakuan dan perkataan gempa yang mencium nya dan menyebutnya manis.

"Apa maksudnya?.. " kini ia kembali memerah karena mengingat kejadian tadi sambil mengelus bibirnya.

ᰔᰔᰔ

Esoknya gempa sudah bersiap untuk pergi ke bandara. Ada beberapa elemental dan fusion yang ikut ke Bandara ada juga yang tidak.

"Sampai jumpa gem, aku akan merindukan mu" ucap ice yang tidak bisa ikut karena ada jam kuliah.

"Aku juga ice. Oh iya mana solar?" Tanya gempa.

"Dikamar noh.. Dia katanya ga bisa ikut karena banyak tugas sekolah" blaze menjawab sambil bersiap untuk ikut kebandara.

"Ohh.. Aku mau ke kamar nya dulu bentar" gempa yg sudah di depan pintu pun berbalik arah menuju tangga untuk ke lantai 2 dimana kamar solar berada.

𝐁𝐮𝐧𝐝𝐚𝐚!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang