.
.
.
.
.
.
.Hai, nama ku Y/N. Aku adalah gadis kecil normal yang hanya tinggal dengan Kakakku yang bernama Boboiboy.
Lalu dimana keluargaku yang lain?.
Sekarang aku mengerti apa maksud mereka semuanya. Aku mengerti apa itu yang namanya meninggalkan.
Nenek ku ternyata sudah tiada tapi, aku tidak tau sudah berapa lama.
Lalu Ibuku juga sudah tiada. Saat aku datang di tempat yang di penuhi batu yang tertancap itu ternyata adalah tempat kuburan dan batu tertancap itu bernama batu nisan.
Lalu kenapa keluargaku menangisi sebuah batu nisan, ternyata ibuku sudah tiada tapi, aku masih tidak tau karena apa.
Lalu Kakekku memutuskan untuk pergi dan tinggal di Pulau Rintis entah apa alasannya.
Lalu Ayah dan Pamanku pergi entah kemana tapi, yang jelas mereka pergi untuk cari uang. Tapi, entah kapan mereka akan kembali.
Jadi, sekarang aku tinggal dengan Kakakku yang tersayang.
Mungkin memang terlihat mustahil seorang anak kecil berusaha untuk bertahan hidup tanpa bimbingan orang dewasa. Tapi, sekarang terlihat tidak mustahil.
Aku dan Kakak ku bisa menikmati kehidupan ini. Dan aku senang dengan kehidupan baruku ini tanpa bimbingan orang tua.
--------------------------------------------------------------
Hari demi hari, sudah hampir satu tahun kami tinggal tanpa bimbingan orang dewasa.
Tapi, Ayah belum pernah berkunjung ke rumah sekalipun. Mengirimkan kabar juga jarang. Hanya mengirimkan uang saja.
Dan semenjak saat itu aku benci dengan Ayah.
Ya...
Tidak begitu tapi, setidaknya kunjungi anakmu ini dasar Ayah sialan.
Lalu bagaimana dengan Kakek atau aku lebih memanggilnya Tok aba?
Tok aba juga belum pernah berkunjung tapi, sering kirim kabar lewat telepon atau surat tapi, Kakakku yang sering menjawabnya karena, entah kenapa aku masih belum berani berinteraksi dengan Tok aba.
Sepertinya aku masih merasa bersalah karena, selalu bertanya tentang dimana Nenek. Dan aku juga cerita ke Kakak ku tentang masalah yang aku miliki.
"Sudahlah, Tok aba juga pasti mengerti. Kakak juga mengerti. Lagi pula wajar kalau kamu masih belum mengerti".
"Tapi, tetap saja.."
Sekeras apa Kakakku berusaha membujukku tapi, aku masih tetap kekuh pada pendirianku.
Sampai kami mendapatkan libur sekolah selama 1 bulan. Kakak mengajak untuk pergi ke rumah Tok aba.
"Ayo kita pergi ke rumah Tok aba!".
Aku yang mendengarnya cukup terkejut karena, saat ini Kakak memberi tahukan nya sangat mendadak. Sebenarnya aku ingin ikut tapi, aku masih belum berani bertemu dengan Tok aba. Tapi, kalau tidak ikut nanti sendirian di rumah.
Aku terus berpikir dengan keras. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak ikut.
"Emm.... Kakak pergi saja sendiri".
"Kenapa? Kamu masih takut".
Aku yang mendengarnya hanya bisa menunduk. Yang dikatakan Kakak benar, kalau aku masih belum berani bertemu dengan Tok aba.
Lalu aku mencari alasan, agar tidak usah berkunjung ke rumah Tok aba.
"Tidak... Cuman aku ada janji dengan teman di sekolah".
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry for everything [Boboiboy x readers] S1
Action"Kakak..." "Ya...?" "Apakah kakak mau buat janji dengan ku?" "Janji apa?" "Aku ingin kakak terus berada di samping ku. Jadi, jangan pergi tinggal kan aku ya..." "Tentu saja tapi, kamu juga janji jangan tinggalkan kakak ya" "Maaf" "Kenapa minta maaf...