3. FRIENDS PAPA

11.8K 327 15
                                    

NATHA di dalam mobil bersama Ayahnya sekarang. Dia terus menggeliat tidak nyaman karena stop kontak dalam lubang anusnya terkadang bergesekan dengan dinding rektum miliknya di dalam sana, teksturnya yang kasar menambah rasa baru yang menyakitkan tapi juga sangat enak.

"Tahan ya sayang," ujar Nicholas.

Melihat Natha yang sangat bernafsu itu membuat Nicholas ikut bernafsu, rasanya ia ingin segera melahap tubuh Natha. Menggenjot dan terus menggagahi anak bungsunya sampai tidak bisa berjalan.

"Papa, Natha gak kuat. Natha pengen digenjot."

"Tenang, nanti di sana ada banyak temen-temen Papa kok. Ada Kakek juga,"

Natha sumringah senang, membayangkan dia akan digagahi oleh banyak pria membuat Natha ingin segera sampai ke tempat tujuannya. Bisakah lima penis jumbo itu masuk ke dalam lubang anusnya? Natha berharap, lubang anusnya ini bisa dimasukan banyak penis.

Begitu sampai di sebuah rumah, Natha dibuat menganga tidak percaya melihat banyaknya pria-pria berumur yang tengah menantikannya. Mungkin ada sekitar 30 orang? Natha tidak menghitungnya. Natha hanya ingin cepat di gagahi oleh mereka.

"Papa! Banyak banget, Natha suka!"

"Iya dong, buka semua baju kamu."

Natha langsung menurut, belum juga dia sampai ke dalam pintu rumah tapi sudah bersiap-siap dan bertelanjang didepan teman-teman Papanya.

Beragam sekali teman-teman Papanya, ada yang sudah tua, gemuk, berotot, dan ada juga yang berperut buncit. Natha rasa, bentuk penis mereka pun pasti berbeda!

"Toilet umumnya udah buka!" ucap Nicholas.

Natha tersenyum senang ke arah mereka. Namun seketika itu juga, Natha dibuat menjerit kesakitan karena langsung ditusuk penis jumbo yang sangat gemuk memenuhi lubang anusnya. Untungnya, stop kontak yang ada di dalam lubang anusnya itu sudah lebih dulu di keluarkan. Kalau tidak, lubang anus Natha pasti akan robek besar.

"Ahh! Nghhh Om gemuk, ituhh ahh!"

Natha tidak bisa berbicara dengan benar karena pria gemuk itu terus menggenjotnya sampai Natha tidak kuat berdiri. Posisinya memang, Natha masih berdiri.

"Natha, sini makan dulu."

Natha dibuat membungkuk untuk melahap penisnya. Tadi itu ada yang mendekat ke arah Natha, berdiri tepat di hadapan Natha untuk meminta Natha memasukkan penisnya ke dalam mulut.

Mulut Natha penuh dengan penis teman papanya itu, sangat panjang hingga menyentuh pangkal tenggorokannya. Tapi, Natha suka dengan rasanya!

"Sini tangan kamu!"

Tangan Natha yang semula memeluk leher pria gemuk itu langsung di tarik paksa oleh yang lainnya, lalu di arahkan untuk mengocok batang penisnya itu.

Kedua tangan memegangi penis, lalu di dalam mulut juga penuh penis apalagi di lubang anusnya, penis gemuk itu ditemani penis ramping yang ikut memenuhi lubang anusnya, saling bergesekan di dalam sana, memaksa dinding rektum itu untuk terus melebar dan meninju prostat Natha bergantian. Rasanya sesak, perutnya yang rata sesekali memunculkan kepala penis yang menusuk prostat dalam anusnya.

"Ahh! Enakhhh banget nghh..."

Lima orang sekaligus menggagahi Natha, lubang anusnya tidak pernah dibiarkan kosong. Ketika penis yang satu dikeluarkan, akan kembali dimasukkan penis ke dalam anusnya hingga empat sekaligus. Dan Natha tidak pernah puas, ia terus meminta digenjot penis.

"Bangsat! Anak lo enak banget, aghh!"

"Sialan, kontol gue diremes!"

"Ahhh!"

Spesial Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang