5. RITUAL EWEAN

2.3K 78 14
                                    

Sampai ke sebuah rumah dengan nuansa jaman dahulu, keadaan sekitarannya sangat sepi dan gelap. Nicholas memarkirkan mobilnya tak jauh dari lokasi rumah, lalu keluar dari mobil dengan membawa senter karena keadaan luar benar-benar gelap gulita.

Diikuti kakeknya dan Naren menggendong Natha keluar dengan penis yang masih tertancap di lubang anusnya. Mereka membuka gerbang rumahnya.

"Pa, pegel badan Naren," keluh putra pertamanya itu.

Nicholas akhirnya bergantian menggendong Natha dan menancapkan penisnya ke dalam anus Si bungsu kesayangannya ini. "Masih ada vibratornya?"

Naren hanya merespon dengan anggukan kepala, dia cukup lelah karena terus-terusan menggenjot lubang anus Natha di sepanjang jalan tadi.

"Ayok cepat, sebentar lagi tengah malam."

Naren melirik kakeknya, dia menahan tawa. Kakeknya menyuruh untuk bergegas tapi berjalan sangat lambat dan dibantu sebuah tongkat kayu. "Kakek masih kuat jalan?"

Kakeknya memberi side eye pada cucunya itu, terkadang suka menyebalkan sekali. Selalu saja meledeknya, memang cucu durjanah.

"Permisi mbah!" panggil Naren.

Sedangkan Nicholas meletakkan Natha di meja dan kembali digenjot dengan keras, sampai Natha yang samar-samar menyadari rasa nikmat disertai sakit yang hinggap ditubuhnya.

"Ahh! Ngh, papahhh ahh!"

Itu hanya desahan kecil dari mulut Natha dan Papanya tidak perduli sama sekali. Dia terus menggenjot, memaju-mundurkan pinggulnya agar penis yang kokoh itu menancap dengan tegas ke dalam lubang anus Natha.

"Sepi tuj, kagak or-"

BRAK!

Pintu yang semula rapat terbuka begitu lebar sampai menimbulkan bunyi yang keras. Naren terkejut bukan main dengan hal yang tiba-tiba terjadi itu.

"Anying kaget gue!"

"Kek, Natha kenapa?!"

Naren langsung otomatis melihat ke arah Natha, dia juga bingung melihat mulut Natha terbuka lebar seolah ada sesuatu di dalam mulutnya.

"Dia lagi di ewe setan."

Nicholas terkejut, dia juga merasakan gesekan penis lain di dalam anus Natha. "Ada penis lain di dalam lubang anus Natha."

"Cabut aja, biar dia jadi santapan setan malam ini."

"Terus kita ngapain?" tanya Naren.

"Pulang, besok kalian masih harus beraktivitas kayak biasa."

Kakeknya dengan santai berbalik badan, langsung saja diikuti anak dan cucunya itu dan meninggalkan Natha sendirian di sana.

"Mmpphh! Slrup...!!"

Natha merasakan sesuatu yang besar memaksa masuk ke dalam mulut kecilnya. Natha tahu kalau yang masuk ke dalam mulutnya itu penis tapi rasanya cukup berbeda dari penis yang biasa. Tekstur penisnya tidak lunak, sangat keras dan besar, panjangnya pun tidak biasa.

Belum lagi lubang anusnya yang juga diisi oleh penis-penis tak terlihat, Natha sedari menyadari bahwa tubuhnya disetubuhi oleh makhluk tak kasat mata, tapi dia tidak bisa memberontak atau pun berlari kabur.

"Bagaimana dengan suguhannya Tuan?"

Natha melirik seorang dukun yang keluar dari rumah itu dan menghampiri Natha. Dia bertanya tapi entah pada siapa.

"Baik, kami akan membukanya lebih besar lagi agar mudah dimasuki oleh raja nantinya."

Tubuh Natha masih dipenuhi peni tak kasat mata, maupun tubuhnya menungging ataupun berganti gaya, tetap saja tidak kelihatan siapa yang memasuki penis-penis itu ke dalam lubang anusnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Spesial Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang