Saat ini, Rysta akan menemui sang ayah di singgasananya. Ia akan memberitahukan padanya jikalau Rysta ingin melakukan perjalanan yang panjang bersama peliharaannya besok.
“Rysta menghadap ayah. Bolehkah Rysta melakukan petualangan esok hari untuk mengumpulkan Elements Crystal milik mahkota ratu rembulan?”
Sang putri merentangkan kedua tangannya, pergelangan tangan kirinya ditutup dengan jari-jari pergelangan tangan kanan yang merapat dan ia pun menundukkan kepalanya untuk memberikan hormat kepada penguasa raja rembulan.
Raja Vladimir menatap anaknya dengan senyum tipis yang tak terlihat, “Apa kamu benar-benar sudah yakin ingin menggenggam wilayah kerajaan rembulan? Kamu sudah tahu apa konsekuensi yang akan kamu hadapi nantinya?”
“Rysta yakin ayah.”
“Baiklah kalau begitu, ayah akan menguji kekuatanmu. Ayo pergi ke aula pelatihan.”
Rysta lantas menuruti permintaan sang ayah dan mengekori ke mana ayahandanya akan pergi.
Di aula yang terbentang luas, raja Vladimir membuat perisai untuk mereka. Agar tubuh tidak terpental sangat jauh di kala bertarung.
Sang ayah mulai menyerang putrinya dengan kekuatan Violet light--penyerangan untuk mata rabun supaya lawan lengah. Sang putri pun dengan sigap membuat perisai mata lalu mencoba mengendalikan kekuatan itu dengan pikirannya menggunakan kekuatan Moonlight dan menyerang ayahnya.
Sang putri juga mengeluarkan kekuatan Starlight secara bertubi-tubi. Sang ayah yang mendapatkan serangan balik itu pun menahannya dan dengan sekuat tenaga ia menambahkan power untuk menyerang kembali putrinya.
Sang putri sudah pasti menghindari serangan tersebut dan ia mengeluarkan kekuatan Sharp Star--puluhan bintang tajam yang meluncur dengan cepat. Sisi lancipnya seperti jarum tajam yang siap untuk menusuk maupun menggores lawan.
Serangan yang putrinya berikan berhasil menggores dada dan lengan ayahnya. Rysta panik? Jelas, tapi ini pertarungan. Ia tidak boleh menanamkan belas kasih sedikitpun, karena di luaran sana banyak musuh-musuh yang bersifat licik.
Sang ayah tak segan untuk menyerang kembali putrinya, ia mengeluarkan kekuatan Black Cloud--puluhan air hujan tajam akan berjatuhan tepat di atas kepala dan apabila satu tetes berhasil jatuh ke tubuhnya, sengatan guntur akan menyiksanya.
Putri Rysta berusaha untuk mengontrol awan hitam tersebut agar tidak hujan menggunakan kekuatan Warm Smoke--uap hangat akan membantu menetralkan awan hitam itu menjadi awan putih.
Tapi kekuatan yang sang putri gunakan saat ini kurang efektif, alhasil ia tidak dapat mengontrolnya dan menerima sengatan demi sengatan guntur dari air hujan yang jatuh memasuki tubuhnya.
“Aaa!! Aaa!! Aaa!!” Sang putri berteriak kesakitan ketika guntur itu menyengat tubuhnya, sampai ia terhuyung demi menahan rasa sakit.
Sang ayah yang melihat putrinya mulai melemah, ia segera melesat ke belakang tubuh Rysta. Menggunakan kekuatan spiritualnya, ia menarik penutup jubah putrinya dan menyampirkan rambutnya ke samping, di belakang tengkuk leher putrinya, ia mencetak sebuah bulan hitam sabit.
Setelahnya, bulan sabit itu mulai menyala terang, menyerap kekuatan guntur yang dapat ditukar dari kekuatan spiritual jahat menjadi kekebalan tubuh. Alhasil, sang putri sudah tidak lagi merasakan sakit walaupun tubuhnya hanya pulih beberapa persen.
“Ayah?” ucap Putri Rysta lemas, dengan segera sang ayah menghampiri putrinya.
“Minum obat ini. Sebentar lagi kamu akan pulih,” pinta raja Vladimir seraya memberikan sebuah botol Crystal yang berisikan satu butir decagon berwarna biru. Tak lupa, Ia pun memakaikan kembali penutup jubah putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐂𝐑𝐘𝐒𝐓𝐀𝐋【SlowUp】
FantasySuatu kerajaan dengan terangnya rembulan yang benderang menyinari satu wanita cantik berjubah hitam berslayer putih di kedua sisi lengannya. Sorotan tajam dari manik mata birunya sangat mendominasi ketika menyapu kalangan sekitar. "Rysta, kemarin a...