𝐁𝐂⁰⁷μ♪{BC07}

22 13 6
                                    

Kavern sangat ketakutan sedangkan kedua putri itu syok dan panik sesaat. Lantas mereka pun berdiri dan mengibaskan pakaian mereka dari debu yang menempel saat terjatuh ke tanah.

Dichra dan putri Rysta maju di paling depan. Mereka berdua sudah sangat siap melawan spesies Frilled Lizard yang kurang lebih berjumlah 10. Jika saja lelaki itu tidak mengucapkan berapa jumlah spesies tersebut, mungkin saja jumlahnya akan lebih sedikit dari yang mereka prediksikan.

Sedangkan putri Iret dan Kavern, mereka memantau dari jauh untuk menciptakan strategi pertarungan nantinya.

Putri Rysta meluncurkan kekuatan Crescent Moon--puluhan cahaya bulan sabit melesat cepat ke arah lawan ditambah dengan Dichra yang meluncurkan kekuatan Whip Thread--benang cambuk berguna untuk merobek rumbai yang tersedia pada leher lawan.

Tidak mudah ternyata melumpuhkan spesies Frilled Lizard, mereka sepertinya sudah dilatih mencapai kekuatan tingkat tertinggi. Namun, dibalik kondisi yang cukup melelahkan, Kavern tiba-tiba memiliki cara bagaimana ia dapat membantu menghabisi para spesies tersebut.

"Aku sangat tidak ingin melawan hewan menggelikan itu secara langsung. Lebih baik, aku bantu lumpuhkan mereka dengan caraku." Kavern bergumam seorang diri. Namun, suaranya sama sekali tidak terdengar oleh putri Iret yang saat ini sedang fokus memperhatikan peperangan yang terjadi.

Kavern mulai memejamkan matanya dan fokus, agar jiwanya yang lain dapat meraih obat mujarab para lawan alias jantung hidupnya mereka--Crystal Octagon.

Angin-angin transparan keluar dari raga milik Kavern dan meluncur masuk ke dalam mulut lebar Frilled Lizard. Lalu jari-jari wanita itu yang semula diregangkan, ia tutup satu persatu. Dengan sekali hentakan, spesies kadal itu berhasil ia lumpuhkan.

Kavern membuka matanya kembali dan menatap hewan-hewan yang sudah tergeletak tak berdaya. Ia tersenyum puas, kali ini kekuatannya itu sangat berguna.

"Ave? Kau yang melakukannya?" Wanita yang diberi pertanyaan hanya tersenyum seraya mengedikkan bahunya. Sedangkan putri Rysta dan putri Iret bertepuk bangga untuknya.

"Wah kau sangat hebat. Aku dengan Dichra mencoba terus melawan menggunakan kekuatan kami, tapi mereka tak kunjung tumbang, pemulihan tubuh mereka sangat cepat. Jika kamu tidak membantu, mungkin kami akan kehabisan energi. " ungkap panjang lebar putri Rysta.

"Sebenarnya aku percaya akan kemampuan diriku. Tapi, aku mengkhawatirkan kondisi lelaki yang satu ini. Tingkat kekebalannya tidak sepesat para putri."

Putri Iret paham maksud dari putri Rysta, "Maka dari itu kamu harus berganti melindunginya juga bukan?"

Putri Rysta menganggukkan kepalanya. Lalu Dichra seketika angkat bicara, "Tidak perlu berganti untuk melindungi, tapi kami harus saling melindungi."

Kavern tersenyum bahagia, "Sungguh kalian sangat manis. Aku jadi ingin segera bertemu takdirku." Ave membayangkan masa jatuh cintanya kelak.

Putri Iret yang melihat hal itu, lantas segera mencubit sebelah pipi milik Kavern untuk menyadarkannya dari halusinasi, "Hey! Jika dirimu bertemu takdirmu, kamu pasti tidak akan memfokuskan tujuanmu lagi padaku. Kamu tega meninggalkan temanmu ini seorang diri?"

Kavern termengut mendengar ucapan sang majikan, "Ayolah putri jangan mengacaukanku. Kau bisa aku carikan putra raja sesuai kriteria yang kau inginkan. Kau juga pasti akan mendapatkan cinta sejatimu."

"Iya jika memang omonganmu itu benar. Oh iya lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Penjaga goa ini sudah tiada?" Putri Iret bertanya kepada putri Rysta.

"Aku akan mencari pecahan elements mahkota ratu, tapi di mana, ya? Bantu aku cek seluruh sudut goa ini." Sang putri meminta bantuan kepada mereka untuk segera bergerak mencari elements tersebut.

Dinding goa mereka raba dengan telaten dan batu-batu mereka singkirkan, barangkali elements itu terselip di antaranya. Namun, mereka belum menemukan tanda-tanda keberadaan pecahan elements mahkotanya.

"Tidak ada di sini putri."

"Di sini juga tidak ada."

"Aku pun tidak menemukannya. Lalu di mana pecahannya berada?" Sang putri terlihat mulai putus asa. Dichra yang melihat kegelisahan itu, turut memberi energi positif padanya.

"Pasti ada di dalam goa ini, putri. Ayo kita cek ulang? Barangkali ada yang terlewat." Sang putri menuruti ucapan dari lelaki tersebut.

Beberapa menit kemudian, "Aku mulai lelah. Kenapa tidak coba diterawang oleh Dichra?"

"Jika aku bisa, sudah sejak tadi aku akan menerawangnya dan tidak akan merepotkan tenaga kalian. Entah kenapa penerawanganku tidak bisa bekerja di dalam goa ini." Lelaki itu mendengus kesal kepada Kavern. Namun, ia pun berpikir keras tentang hal mengganjal yang satu ini.

Ketika Kavern terduduk di antara dua batu yang melayang, ia berteriak karena badannya terjungkal dan terlempar masuk ke dalam ruangan lain.

"Aaaa!"

Bruk!

"Aku di mana?" Ia celingak-celinguk ke sana kemari mencari pintu keluar, tapi tidak dapat ia temukan. Kini yang ia lihat hanyalah sebuah kotak kaca yang menempel di atas dinding. Peti itu berisikan suatu pecahan elements.

"Wah! Apakah ini yang putri Rysta cari?" Kavern tertegun menatap hal tak terduga.

Di sisi lain, mereka panik karena Kavern menghilang, "Putri Rysta, Ave menghilang ke mana? Aku khawatir dengan keadaannya. " Putri Iret bersedih, takut Kavern menerima bencana lain di dalam sana.

"Tenang, putri. Sepertinya Ave terbawa ke ruangan lain. Ini pintu menuju ke sana, kita coba duduk satu persatu dan menyusul Ave." Perintah Dichra kepada rekannya.

"Baik." Mereka pun menuruti dan benar saja itu adalah pintu menuju ruangan lain. Putri Iret duduk terlebih dahulu dan ia terjatuh di ruangan yang di mana ada Kavern di sana.

Ketika putri Iret berhasil masuk, "Ave! Kau tidak apa-apa?" Wanita itu berteriak dan berlari memeluk tubuh ramping tersebut.

"Aku tidak apa-apa. Bagaimana yang lain?" Ia tersenyum lega, akhirnya mereka menyusul dirinya dan tidak membiarkannya sendirian di sini.

"Mereka akan menyusul." Tak lama kemudian putri Rysta masuk dan terakhir Dichra.

"Akhirnya kita berkumpul kembali."

"Iya, putri. Oh iya lihatlah ke arah dinding sana? Apakah itu yang kau cari?" Kavern menunjukkan jarinya.

🌜🌛🦊🌜🌛

Hellow sayangku💋
Rindu Rysta?
Siapa yang ikut tegang lihat petualangan mereka?
Angkat jemari kalian?🤚

Oke jangan lupa apa? Tinggalkan cap bintang kalian ya sayang😉🥰
Semoga kalian selalu menunggu perjalanan selanjutnya dari putri Rysta yaa🤭😋
See youu soon!💅

𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊 𝐂𝐑𝐘𝐒𝐓𝐀𝐋【SlowUp】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang