"Zay, besok pas pelajaran olahraga mau bolos bareng ga?" Tanya Sing yang langsung mendapat pukulan di kepala.
Sing meringis sambil mengusap kepalanya yang sakit karena dipukul oleh Beomsoo.
Beomsoo mengguncang tubuh Sing Pelan "Jangan sesat! Zayyan baru masuk udah diajak bolos aja."
"Gurunya galak, kalo zayyan trauma terus keluar dari sekolah ini, gimana?"
Zayyan tertawa "Udah biasa kok guru olahraga galak, lagian di sekolah aku yang dulu juga galaknya minta ampun."
"Sering ngehukum kan? Emang harus dibantai semua guru olahraga di dunia ini." Kini Sing berdiri dan menarik kursinya ke dekat meja Zayyan.
"Btw boleh minta Id Katalk nya?"
"Oh, boleh, scan aja ya." Ucap Zayyan lalu mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi KakaoTalk lalu menekan icon tambahkan teman dan menyodorkannya pada Sing.
Sing tersenyum lalu men-scan barcode dan menambahkan Zayyan ke daftar temannya.
"Tersimpan, makasih hehe."
Leo yang awalnya tampak acuh sekarang menyenggol lengan Zayyan lalu menatapnya dengan bibir ditekuk. Zayyan yang melihat wajah Leo seperti itu sedikit tertawa dan berkata "Kenapa, Leo?"
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Leo mengambil hp Zayyan dan mengetikan sesuatu di hpnya. Zayyan hanya terdiam melihat wajah Leo yang menurutnya itu lucu.
"Dia kenapa?" Sing berbisik ke telinga Beomsoo dengan mata membulat.
Beomsoo mengangkat bahunya acuh lalu menghampiri meja Davin, tentunya untuk membicarakan tentang Leo.
✰✰✰✰
"Zay, mau ikut ke kantin bareng kita?" Ajak Sing.
Zayyan menggeleng "Duluan aja, nanti aku nyusul."
"Emang kamu tau kantin ada dimana?" Beomsoo bertanya dan dibalas anggukan oleh Zayyan.
"Oke, tapi jangan sampe kesasar. Duluan ya." Sing, Beomsoo dan Davin keluar dari kelas menyisakan Leo dan Zayyan.
Zayyan tengah mengeluarkan sebuah dompet dari dalam tasnya lalu ia simpan di atas meja. Leo hanya memperhatikan kegiatan Zayyan, secara diam-diam.
Leo ingin sekali mengajak Zayyan untuk makan siang bersamanya, tetapi entah kenapa mulutnya tak mau berbicara.
Merasa diperhatikan, Zayyan menoleh ke sampingnya, tempat Leo sedang duduk memperhatikan Zayyan. Leo yang ketahuan langsung memalingkan wajahnya dari Zayyan.
"Mau ngomong sesuatu?" Tanya Zayyan lalu dengan cepat Leo menatap Zayyan.
"M-mau makan bareng?"
Zayyan awalnya terkejut saat Leo tiba-tiba menatapnya kemudian tersenyum dan mengangguk "Ayo, ke kantin sekarang."
Keduanya beranjak dari duduknya lalu pergi meninggalkan kelas menuju kantin.
✰✰✰✰
"Kenapa ga gabung sama yang lain?" Tanya Zayyan penasaran karena Leo mengajaknya makan hanya berdua di meja kantin tersebut. Ia juga penasaran, mengapa tidak ada yang ikut duduk bersama mereka, padahal masih cukup untuk dua orang lagi.
Leo yang tadinya sedang minum langsung menatap Zayyan intens "Makan aja, ga usah banyak tanya."
Zayyan hanya bisa mengangguk lalu memakan sepotong paha ayam yang diberikan oleh penjaga kantin.
Leo tersenyum puas saat melihat Zayyan makan paha ayam tersebut. Tanpa sadar ada yang sedang memperhatikan mereka.
Hyunsik, si pecinta bu Tiffany bertanya "Guys, menurut kalian Leo kenapa? Liat mukanya yang baru."
Lex, yang entah kapan berada disana menyahut "Wah hebat, seorang Leo senyum."
"Loh, kok ada kamu?" Tanya Gyumin yang terkejut melihat Lex yang duduk disampingnya.
Lex mengangkat tangan kirinya yang sudah siap untuk memukul Gyumin "Emang kenapa! Ga seneng?!"
"Ga! Bukan gitu, aku kaget aja ada kamu."
"Emang mukaku kayak hantu apa? Nyeremin gitu, sampe kamu kaget?" Kesal Lex.
"Malah ribut."
"Tau nih mereka."
Beomsoo melirik Davin lalu menggunakan bahasa isyarat bahwa Leo sepertinya menyukai Zayyan tapi Davin tak mengerti dan hanya mengerutkan dahinya.
Kembali lagi ke Leo dan Zayyan, mereka masih asik menyantap makanannya. Sesekali Leo menyuapkan makanan miliknya ke Zayyan, Zayyan menerimanya walau dirinya sedikit merasa aneh dengan perlakuan Leo yang berani menyuapi seseorang yang baru ia kenal. Bagaimanapun juga, Leo menyukai Zayyan, Zayyan adalah cinta pertamanya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU LIKE I DO[LEOxZAYYAN]
Fanfiction"Tinggal terima cintaku apa susahnya?" Tanya Leo dengan wajah kekecewaan. "Tapi aku sudah menganggapmu sebagai saudaraku." Jawab Zayyan. "Jangan bilang karena Sing?" Tanya Leo lagi. Zayyan menundukkan kepalanya lalu Leo mendekat ke arah Zayyan dan m...