Kenneth Dezalle Walter adalah remaja berambut silver yang dimana ia adalah satu dari sedikit murid paling berbakat di Akademi Constance. Ia menduduki peringkat pertama murid paling berbakat, anak emas para guru dan tentu saja anak emas Asrama Hydral...
Kenn menatap langit langit kamar nya, ia memejamkan mata sejenak untuk mencerna semua hal yang ia alami.
Potongan potongan dari ingatan itu terus menghantui nya.
'Kita tidak bisa terus menahan nya disini kan, prof?. '
'Hm, kau benar. Aku sudah memutuskan untuk mengirim nya 1 minggu lagi. '
'Sejujur nya aku takut ia akan mengetahui hal ini. '
'Heh, bahkan jika ia tahu pun aku akan langsung membunuh nya, Walter kecil itu bahkan tidak sekuat yang kita bayangkan, ia hanya umpan yang sayang jika di buang. '
'Dan kita akan kehilangan pion?. '
'Banyak yang bisa di korbankan, Prof. Milley. Aku bahkan sudah memanipulasi teman teman bajingan kecil itu,mereka bawahan yang setia untung nya. '
'Lucius bajingan itu bahkan akan di bunvh ole-. '
'Siapa disana?!. '
'Heh, bajingan kecil yang m nguping pembicaraan? Hahh sudah lah jika ini benar benar terjadi maka aku akan membunuh mu, sekarang.'
"Sial, memikirkan hal ini benar benar membuat ku pusing, bisa bisanya aku di peralat oleh mereka?! Aishh aku harus merubah semua nasib ku! Dan tentu saja aku tidak akan mau kembali ke asrama terkutuk itu, aku akan memilih asrama lain." Kenn bangun dari tidur nya, ia masih ada di panti asuhan omong omong, dan juga ia belum di adopsi.
"Hahh, aku akan mengubah takdir ku. Jika kau mrmberiku satu kesempatan maka tidak akan ku sia siakan lagi, Athecius."
"Baiklah, setelah satu minggu terkapar begini, aku harus mulai rencana. Ah bagaimana dengan misi 'mencari keluarga yang mau mengadopsi ku selain keluarga doomadle', kedengaran nya cukup bagus kan? Aku tidak mau berada di kandang babu yang sama! Cuihh.. Baiklah sekarang aku harus berjalan jalan dulu!." Kenn tersenyum, ia segera meminta izin kepada ibu panti dan tentu saja di perbolehkan, panti asuhan ini juga tidak benar benar merawat anak anak di sana dengan baik.
Sesampainya di taman kota Cornwall, si kecil Kenn dengan pakaian lusuh nya memutari kolam air mancur dan bangku taman, ia duduk di sana dan mengamati orang orang yang lewat atau mengunjungi taman.
"Dunia ini begitu luas, tapi aku bagai semut yang tidak punya kekuatan apapun? Bahkan aku sangat menyedihkan." Kenn menangis, hey dia ini asli nya memang cengeng dan kekanakan, jangan mengejek nya! Sudah cukup dirinya tidak menjadi dirinya yang asli karena si tua bangka jahanam itu.
"Ya, kau terlihat menyedihkan tapi manis." Kenn mendongak mencari asal suara tadi, kemudian ia melihat pria 30 tahunan yang sedang menatap nya sembari memberi sepotong roti.
Sejujurnya tatapan yang di berikan orang itu pada Kenn adalah tatapan kagum, ia terpana akan paras imut dan cantik milik Kenn.
"Terimakasih." Karena lapar, kenn memakan nya. Di panti asuhan ia hanya makan sup kosong dengan air putih, makanya ia kurus kering begini.
"Nama ku Damian De Marcellius, Duke Marcellius penguasa tanah sebrang, Winchester."
Kenn menatap pria tampan yang memperkenalkan dirinya tadi, "Nama ku Kenneth Dezalle Walter, mungkin paman bisa memanggil ku Kenn."
Pria itu sedikit tersentak, kemudian ia tersenyum. "Kau putra Achilles dan Estelle?."
"Bukan, em atau mungkin tidak tahu. Aku tinggal di panti asuhan dan nama ku sudah tertulis di kain yang aku pakai pada saat itu, setidak nya itu yang di beri tahu ibu panti."
Bohong, jelas Kenn tahu jika ia adalah putra dari Achilles Walter dan Estelle Dezalle, Si penguasa es di timur. Mereka adalah pembela light magic bagian timur yang terkenal dingin daerah nya, mereka menjabat sebagai Duke of East Iceland, sayang nya mereka mati karena berusaha membantu para Light magic membunuh Lucius. Harus nya ua tahu saat di Akademi, si tua bangka itu akan memberi tahu nya, namun saat ini ia bertemu dengan duke Marcellius duluan, tentu akan berbeda cerita.
"Panti? Kau tinggal di sana?"
"Iya paman, dan aku sedang mencari uang agar bisa membeli sepotong daging di kedai, aku belum pernah memakan nya, hanya ibu panti dan pengurus yang pernah memakan itu setiap kali donatur datang."
Tangan duke Marcellius terkepal erat, terlihat sirat kemarahan pada mata nya, ia menatap Kenn lalu berlutut dan menyamakan tinggi nya dengan Kenn.
"Apa kau mau menjadi putra ku satu satu nya? Kau bebas melakukan apapun atas kemauan mu. Dan menjadi bagian dari Marcellius manor tentunya."
Mata bulat nan indah itu menatap duke Marcellius dengan tatapan polos, mulut nya sedang mengunyah makanan semakin membuat nya terlihat imut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa bisa makan daging?."
"Tentu saja! Kau bisa melakukan dan memakan apapun di manor."
Dengan senyuman nya, Kenn mengangguk dan meluluhkan duke tiran pemilik dark magic yang bersifat netral itu.
"Baik, sekarang Nama mu adalah Eleshar Kenneth De Marcellius. Putra tinggal duke Marcellius."
'Ah aku sudah mempunyai keluarga, lalu sekarang aku harus tinggal di sana sampai pendaftaran akademi Constance di buka.'