Bidadari Nafsuku - 6

177 0 4
                                    

Kata kata tabu bukanlah hal tabu saat kami bersenggama.
Hal itulah yang membuat kami tetap bisa bercinta penuh nafsu.
Diantara dengusan nafas kami saling membakar nafsu.
Pujian terhadap tubuh masing masing pun berhamburan.
Pagutan, jilatan, remasan menjadi tak putus.

Kakinya mulai menjepit, menambah daya peras di sekujur kontolku.
Badannya berkilat peluh.
Tak lama sentakan demi sentakan terjadi.
Dan kontolku dibenamkan dalam dalam.
Akhirnya dia bersandar lemas didadaku.
Aku masih merasakan kedutan memeknya saat kuelus sayang rambutnya.

'I love you' bisikku yang disambut kecupan bibirnya.
'I know' balasnya sambil memelukku beberapa saat.
Ahh, aku masih merasakan remasan halus di vaginanya.
Payudaranya masih menempel ketat didadaku.
Pelan kupilin puting berwarna pink itu hingga dia mendesah.
Jengah tapi mau.

Kemudian dia perlahan melepaskan diri dari diriku dan bersimpuh di depanku yang masih mengangkang.
Diraihnya kontolku yang basah oleh lendir orgasmenya.
Dicium & dilumatnya perlahan.
Dihisap & ditelannya cairan itu.
Dia tahu aku suka diperlakukan seperti itu.

Bidadari Nafsuku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang