Selamat ulangtahun sayanggg🤍
Terimakasih sudah menjadi semesta ku, Chu😘😘❤️
°°°
Kringgg...Kringggg ...Kringggg
Jennie meraba-raba nakas nya. Ia meraih jam weker yang seenaknya berbunyi itu, menekan kencang benda tersebut. Membuat suara yang seenaknya mengganggu tidur nya itu berhenti seketika.
Tetapi sedetik kemudian kedua bola mata Jennie terbuka secara spontan. Ia bangkit dari tidurnya. Melirik jam dinding nya.
Pukul 11.50
Buru-buru Jennie melompat dari ranjang nya. Ia memasuki kamar mandi nya hanya untuk menggosok gigi nya.
Setelah selesai, Jennie membuka laci meja belajarnya. Mengambil pemantik dan segera keluar dari kamar nya.
Jennie membuka kulkas milik nya. Meraih sepotong roti black forest dan segera pergi dari rumah nya.
Gadis itu menyebrang kedalam rumah tetangga di sebelah nya. Ia sedikit agak mengendap-endap, memasuki rumah Jisoo setelah membuka nya dengan kunci milik nya.
Rumah Jisoo adalah rumah nya juga.
Jennie membuka pelan pintu kamar Jisoo. Gelap, Jennie tidak bisa melihat apa-apa. Karena kamar Jisoo benar-benar gelap, tanpa cahaya sama sekali.
Ia menyalakan flash HP nya, dapat di lihat nya dengan jelas Jisoo yang sedang tertidur pulas dengan posisi terlentang.
Jennie terkekeh pelan. Ia kemudian menyalakan lampu tidur gadis itu, mematikan flash HP nya, kemudian menyalakan lilin pada kue di tangan nya.
Jennie melirik jam di ponsel nya lagi. Satu menit lagi.
Jennie menunggu, berusaha menjaga agar api di lilin tersebut tetap menyala.
00.00
"Jisoo-ya.." Jennie mengguncang pelan bahu Jisoo.
Gadis itu masih tidak bergeming. Membuat Jennie kembali mengguncang tubuh nya.
"Soo-ya.."
"Hmmm..." Jisoo berdehem malas menyahuti nya.
"Bangun lah.. Kim Jisoo.." Jennie memukul pelan pipi gadis itu. Membuat kedua mata Jisoo perlahan terbuka.
"Jennie?" Racau Jisoo pelan.
Jennie tersenyum. Ia mengarahkan kue di tangan nya tepat di depan Jisoo.
"saeng-il chughahamnida!"
"saeng-il chughahamnida!"
"saranghaneun uri-Jisoo"
"saeng-il chughahamnida!"
Jennie menyelesaikan nyanyian kecil nya. Ia tersenyum manis menatap Jisoo yang tertawa pelan pada nya.Jisoo kemudian meniup lilin tersebut. "Gomawo Jennie-ya."
Jennie menunjukan gummy smile nya. Ia meletakkan kue tersebut diatas nakas Jisoo.
"I have something for you." Ucap nya lagi.
"Apa? Aku tidak butuh kado apa-apa Jennie."Jennie menggeleng pelan. Ia menarik tangan kiri Jisoo. "Aku ingin memberikan mu ini, agar kau selalu mengingat ku sebagai satu-satunya orang paling penting setelah eomma dan appa dalam hidup mu."