6. Loser

694 104 20
                                    

Jisoo dan bola basket adalah hal yang seharusnya di pisahkan. Karena apa? Karena ketika bola itu jatuh ke tangan gadis itu, pesona nya akan bertambah sepuluh kali lipat.

Entah di saat gadis itu men-dribble bola, melakukan lay up, atau bahkan mencetak angka, semua nya terlihat begitu keren.

Dan hal itu tidak lepas dari tatapan tiga sekawan yang sedang duduk di bawah pohon rindang dengan buku-buku di tangan mereka. Melirik kearah lapangan basket tempat Jisoo sedang melakukan sesi latihan dengan junior nya.

"Bukan kah dia terlihat semakin keren?" Celetuk Rose.

"Siapa? Jisoo? Kau mau cari mati?" Heran Hyun Jin sembari melirik Jennie yang sedang menatap tajam kearah Rose.

"Bukan bodoh. Lisa. Dia semakin terlihat keren sesudah cedera." Rose tersenyum aneh.

"Seperti nya kau juga sama gila nya dengan Jennie." Celetuk Hyun Jin malas.

Jennie terkekeh. Ia menatap kembali ke arah lapangan. Mengikuti pergerakan sosok yang selalu mencuri perhatiannya itu.

"Lihat lah. Bukan kah dia dekat dengan Jisoo? Mengapa sekarang mendekati Lisa? Ergghhh.."

Hyun Jin tertawa melihat bagaimana Rose menahan mual ketika Lisa di dekati oleh salah satu adik kelas mereka.

"Karina semakin hari semakin cantik. Lihat lah, Jersey nya yang kebesaran itu semakin menambah kesan cool dan seksi nya." Bela Hyun Jin.

Praktis membuat kedua sahabatnya menatap nya garang.

Jennie beranjak dari duduknya. Dan tanpa di sadari nya, pergerakan nya tidak luput dari Jisoo yang baru saja kehilangan bola nya karena perhatian nya teralih kan.

"Kau mau kemana?" Tahan Hyun Jin.

"Perpustakaan." Singkat nya, dan kemudian pergi begitu saja.

"Ada apa dengan nya? Tidak menghampiri Jisoo? Biasa nya dia rajin memberikan si bodoh itu minuman dan mengeringkan keringat nya." Heran Rose.

Hyun Jin mengangkat kedua bahu nya acuh. Ia melirik Jisoo yang masih setia menatap kepergian Jennie.

"Apakah aku terlalu naif kalau aku mengatakan bahwa mereka berdua saling menyukai?"

Rose mengalihkan pandangannya. Ia menatap Hyun Jin dan lapangan berkali-kali.

"Tidak mungkin." Ujar nya.

Jennie memasuki perpustakaan yang terlihat ramai namun sunyi itu. Ia memakai headset nya, sebelum tenggelam di balik rak-rak buku.

Lantunan nada lagu Loser menyapa telinga nya. Ia tersenyum penuh arti saat bait demi bait, lirik demi lirik, seakan menyindir nya.

"Kamjagiya.  Yakk!!!" Jennie memekik tertahan ketika Jisoo tiba-tiba saja memojokkan diri nya pada rak buku.

"Kau gila?" Ia mendorong gadis yang sedang tertawa itu.

"Kau tidak membelikan ku minuman?"

Jennie melepaskan sebelah headset nya. "Kau bisa membeli nya sendiri kan?" Kesal nya.

Jisoo mengerucut. "aku keringatan." Adu nya.

Jennie menghela nafas panjang. Ia mengambil tissue yang ada di kantong nya.

"Ini." Ia menyerahkan nya pada Jisoo.

"Kau menyuruhku mengeringkan keringat ku sendiri?"

Jennie berdecak kesal. Namun pada akhirnya Ia menarik lembaran tissue dan menyapukan nya di wajah gadis itu.

The Book Of Us || JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang