menyebalkan!

128 7 0
                                    

[Name] berpikir sejenak, bagaimana ia berjalan ke walk in closet sedangkan kakinya sedang terluka?

"[Name] kau bodoh! Bagaimana cara nya ke welk in celoset? Ahh ga tau apa itu namanya, apa harus menempah dinding lagi?" [name] mengumpat dirinya yang bodoh.

Beberapa saat kemudian salah satu maid masuk membawa kursi roda untuk [name].

"Ya ampun nyonya, anda belum mengganti pakaian?" tanya maid membantu [name] berdiri.

"Bi, aku minta tolong antar aku ke welk in celoset."

"Haha, walk in closet nyonya"

"Apapun itu namanya tolong antar aku."

"Dengan senang hati."

Maid itu membantu [name] pergi mengganti pakaiannya.

"Ok nyonya, saya hanya bisa mengantarkan anda sampai sini. Itu ditengah terdapat sofa, jika anda tidak tahan berdiri duduk dan bunyikan bel di samping pintu ini." jelas maid.

"Iya iya makasih bi, kalau gitu [name] pergi dulu."

[Name] pergi kedalam walk in closet.

"Wahhh, ini beneran punya ku semua??“[name] terpukau melihat walk in closet itu penuh dress cantik dan pasti harganya sungguh menguras dompet.

Setelah memilih dress cantik itu, pilihan [name] jatuh pada dress berwarna baby blue selutut dengan lengan pendek.

Susah memakainya, dengan kesal [name] memaksa untuk memakai nya. Berhasil, [name] berjalan ke cermin full body, melihat dirinya yang berbeda dari dulu.

"Ini aku? Ini beneran aku? Cantik sekali kau [fullname] hahaha." [name] terus memuji dirinya yang begitu cantik menggunakan dress mahal.

Lalu [name] menekan bel disamping pintu, setelah beberapa menekan bel tersebut maid itu masuk kedalam membawa kursi roda dan membantu [name] duduk disana.

[Name] duduk disana dengan maid yang mendorong kursi roda nya. Sepanjang perjalanan hening, [name] sibuk berperang pada pikiran bagaimana kedepannya ia hidup bersama pria yang bahkan [name] sendiri tidak tau namanya.

Sampai dimeja makan, [name]melihat dua pria tampan dengan setumpuk berkas ditangan mereka. Maid itu menggeser kursi didepan Ness, lalu memposisikan kursi roda [name] dihadapan Ness.

[Name] memandang Ness dengan senyum miris sedangkan Ness tersenyum khas miliknya yang mampu membuat [name] bergidik merinding.

"Dia gadis yang kau bicarakan? Dia saja masih bersekolah." ucap Nathan melihat [name] dengan tatapan yang sulit diartikan.

'Muka apa seperti itu? Ihh! Kalau saja kaki ku tidak terluka sudah ku robek muka jelek nya!!" umpat [name] didalam hati nya dengan senyum dendam.

Para maid datang membawa makanan dari dapur. Melihat ada makanan kesukaannya yaitu udang goreng mentega, senyum [name] mengambang hendak mengambil piring penuh makanan favorit nya, namun ditarik kembali oleh Ness.

"Mulai hari ini, aku yang akan mengatur pola makan mu. Termasuk ini, kau jangan terlalu banyak makan udang." ucap Ness menuangkan dua sendok udang saja ke dalam piring [name].

Demi apapun, [name] ingin mencabik wajah pria didepan nya. Bisa bisanya pria asing ini mengatur kehidupan indah [name].

"Sialan." gumam [name] masih terdengar samar samar oleh Ness.

"Sebaiknya habiskan makanan mu sebelum aku menarik nya kembali" ucap santai Ness.

'Cenayang sialan!!!' lanjut [name] membatin.

Alexis ness×[Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang