5. Bulan, aku benci

4 1 0
                                    


Bulan, mengatakan ini sangat membuatku sedih. Sepertinya disini aku yang mengharap lebih, ya? Ketika aku mengatakan selamaya, dia mengatakan sementara. Dia tidak mau memohon untuk membahas masa depan, seperti ia sudah mengerti masa depan saja. Ia terus membicarakan luka, padahal aku benci membahasnya. Sangat benci Ketika ia mengatakan seolah-olah dia akan menghunuskan pedang padaku.

Bulan, dia bertanya padaku apakah aku siap menerima keegoisan dia. Apakah aku siap menerima lukanya. Kemudian kutegaskan padanya, bulan. Seorang aku, apabila telah memilih seseorang untuk aku cintai, telah menaruh perasaan padanya, aku akan terima semuanya. Kenapa? Jika ada kekeliruan maka bisa diselesaikan dengan baik bukan? Jika ada kekurangan bukankah hakikatnya kita dapat saling melengkapi? Asalkan tidak mencari orang lain untuk mengisi kekurangan ya. Aku sangat tidak menyukainya.

Apakah mungkin dia takut bila menyakitiku? Ataukah mungkin dia takut aku terluka? Entahlah, bulan. Aku sangat khawatir jika dia meninggalkanku. Tentu saja karena sudah lama aku tidak menaruh perasaan ke orang lain. Walaupun belum sepenuhnya percaya, aku akan menghadapinya. Kau boleh menatakan aku keras kepala, bulan, silahkan. Kau boleh menyebutku bodoh atau buta dalam hal ini, bulan, silahkan. Tapi yang pasti, aku tidak akan main-main dalam menyukai sesorang. Aku tidak akan main-main ketika sudah menaruh perasaan.

Aku juga sangat serius saat berbicara aku tidak ingin kehilangannya. Untuk itu, tolong katakan padanya, bulan, bahwa aku benar-benar ingin dia berada di sisiku. Aku benci mengatakannya walau sebenarnya aku takut tersakiti.

 Aku benci mengatakannya walau sebenarnya aku takut tersakiti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kemudian,

Notifmu menjadi sesuatu yang sangat aku tunggu sepanjang hari

A LETTER FOR MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang