The Missing Part: Donghyuck

124 14 11
                                    

Sudahkah Yuta mengatakan bahwa sang adik sedikit tidak waras? Jika iya, mohon maafkan karena perkataannya mungkin sedikit kasar. Tetapi ia tidak tahu bagaimana cara menjabarkan keadaan sang adik lebih baik lagi.

Yuta menyadari jika kondisi Donghyuck terlihat tidak baik sejak mereka tinggal bersama, dan penyiksaan yang dilakukan oleh papanya membuat Donghyuck semakin menderita dan ia kehilangan dirinya sendiri. Yuta juga akan menambahkan alasan bahwa Mark memiliki pengaruh yang cukup besar untuk perubahan hidup adiknya itu, ia hanya belum bisa memastikan apakah Mark adalah pangeran berkuda putih yang dikirimkan oleh semesta untuk membuat hidup Donghyuck menjadi lebih baik atau hanya dementor yang akan menghisap habis seluruh jiwa sang adik.

?

?

"Yuta!" Yuta mendengar Nyonya Kim Min Haeㅡistri tuan Lee, tuan besar yang selama ini ia dan keluarganya layaniㅡmemanggil namanya.

Yuta dengan cepat bergerak menuju sang nyonya sambil membawa mantelnya karena ia habis rapat bersama anggota dewan di kota mereka.

"Aku minta maaf karena harus menyuruhmu melakukan ini dan itu, sementara bepergian bersamaku bukan bagian dari tugasmu." Ujar nyonya Kim di dalam mobil sambil membetulkan riasannya yang sudah sempurna menurut Yuta.

Yuta hanya mengangguk dengan sopan tanpa mengatakan apa pun.

"Kau membuatku takut jika tidak mengatakan apa pun seperti itu dan dengan ekspresi dirimu yang tidak lebih dari iya dan iya." Canda sang nyonya, ia tertawa sambil menutup mulutnya. "Katakan sesuatu supaya aku merasa terhibur."

"Aku tidak keberatan, nyonya. Lagipula pekerjaanku adalah mengabdi pada keluarga anda. Termasuk menggantikan supir anda yang sakit. Saya merasa tidak terbebani melakukannya." Jawab Yuta seadanya.

Nyonya Kim mengibaskan tangannya di udara. "Terima kasih kalau begitu." Sahutnya. "Omong-omong, adikmu Donghyuck bukan?" Tanya nyonya Kim, mengalihkan pembicaraan mereka dengan cepat.

Yuta terpaku di tempatnya, ia tanpa sadar memegang setir mobilnya cukup erat, takut jika ada masalah yang dilakukan oleh sang adik tercinta dengan keluarga tuannya itu. "Iya, nyonya. Adikku Lee Donghyuck. Dia adalah sepupuku tetapi sudah sejak lama menjadi keluarga Nakamoto juga." Jawab Yuta.

"Oh, tidak perlu tegang seperti itu. Donghyuck baik-baik saja." Kekeh nyonya Kim, membuat Yuta sedikit bernapas lebih lega. "Aku akan memperhatikan putraku, dan kau perhatikan adikmu. Kurasa mereka memiliki sesuatu tetapi aku tidak yakin apakah hal itu baik atau tidak." Lanjutnya, dan Yuta kembali merasa gugup. "Anak itu memang terkadang membuatku dan ayahnya sangat pusing."

"Baik, nyonya. Akan kupastikan Donghyuck tidak mendekati Mark." Ucap Yuta dengan senyum tipisnya.

"Oh, bukan itu maksudku. Aku tidak keberatan jika mereka berkencan malah. Yang aku khawatirkan adalah Mark, pria itu sedikit sulit mengendalikan dirinya, dan kurasa saat ini kombinasi Mark dan Donghyuck bukanlah ide yang bagus. Kudengar mereka sempat bertengkar di kampus." Nyonya Kim tersenyum pada Yuta yang memandangnya lewat rear view mirror, dan menatapnya penuh arti. Oh, tentu saja ia tahu masalah yang dialami putra semata wayangnya, suaminya adalah rektor kampus tempat putranya itu kuliah, dan ia tahu bagaimana bermasalahnya Mark dan Donghyuck di kampus.

Yuta mengangguk dengan sopan. "Aku akan memberi Donghyuck peringatan."

?

?

Yuta duduk di meja di sebuah kafe sendirian dan menatap sang adik yang sedang bekerja. Sebagai seseorang yang suka menyanyi, Yuta memberikan adiknya itu pekerjaan sebagai penyanyi kafe karena ia mengenal pemiliki tempat itu.

DesideriumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang