Donghyuck terbangun ketika merasakan seseorang mengguncang tubuhnya. Napasnya memburu, dan wajahnya menunjukkan rasa takut dan panik dengan matanya yang masih tertutup. Donghyuck terlihat seperti seseorang yang baru saja menahan napasnya di dalam air selama lima menit.
"Donghyuck.." seseorang memanggil namanya untuk membangunkan Donghyuck.
"Hyuck!" Panggilnya lagi.
Ia mengerjap dan melihat Yuta sedang duduk di hadapannya di atas tempat tidurnya.
"Yuta hyung?" Cicitnya, dengan suara serak khas bangun tidur.
"Aku mendengarmu berteriak dalam tidurmu, Hyuck. Apakah kau baik-baik saja?" Tanya Yuta dengan wajah khawatir.
Donghyuck bangjit dari tidurnya dan menggelengkan kepalanya untuk mengenyahkan rasa pusing yang tiba-tiba menderanya. "Tentu, kurasa aku baik-baik saja." Jawabnya, tidak terlalu yakin.
Donghyuck mencoba untuk menenangkan dirinya dengan menarik napasnya dalam-dalam dan menghembuskannya selama beberapa saat. Ia lalu mengalihkan tatapan matanya dari Yuta menuju sebuah tulisan yang sengaja ia pajang dan gantung di atas dinding kamarnya.
"You dont have to forgive and you dont have to forget to move on. You can move on without those things to happening. You just become indifferent and then you move on."
Donghyuck mencermati tulisan itu dengan baik, ia pernah melihat sebuah video Taylor Swift mengatakannya dan membuat Donghyuck mengingat hal itu terhadap dirinya sendiri.
Yuta membantu adiknya untuk merebahkan dirinya kembali ke atas tempat tidur setelah ia terlihat lebih tenang dan napasnya kembali normal.
"Apakah kau siap untuk sesi terapi besok? Jika kau masih merasa sakit, hyung akan menelpon terapisnya dan memberimu waktu libur." Ujar Yuta sambil menyelimuti Donghyuck.
Donghyuck menggeleng pelan, "aku harus sembuh, hyung. Aku harus berusaha untuk sembuh karena aku ingin sembuh." Jawabnya.
Yuta tersenyum kecil, mengusap rambut lepek sang adik dengan sayang. "Kau tidak perlu berusaha sekeras ini, kau bisa melakukannya dengan perlahan. Ingat, kau harus menerima dirimu sendiri seutuhnya. Maka, jika kau sakit sekarang, kau harus menerimanya supaya kau bisa berusaha untuk sembuh. Satu-satunya cara untuk membantumu sembuh adalah menyadari dirimu sakit, dan kau bisa menemukan obat yang tepat untuk hal itu."
Setitik air mata lolos dari pelupuk mata Donghyuck, "aku sudah berada di sini selama enam bulan, hyung aku merindukan Mark. Aku ingin bertemu dengannya."
Yuta menghela napasnya dengan pelan, Donghyuck terlalu terikat dengan Mark. Situasinya hampir mirip dengan seseorang yang mengalami Stockholm Syndrome, Haechan memang tidak pernah menjadi tawanan Mark secara langsungㅡatau itulah yang Yuta pikirkan. Tetapi pria brengsek itu ada di saat yang tepat, hadir dalam setiap kesulitan yang Donghyuck alamiㅡatau begitu kata si terapis yang menangani Donghyuck saat ini.
Donghyuck melihat Mark sebagai seorang penolong, walau tingkahnya yang terkadang kasar dan menyebalkan, tetapi Mark juga bertindak sebagai malaikat tanpa sayap bagi Donghyuck. Di saat kehidupan lelaki itu berantakan dan kehilangan arah, serta ia menginginkan kasih sayang dan cinta, Mark memberikannya sebanyak mungkin walaupun ia sendiri bersikap manipulatif terhadap Donghyuck.
"Kau akan baik-baik saja, Hyuck. Hyung akan memastikanmu selalu baik-baik saja dan menjagamu di sini." Yuta duduk di samping Donghyuck dan mengusap kepala sang adik, sementara Donghyuck terlihat mulai kembali mengantuk setelah mengatakan hal-hal acak yang tidak bisa ia dengar. Lelaki itu memang dalam kondisi yang kurang dari kata baik.
Yuta sengaja membawa Donghyuck pergi ke Jepang setelah ia melahirkan, dan kenyataan adiknya itu masih hidup tidak diketahui oleh siapapun.
.
.
"Hyuck, apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Yuta ketika melihat adiknya itu sedang duduk di depan sebuah kolam ikan yang berada di halaman belakang rumah mereka.
"Aku menemukan ponselmu, hyung. Dan lihat apa yang kutemukan di dalamnya." Ujar Donghyuck sambil mengacungkan ponsel itu ke arah Yuta.
Mata Yuta terbelalak begitu melihat sebuah video Mark yang tengah bermain dengan Lily. "Aku menemukan Mark! Tetapi siapa bayi yang digendongnya?"
[]
Let's try this again!
KAMU SEDANG MEMBACA
Desiderium
Fiksi Penggemar《《《BAHASA》》》 . . Second chance. They've learned from their lost and past. . Sekuel from HATRED. Mark Lee x Lee Donghyuck bxb | | haeppy ends |