》》》》》》》
Lisa melemparkan bola tenis ditangan kearah dinding dengan random kegiatan itu telah ia lakukan sedari tadi,setelah kembali dari makan siang bersama kedua kakaknya,tak ada yang dapat Lisa lakukan karena di mansion megah itu hanya terdpat beberapa maid dan Bodyguard
Klekk....
Pintu kamar Lisa terbuka dan kepala Rośe menyembul dbalik pintu dengan beberapa camilan yang diapit dilengannya, gadis blonde itu melangkah pelan kearah Lisa medelisik setiap sudut kamar Sibungsu rasanya telah lama ia tak pernah masuk kesana
"Lili,apa kau sibuk?,Jika tidak kajja kita maraton Drama !!"Rośe membaring tubuhnya di kasur empuk milik Lisa menunggu respon Lisa yang masih menatap datar kearahnya lalu mebuka beberapa snack yang ia bawa tadi
Lisa terkekeh pelan melihat tingkah kakak ketiganya,yang tengah menguyah,bak tupai yang tengah menyantap makanan favoritnya lalu Ia mengambil laptop dimejanya dan meletakkan diatas kasur diantar ia dan Rośe"ingin menonton apa ?"
"Uhmm.. drama yang sedang hits saja bagaimana?" Lisa mengangguk menanggapinya,lalu Rośe mengetikan judul drama yang tengah hits belakangan dan mulai memutar nya
Keduanya kini tengah berbaring dengan posisi tengkurap dengan kedua tangannya yang menopang dagu,sesekali keduanya tertawa, menangis bahkan mencebik kesal dengan drama yang sedang ditonton
"Lili,bukankah pemeran pria itu sangat tampan,aku iri pada pemeran wanitanya,kurasa akan lebih cocok jika aku yang menjadi pemeran wanita nya" celoteh Rośe membuka pembicaraan setelah drama yang mereka tonton telah usai
"Aniya..kau tidak cocok menjadi pasanganya Chaeng-a,kau lebih cocok jadi maid dirumah mereka" ujar Lisa lalu diakhiri kekehan pelan karena melihat wajah Rośe yang mencebik kesal
"Lili...kau menyamakan Eonni yang cantikmu ini dengan maid sungguh terlalu" Rośe mempoutkan bibirnya lalu disusul senyum jahil diwajahnya yang dengan cepat menggelitik tubuh Lisa,hingga bungsu Song itu menggeliat tak karuan
Lisa berusaha sebaik mungkin untuk menghindari kelitikan Rośe ,namun tak berhasil,Lisa mengangkat tangannya menyerah
"Geumanhae...Chaeng,aku hanya bercanda hhh"
Rośe berharap ini adalah awal mula dari hubungan mereka,dan tentang Jennie Eonninya,Ia akan mencari cara nantinya agar hubungan mereka kembali membaik seperti dulu, walau tak sepenuhnya karena masih ada kekosongan diantara mereka yang akan tetap ada
"Chu Eonni Mianhe jika aku baru ingin memperbaikinya sekarang,walaupun tak mudah aku akan berusaha sebaik mungkin"
•
•
•
Netra kucing itu mengedar keseluruh koridor rumah sakit sibuk medelisik keberadaan Si sulung,Jennie menghela nafas lega saat menemukan Jisoo tengah sibuk bermonolog bahkan Kakaknya itu telah menjadi pusat perhatain dari beberapa orang
"Eonni,sedari tadi kami menunggumu ternyata kau disini sedang berbicara dengan siapa ?,kelihatan nya sibuk sekali"Jennie mengambil tempat disisi Jisoo lau bergelayut manja dilengan Si sulung
Jisoo menggaruk tengkuk nya yang tak gatal,mencoba mencari alasan yang tepat"aku.. ehmm tengah bicara dengan diriku sendiri hehehe.."
Jisoo berharap Jennie tak bertanya lebih,karena dapat dipastikan Jisoo akan kesulitan menjawabnya apalagi saat melihat netra kucing itu,cukup menyeramkan
Jennie menganguk mengerti, walaupun alasan Jisoo terdengar konyol Jennie tak ingin bertanya lebih lanjut,kini fokus ya hanya tertuju pada plester yang menempel sempurna pada kening Jisoo tangannya terulur membelai pelan takut jika menyakiti si Sulung
"Eonni Mianhe,tentang sikap ku tadi,Seulgi Eonni telah menjelaskan semuanya, namun aku ingin saat dirumah nanti kau menjelakannya lagi padaku semuanya jangan ada yang disembunyikan !"
"dan tentang ingatanmu,apakah tidak ada sedikit pun yang kau ingat setelah pertemuan kita tadi ?"Jennie Menatap netra teduh milik Jisoo berharap Jika Jisoo dapat mengingat tentang walaupun sedikit tak apa
"Belum,aku tak mengingat apapun saat ini, tetapi aku yakin dengan berjalannya waktu,aku pasti akan mengingatnya Jennie-ya,untuk saat ini aku berharap kau dapat mengerti jika aku tak bersikap seperti biasanya"
Jennie menghapus pelan liqud bening dipipi mandu itu,entah mengapa rasanya menyakitkan Saat Jisoo tak mengingat apapun,namun Jennie bersyukur Jisoo dapat kembali bersamanya walaupun ini nampak seperti hal yang mustahil
Jemari Jisoo terulur menyentuh pipi mandu milik Jennie,dengan perlahan menghapus liquid yang membasahi keduanya
"Jangan sia-sia kan air matamu Jennie-ya, walaupun aku tak mengingat apapun tentang kalian, tetapi aku dapat merasakan kehangatan saat bersama, dan mulai sekarang ayo kita buat kenangan yang lebih banyak !" Seru Jisoo berapi-api yang membuat Jennie terkekeh dengan tingkahnya
"Eonni,mulai saat ini panggil aku Jenduk saja,itu adalah nama panggilan yang kau buatkan khusus untukku,jangan memanggilku seperti tadi lagi !!" Perintah Jennie dengan nada manjanya
Jisoo memutar bola matanya malas melihat tingkah Jennie, sungguh berbeda yang selama ini ia yang lihat, dan bagaimana Jennie bersikap saat bersama dirinya"Arraseo jendukiee aku akan memanggil mu begitu,jenduk"
Jennie tersenyum senang saat Mendengar Jisoo memanggilnya dengan nama itu karena sudah lima tahun lamanya tak ada yang memanggil nya begitu Jennie hanya berharap Semuanya akan kembali seperti dulu
"Eonni kajja kita menemui eomma dan appa ,kita membuat mereka menunggu terlalu lama, dan Eonni sebentar lagi kau akan bertemu Lisa Chaeyong,aku tak sabar melihat reaksi mereka nanti"
Jennie tersenyum geli membayangkan reaksi kedua adiknya nanti dapat dipastikan mereka sangat terkejut melihat Jisoo kembali diantara mereka
•
•
•
Prangg.....
Ponsel mahal itu melayang diudara terbentur keras pada ubin lalu hancur berkeping-keping tak berbentuk,guratan amarah itu terpancar dari sosok berjubah hitam yang tengah mengesap sepanjang rokok ditangannya
"Ini semua tak mungkin,aku sendiri yang telah memusnahkan nya,Bagaimana mungkin dia kembali bangkit dari kematiannya ?"Sosok berjubah itu,melemparkan kasar rokok ditangannya
"Ini benar apa adanya,gambar ini baru saja diambil hari ini,dan Ini juga sangat aneh,aku juga tak menduga hal ini akan terjadi ,namun ada yang aneh dengan tingkahnya tetapi aku tak tau pasti"tutur Seorang pria baya yang menyerahkan ponselnya
Pada awalnya ia juga tak mempercayai,apa yang ia lihat namun itu benar kenyataan,hal tersebut membuat ia dihantui rasa bersalah atas kejadian yang terjadi dimasa lampau
"Terus pantau semuanya,pastikan informasi sekecil apapun kau berikan.padaku !!!"Pria paru baya itu menganguk mengerti ucapan lawan bicaranya lalu berlalu dari ruangan tersebut
Sosok berjubah itu mengusap dagu lalu memainkan korek api ditangannya, menimbang segala kemungkinan yang terjadi,lantas menjentikan jarinya,serigai aneh terpampang jelas diwajahnya
"Memusnahkan mu sekali lagi tak masalah bagiku"
Tbc....
Next gimana yah reaksi Chaelisa pasti ketemu Eonni kesayangan mereka nanti ??
~29 januari 2024~
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi,bye Chu !
FanfictionHari yang awalnya penuh warna Kini Kelabu dan suram Tak hentinya air mata dan kesedihan mengiringinya.Kematian Jisoo yang cukup mendadak membuat luka yang sangat mendalam bagi keluarga Song Terlebih lagi,bagi Ketiga Saudarinya Jennie,Lisa dan Rośe...