𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 𓆟
.
.
."Berapa lama lagi kita sampai." Tanya pria bersurai pirang yang memakai setelan jas mewah, yup. Michael Kaiser.
"Sekitar 46 menit lagi sir" jawab pria tinggi berkacamata hitam dengan tubuh besar berotot
Itu adalah pengawal/bodyguard sang Kaiser.
"Sigh.. gabisa dipercepat? Saya lapar dan janji temunya 30 menit lagi." -Kaiser
"Ah..tuan ingin makan apa? Kita bisa berhenti lalu membeli sesuat-"
"Tsk, Hanya percepat saja kecepatannya agar cepat sampai!" Perintah Kaiser
"Ah siap sir" Pemuda itu menunduk hormat lalu menyampaikan perintah itu ke supir Kaiser
.
.
.
~20 menit kemudian~
"Ck." Kaiser berdecak kesal, nyatanya mereka masih jauh untuk ke tempat tujuan, bahkan perkiraan nya sekitar 30 menit lagi baru akan sampai
Supir dan bodyguard bodyguard nya jelas langsung panik mendengar decakan kaiser tanda ia kesal
Pria ini kalau sudah marah tidak main main loh, ia akan menghancurkan apapun yang ada di sekitarnya, serem ges dia kalo marah
"M-maaf tuan! Jalannya macet" Ucap supir Kaiser yang bernama Yorichi, pria berambut coklat dengan bekas luka di kelopak matanya dan tato di lehernya yang bergambar ular hitam melingkar
"Sigh kira kira kalo jalan kaki sampai berapa menit?" Tanya nya ketus
"Ah..kalau jalan kaki kemungkinan sampai dalam 15 menit tuan...tempatnya sudah dekat kok..ini hanya karena macet saja jadi sampai sangat lama.." jelas Yorichi
"Aku jalan kaki Saja. Buka pintu sialan ini" ucap Kaiser sambil menendang kursi supir yang di duduki Yorichi
"T-tapi tuan--"
"BU.KA." -kaiser
"Tuan, saya akan ikut berjalan bersama 13 bodyguard lainnya.."
"Ga. Dalem mobil aja kalian. Ga mau gue bareng bareng gitu keluar, kek geng bocah aja, diem dalem mobil kalo mau aman" Kaiser berkata dengan tatapan tajam ularnya seakan akan memangsa siapapun yang menghalanginya
Semua bodyguardnya langsung mingkem nurut
Kaiser turun dari mobil lalu langsung berjalan pergi saat pintu mobil itu perlahan-lahan tertutup sendiri, y-all know pintu otomatis
Diperjalanan, ia hanya menatap lurus kedepan tanpa tengok saja sini, ini udah hampir lewat jam ketemuannya loh!
Kaiser melewati SMA terbesar di Jepang, SMA yang isinya hanya anak anak berprestasi/anak orang kaya, sekolah itu seakan familiar Dimata kaiser
Ia seakan pernah melihat sekolah itu dulu..dimana ya? Tapi sejak dulu ia tidak pernah kejepang loh, ini pertama kalinya..
Ia juga jarang scroll media sosial, jadi agak mustahil jika ia pernah melihat sekolah ini sebelumnya
Sekolahnya besar, mewah, dan jelas sudah terlihat dari luar bahwa fasilitas sekolah sangat lengkap, bahkan ada kolam renang dalam sekolah. Pokoknya gede banget deh, udah kayak universitas aja
"Uh.." kaiser merenung sebentar mengingat ingat kapan dan dimana ia pernah melihat sekolah satu ini
Ia tidak sadar waktu telah berjalan 10 menit dan ia masih diam di depan sana tenggelam dalam lamunannya
Sampai seorang siswa menepuk pundaknya, siswa itu tinggi dengan otot yang terceplak di perutnya yang penuh keringat, tangannya yang kekar dan berurat, dan parasnya yang tampan
Lamunan kaiser buyar, ia menatap pria yang lebih tinggi 3 cm darinya itu
"Hah?"
"Hm? Kenapa kak? Ada urusan kah? Mau kuantar masuk?" Tanya pria itu lembut
Kaiser menepis pelan tangan pria itu yang masih di pundaknya sedari tadi lalu berkata pelan "ah..tidak, aku hanya kebetulan lewat."
"Ohh, tapi aku liat tadi kakak disana udah lama, sekitar 15 menitan, aku takut kakak kesurupan, jadi kupanggil" jelas siswa itu
"Hah..kelas berapa kamu?" Tanya kaiser
"2 SMA kak, 17 tahun, kakak berapa tahun?" Siswa itu bertanya balik
"..."
"20" Jawab kaiser singkat padat dingin jelas
"Ohh..kakak kayaknya bukan orang sini yaa? Asal mana kak?"
"Gw dari Jerman, gw pindah kesini karena kerjaan" -kaiser
"Ah yang bener? Jejangan ini preng ya? Iya sih pakaian kakak mewah dan elegan gitu, tapi masa jalan kaki"
"Tsk, lu ga liat ini macet? Lebih cepet jalan kaki dari pada naik mobil tau ga?" -kaiser ngegas
"Lebih cepet naik motor tau kak"
"Motor gue di apart, mau lu ambilin hah?" -Kaiser
"Ga gitu kakak cantikk, maksud aku teh, mau aku anter ga? Aku ada motor tuh"
"Cantik cantik biji bapak kau, gue cowok anjing" -Kaiser
"Hehe..cowo ga bisa cantik kah? Tapi ini buktinya di depan ku--" belum sempat menyelesaikan kalimat, kaiser menyelaknya
"Bacot ah, katanya mau lu anter? Ayo cepet, keburu telat" -Kaiser
"Siap manies" ucap siswa itu lalu langsung kabur sebelum kaiser berhasil menabok nya
Tak sampai 5 menit, siswa itu kembali dengan motor ninja nya, setelah itu yaaa ia mengantar kaiser jelas
"Nama?" Tanya kaiser saat diperjalanan dengan motor ninja milik siswa itu
"Oliver Aiku, biasa dipanggil sayang" Goda Aiku
"Bleh." -Kaiser
"Kalo kakak namanya siapa?" Tanya Aiku balik
Belum sempat kaiser menjawab, ia berbicara lagi
"Biar aku tebak~ Cutie ya nama kakak? Atau sweetie? Sweetheart? Sayangku? Cintaku?" Godaan Aiku bener bener bikin kaiser pen nampol dia sekarang
"Kaiser, Michael Kaiser." Ucap Kaiser kesal
"Susah ih namanya, kupanggil sayang aja boleh--" belum sempat menyelesaikan kalimatnya nih
kaiser menendang betis Aiku
"Aw!" -Aiku
"Diem lu monyet" -Kaiser
"Siap ndoro.." sungkem Aiku
.
.
.
"Dah sana pergi, balik lu kesekolah. belajar." Suruh kaiser saat mereka sudah sampai
"Oke oke, tapi sebelumnya, Jika buah mangga jatuh dari pohon dengan ketinggian 5 meter dan buah mangga tersebut memiliki berat 1 kg maka berapakah nomer WA kamu?" ucap Aiku sebelum ia pergi
Kaiser berdecak sewot, tapi akhirnya ia memberikannya kok
Tapi ada suatu hal yang membuat Kaiser agak bingung...Aiku berkata 'Kak..kalo ada apa apa telpon aku ya, heh..sampai jumpa nanti malam cantik~' sebelum ia pergi ia mengatakan itu, itu sangat janggal bagi kaiser
Tapi berhubung ini udah hampir telat, ya dia gak terlalu mikirin, paling cuma bualan dari bocah pleyboy ini ajh kan?
Uwaaa, semoga suka ya sama ceritanya!
Jangan lupa vote!
Btw kalo peminatnya dikit keknya bakal ku berhenti nihh, jadi ramein yuk!
Luv u all (/^-^(^ ^*)/Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Contract || AikuKai [End] ✓
FanfictionMichael Kaiser. CEO muda dengan penampilan elegan dan dingin, pria terkaya di Jerman. ia pindah ke jepang karena pekerjaan. Kaiser tinggal di apartemen yang bisa dibilang sangat mewah Pada hari pertama, ia baik baik saja, semua berjalan normal, sam...