Chapter ²

1.4K 110 13
                                    

𓆝 𓆟 𓆞 𓆝 𓆟

.

.

.

Kaiser merebahkan dirinya di kasur

"Ahh.. pertemuan yang melelahkan.." gumamnya

Ia membuka hpnya, terlihat banyaknya notif dari nomor tak dikenal

"Sigh siapa sih"

"Sigh siapa sih"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ck. Bocah bocah" Kaiser menelpon kembali Aiku

Tak lama kemudian telponnya langsung diangkat

Terdengar suara berat khas orang bangun tidur di seberang telpon

"Hm? Kenapa kak?" Tanya Aiku

"Lu yang kenapa, nelpon² gajelas" -Kaiser

"Aku mau ngobrol sama kaka" Aiku menjelaskan

"Gw udah bilang kalo gue ada pertemuan kerjaan anjing" -Kaiser

"Maaf ka" -Aiku

"Lu ga tidur hah?" Tanya Kaiser

"Tadi udah tidur, denger dering telpon langsung bangun.." -Aiku

"Yaudah, tidur lagi sana." suruh kaiser

"Siap kakak cantik"

Sebelum kaiser sempat protes, ia langsung mematikan telponnya

"Hah..bocil bocil.." gumam kaiser

.

.

Malam itu, ia benar benar tidak bisa tidur, rasanya aura disekitar nya dingin, ia merasa banyak mata melihatnya dari berbagai arah

Bulu kuduk nya mengigil, ia merinding

Kaiser bahkan sudah minum obat tidur, tapi tidak berpengaruh

Rasa takut menyelimutinya, apalagi langit diluar penuh kilat dan petir petir besar, apa akan terjadi badai?

"M-mihya takut d-dad..." ucapnya gemetar, ia membungkus seluruh tubuh serta kepalanya dengan selimut

Memori demi memori mulai memenuhi kepalanya, kepalanya benar benar akan pecah

-

[Flashback dikit]

-

Nafas memburu dengan tubuh penuh luka, seorang anak berambut pirang berumur 7 tahun itu dikurung dalam ruangan gelap. Sendirian. Tidak ada pendingin ruangan. Semuanya kosong.

Tubuhnya mengigil ketakutan, diluar benar benar terjadi hujan besar, membuat jendela tertutup embun

Suara suara halus berbisik di telinganya diiringi petir yang masih berisik diluar sana

Love Contract || AikuKai [End] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang