Setelah kejadian di toko buku,jarak antara aku dan Ayahku kembali melebar. Sepertinya hatiku terlalu keras untuk bisa dengan mudah memaafkan beliau.
Aku merahasiakan pertemuan itu dari ibuku,sama seperti aku merahasiakan kebenaran mengenai hubungan Ayah dan Istri keduanya.
Hari-hariku yang monoton sekarang terasa sedikit berbeda. Sejak hari aku melihat video di ponsel Rasya,aku sepertinya benar-benar tertarik pada boygroup K-Pop BTS itu,terutama pada Min Yoongi.
Waktu luangku yang biasanya kugunakan untuk sekedar membaca novel-novel sekarang berganti menjadi mencari tahu semua hal tentangnya. Anehnya,semakin aku mengenalnya,semakin rasa tertarikku membesar terhadapnya.
Perasaan macam apa ini? Aku kebingungan,setiap hal tentangnya membuat aku merasa bahagia-kebahagian yang sama besarnya saat aku melihat senyum ibuku-hal yang selama ini kuanggap paling bisa membahagiakanku,hal yang bisa mengobati semua rasa lelahku.
Aku membaca beberapa fakta dari artikel-artikel berita mengenai dia,ya! Min Yoongi. Aku jadi sadar mengapa banyak wanita tergila-gila padanya.
Pria bernama Min Yoongi itu,selalu menepati janji yang sudah dibuatnya. Dia pria yang memegang teguh ucapannya. Orang yang bisa dipercaya,atau bahkan sangat bisa dipercaya.
Dia terkenal dengan sikap dingin dan bahasanya yang terdengar sarkas. Tapi dibalik itu semua,dia pria yang lembut dan penuh perhatian. Sosok dewasa yang bisa mengayomi, meskipun terkadang dia juga bertingkah kekanakan.
Aku bingung, sebenarnya yang coba kukenali ini siapa? Dia terlihat seperti dirinya sendiri,bukan orang yang sedang bersandiwara karena pekerjaan.
Semua yang dia lakukan terlihat tulus dari hatinya. Tatapannya tidak bisa berbohong. Senyum tulusnya benar-benar memikat,senyum yang ia tunjukkan ketika melihat member-membernya bahagia atau bahkan senyum yang terlihat saat mendengar teriakan ARMY dari atas panggung saat konser mereka.
Sebenarnya siapa dia? Kenapa yang terlihat darinya hanya ketulusan? Siapa pria yang kata orang-orang sudah berhasil menjadi alasan banyak orang bertahan hidup meskipun tanpa mengenal langsung?
perasaanku yang semakin hari semakin tumbuh subur.Bahkan tanpa sadar seiring berjalannya waktu aku mulai menjadikannya bagian penting dari hidupku. Menjadikannya salah-satu alasan kebahagiaanku.
______________________________________________
Aku tidak tahu kenapa Allah menguji kesabaranku sepagi ini. Aku menghela nafas panjang saat melihat tamu yang sama sekali tidak kuharapkan ada di rumah kami,bahkan sepagi ini.
Aku berjalan begitu saja melewati istri kedua Ayahku yang berada di ruang tengah bersama putrinya. Gadis remaja itu sempat bertatapan denganku sebelum akhirnya menoleh ke arah lain.
Aku menghampiri Ibuku yang sedang sibuk menata munu sarapan di atas meja makan. Hari ini sepertinya Ibuku memasak lebih banyak dari biasanya.
"Ibu masak sebanyak ini untuk apa?" mulutku gatal bertanya,meski sudah kutebak alasannya karena Ayah dan istri keduanya ada di rumah kami.
Ibu menatapku lembut,aku harus mengakui kesabaran Ibu memang seluas samudera. Ibu selalu memintaku bersikap baik pada mereka.
"Ada Bunda dan adikmu di rumah,mereka mungkin akan menginap disini sampai besok"
Aku mengernyit mendengar ucapan Ibu "Menginap?Kenapa?" tanyaku,jelas aku keheranan, mereka tidak pernah menginap di rumah kami sebelumnya dan aku sangat berharap tidak pernah.
"Iya Bundamu ada keperluan di dekat sini nanti sore,ada seminar. Jadi Ibu menawarkan untuk menginap di sini dari pada harus mencari hotel lagi"
Aku terperangah mendengar penjelasan Ibu,tanganku yang semula bergerak membereskan letak mangkuk dan piring terhenti. Yang benar saja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Level of Love
FanfictionAku pernah membaca novel romansa tentang cinta beda agama. Saat itu kupikir kenapa semuanya jadi rumit? bukankah harusnya sedari awal mereka sudah punya batasan? harusnya mereka tidak melewati batasan itu. Saat itu aku belum mengerti apa-apa tentang...