Bab 5

13 3 0
                                    

"Arggggh"

Sagita terbangun sambil berteriak kencang, keringat bercucuran dan nafasnya tak beraturan

" Apa itu mimpi?, bagaimana bisa rasanya seperti nyata?, tunggu, dimana ini?" Mata sagita mulai menjelajah ke sekeliling ruangan, tercium bau obat obatan dan ruangan tersebut tampak klasik.

Brakk , terdengar suara pintu terbuka kemudian disusul oleh teriakan seorang gadis yang menggunakan seragab pelayan pada abad pertengahan.

" Nona, anda sudah sadar, syukurlah, bagaimana kondisi anda?" Cecar gadis tersebut

" Kamu siapa?, ini dimana? Kenapa aku disini? Arkkk!!" Sagita bingung siapa gadis itu, dia juga mulai merasakan pusing akibat kilasan kilasa memori berputar di kepalanya, 

"Nona, apakah Anda baik-baik saja?, tolong jangan seperti ini nona, katakan apa yang sakit" tanya gadis itu dengan raut wajah yang panik dan air mata mulai bercucuran

Bruakkk

Pintu kembali terbuka tampak 3 orang pria memasuki kamar tidur tersebut. Dimana salah satunya merupakan seorang dokter.

" Nona, biarkan saya memeriksa anda sebentar" dokter tersebut mulai menyentuh tangan Sagita dan tak berlangsung lama tangan itu di hentakan oleh Sagita

Takkk

" Siapa kalian? Dimana ini? Arggggh sakitttt" teriak sagita sambil memegang kepalanya karena banyaknya kilasan kilasan memori yang berputar di kepalanya,

Tanpa diduga darah mulai menetes dari salah satu lubang hidung Sagita, pandangannya mulai berkunang-kunang gan berakhir gelap, Sagita jatuh pingsan.

"Nonaa!" Teriak gadis dengan baju pelayan tersebut

Dokter tersebut mulai melakukan pengobatan  kepada Sagita, mulai dari membersihkan darah yang keluar dari hidung kemudian membuat tampon berisi cairan dan memasukannya ke dalam lubang hidung yg keluar darah tadi.

Didalam sebuah ruangan yang cukup luas terdapat tiga orang pria berbeda usia, dimana salah satunya merupakan dokter yang baru saja merawat Sagita.

"Apa yang terjadi?, bagaimana kondisinya?" Tanya seorang laki-laki berambut perak dengan kacamata yang membingkai wajah gagahnya.

" Yang Mulia Duke, nona muda sepertinya mengalami Amnesia, atau hilangnya ingatan, entah itu sebagian atau keseluruhan ingatan, bisa juga berlangsung sementara atau permanen " jawab gugup dari dokter berambut coklat panjang tersebut

" Mungkin saja dia sedang bersandiwara, seperti biasanya untuk mencari perhatian" sahut seorang pemuda gagah mirip seperti Duke hanya umurnya tampak lebih muda

" Dari banyaknya darah yang menetes dari hidung nona muda, itu tampak serius tuan muda, saya berani menjamin jika nona muda sedang merasakan kesakitan, kita bisa mengobservasi beliau selama beberapa hari, aga bisa menentukan terapi pengobatan yang akan dilakukan " jawab tegas dari Mario, sang dokter dari keluarga Duke Austin Lomanov Snowden tersebut

" Baiklah, lakukanlah apa yang menurutmu terbaik, Mario"

" Baik yang mulia, saya ijin undur diri yang mulia dan tuan muda" 

Setelah di berikan ijin oleh Duke Snowden, Mario segera undur diri.

" Edward, apakah kakakmu Lucas sudah menemukan siapa pelaku penculikan Violette?" 

" Sudah, pelakunya adalah Jason Statham, dia adalah pemilik rumah bordil dan juga memiliki rumah pelelangan budak, Violette diculik dan  hendak dijual sebagai budak seks keluar negeri " jawab Edward Lucius Snowden 

"Dimana dia sekarang?" Tanya Duke Snowden

" Dipenjara bawah tanah kekaisaran"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Become an Independent AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang