Holaa..
Before you start reading Jawa Sumatera
Author pengen sedikit spill cerita nihh..
Jadi ini adalah karya perdana dari dua Author yang mana 2 POV ini dikerjakan oleh orang yang berbeda..
But we'll keep fighting buat menyajikan cerita terbaik buat readers semuaa..
Untuk itu kami mohon masukan dan saran juga yaa, nantikan episode selanjutnya dan semoga menginspirasi
Sincerely, Raden dan Alunaa
Happy Reading😁
*
*
*
Dalam kegelapan hujan yang deras, di tengah jalan yang becek oleh guyuran air dari langit, seorang lelaki tanpa bertudung mengendarai sebuah motor dengan tergesa.Tiba-tiba, suara gemuruh langit membelah udara, menciptakan keheningan sejenak yang terasa menggelayuti jiwa.
Para pengendara di sekitarnya berusaha menghindar dari derasnya hujan dan mencari perlindungan di balik atap-atap toko yang ada.
Namun, tak sedikit pun hujan membuat lelaki itu menyerah.
"Ah, kenapa ga dijawab sih?" Ujarnya dengan penuh kekecewaan, sambil mengendarai motor di jalan yang tergenang air.
Intensitas hujan semakin tinggi, membuat air yang membanjiri jalan semakin sulit dihindari.
Lelaki itu terus meningkatkan kecepatan motornya, diikuti oleh tetesan air yang bergelayutan di rambutnya.
"Astaghfirullah!!!" Teriak lelaki itu, mengungkapkan isi hatinya terhadap keadaan yang sudah terjadi.
Seakan tak gentar oleh hujan yang semakin memburuk, langkahnya tak terhenti.
Seketika, kilatan cahaya sorot lampu menyinari wajahnya yang lesu. Membuka tabir misteri. Namun, apa yang dihadapinya adalah sesuatu yang tak terduga.
"Mati aku," Desahnya pelan seraya menatap sesuatu di hadapannya. Wajahnya terpaku dalam kekagetan dan kebingungan.
----------------------------------------------
Sementara itu, pada waktu yang sama, namun di belahan wilayah lain, jauh dari tempat lelaki itu berpijak.
Perempuan itu menatap layar ponselnya, pukul 17.00, harusnya ia sudah pulang ke rumah.
Sambil menghela nafas pelan, ia mencari kontak seseorang lalu mengetik pesan pendek.
"Kakak izin pulang ba'da Isya ya..masih ada yang harus dikerjakan. Kakak akan bawakan makanan saat pulang nanti untuk adik-adik."
Ia kini mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan kantornya.
Beberapa rekannya tampak sudah mulai bersiap pulang. Suasana yang mulai sepi menyisakan suara kendaraan yang tengah lalu lalang di luar yang terdengar sayup-sayup.
Sambil meraih laptop dan beberapa berkas, ia lanjut menyelesaikan urusannya sesegera mungkin.
Tok.. tok..
"Masuk," Jawab perempuan itu tanpa sedikitpun menoleh atau berhenti sejenak dari apa yang ia tengah kerjakan.
"Permisi, ini saya bawakan susu hangat dan beberapa biskuit.. hari ini pulang telat lagi dek? Sudahlah jangan terlalu memaksakan diri," Seorang pria masuk dan berjalan pelan membawa nampan berisi gelas dan piring kecil.
Ia tersenyum simpul melihat gadis 18 tahun itu terlihat sedikit panik dengan kerjaan menumpuknya.
"Iya Pak, Bapak pulang duluan saja. Titip salam untuk tek Rahma dan sampaikan pula kepada Amina besok lusa aku akan mengunjunginya untuk bermain bersama lagi."
Perempuan itu meraih nampan yang disodorkan tadi lalu berterimakasih. Pria tadi pun segera meninggalkan ruangan.
"2 event pelatihan dalam sepekan kedepan, sepertinya Bu Direktur benar-benar ingin memaksimalkan jadwal padat yang semakin bertambah padat ini," Gumam perempuan tadi lirih. Ia sudah membayangkan hari-hari tanpa istirahat yang akan ia jalani kedepan.
°
°
°
To be continue
*****
Gas Lanjutttt gak nihh?????
Menarikkkk gak ceritanya???
Pasti kalian penasarann kann??
Dan berpikir ke depan bakal banyak hal yang tidak terduga
Jangan pelit komen and vote
Jangan lupa followw juga
Tulisan pertama soalnya, biar semangat, hehehe
Terima kasih 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Jawa Sumatera : Kisah Mengejar Cita & Cinta [ON GOING]
Romance"Kehidupan seperti apa yang sebenarnya bisa kita jalani???" "Kamu tau apa yg sedang aku perjuangkan saat ini?" "Jangan paksa aku mengorbankan satu diantara keduanya, mau itu cinta atau cita2. Kita ini mustahil!" ---------------------------------- Du...