18 | Do I Know You?

148 14 3
                                    

.
..
....

•S O M•

🎬🎬🎬🎬




Matahari menyelinap masuk melalui celah-celah jendela kamar. Sowon menggeliat pelan. Meringis kecil ketika merasakan perih di lehernya. Lukanya memang tidak seberapa. Namun, rasanya perih sekali.

"Sudah bangun?"

Mata Sowon menyipit ketika melihat siluet laki-laki yang berdiri di dekat balkon kamar itu. Ekspresinya datar ketika mengetahui bahwa laki-laki itu adalah Seokjin.

Gadis yang baru bangun itu menyibak selimut tebalnya. Ia bangkit dari ranjang kemudian merapikan rambutnya yang berantakan. Ketika melihat ke bawah ia baru sadar bahwa pakaiannya berganti.

"H-hei! Siapa yang mengganti pakaianku?" Tanyanya malu.

"Aku?"

"Apa?" Wajah Sowon memerah. "Kau pasti bercanda. "

"Apa kau lihat di apartemen ini ada perempuan? Satu-satunya perempuan itu hanya kau, " ujar Jin jahil sambil berjalan mendekat.

Sowon merasa was-was. Benar juga, hanya ia perempuan disini. Namun, ia ingat ada perempuan yang menyambut Jin kemarin. Jika dilihat, dia bukanlah pelayan. Jadi tidak mungkin kalau perempuan itu yang menggantinya.

Sowon menyilangkan tangan di depan dada. Ia mendongak menatap Jin. Dari jarak ini, ia baru sadar laki-laki itu habis mandi. Aroma sabun tercium pekat. Wanginya manly sekali. Serta ujung rambut Jin juga masih basah. Yang terakhir, Sowon juga baru sadar Seokjin hanya memakai jubah mandi.

"Kau bohong kan?" Tanya Sowon memastikan.

Seokjin tersenyum misterius. Ia menyentil kening Sowon gemas. Wajah Sowon yang memerah karena malu itu menggemaskan, pikirnya.

Tanpa menjawab apa pun lagi, Seokjin berlalu pergi.

"Ayo makan!" Ajaknya.

Sowon terdiam. Ia penasaran. Tapi, jika itu Seokjin ia akan lebih malu dan marah.

"Aaa, terserah!"


🎬🎬🎬

Seokjin selesai menyiapkan makanan begitu Sowon sampai di meja makan. Perempuan itu mengambil posisi duduk. Mencomot tahu dengan tangannya yang langsung dihadiahi tatapan tajam dari Jin.

"Cuci tanganmu dulu, " ucapnya kemudian menarik bangku.

"Buat apa? Toh, kita makan dengan sumpit. "

Jin diam saja. Mulai menyuap makanannya. Begitu pun dengan Sowon. Keduanya sama-sama menikmati makanan mereka.

"Hei, kau lihat ponselku?" Tanya Sowon dengan mulut yang tak berhenti mengunyah.

Jin menggeleng.

Sowon menyipit curiga, "bukan kau yang menyembunyikannya?"

"Itu bukan pekerjaanku. "

"Kalau begitu pinjamkan aku ponselmu. "

"Buat apa?"

"Menelepon Jeonghan."

Gerakan tangan Jin berhenti sejenak. Ia menatap Sowon. Lalu berkata, "tidak. "

Scandal or Me? | Sowjin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang