5

104 14 1
                                    

~HAPPY READING~

Hilary terus menatap Juna yang masih terbaring, karena punggungnya yang telah selesai diobati oleh dokter. Ucapan Juna sebelum pingsan tadi membuat Hilary jadi ke pikiran.

Hilary berpikir, sejak kapan Juna mencintainya? Kenapa Juna mencintainya? Apa ini mungkin alasan Juna bertahan untuk tetap menjaganya batin Hilary bertanya-tanya.

"Nona masih memikirkan perkataan saya tadi"

Suara Juna membuyarkan lamunan Hilary, terlihat Juna tersenyum manis kepadanya.

"Anggap aja saya tidak pernah mengatakannya, lupakan apa yang saya katakan tadi terhadap nona" Hilary melihat Juna ingin bangun, membantu Juna untuk duduk.

"tapi...saya tidak bisa berhenti mencintaimu, sejak awal, jauh sebelum saya bekerja menjadi bodyguard anda. Saya selalu mencari tau tentang anda saat itu, saya berusaha agar bisa berdekatan dengan anda...sampai saya tau...tuan Fauzi membutuhkan seorang bodyguard untuk anaknya. Sudah lebih dari empat tahun saya menjaga nona, di saat itu juga sampai sekarang saya terus mencintai nona lebih daripada diri saya sendiri" Hilary mendengar penjelasan Juna yang sangat serius sambil menatap mata manik Juna untuk mencari kebohongan di sana, tapi justru hanya tatapan tulus Juna tunjukkan kepadanya.

"Juna..." Hilary berusaha menahan dirinya agar tidak menangis. Juna mendengar suara Hilary sedikit bergetar pun menundukkan kepalanya, ia merasa bersalah karena lancang mencintai Hilary secara diam-diam seperti ini.

"juna sebenarnya...gue juga su-suka sama Lo, tapi gue selalu menepis tentang perasaan gue terhadap Lo" Hilary bahkan sempat sedikit terbata-bata karena gugup.

Juna mendongakkan kepalanya mendengar penjelasan Hilary tentang perasaannya "nona...."

"iya oke...gue akuin gue suka sama lo, tapi gue juga benci sama Lo karena terlalu overprotektif sama gue yang ngga bebas buat pergi sama temen kemana aja yang gue mau. Ini juga kali pertama gue suka dengan seseorang, pas Lo nyatakan cinta sama gue...jujur gue takut jatuh cinta, tapi sama Lo beda gue merasa aman dan...nyaman. walaupun gue bilang Lo bodyguard paling menyebalkan. iya itu emang benar! Lo harus akui itu ingat! Lo juga bodyguard yang tulus menjaga gue, gua juga sama lo kok oh...ngga cuma itu aja bahkan cinta sama lo" jelas Hilary kepada Juna. Hilary yang sudah ngga kuat menahan air air matanya pun segera memeluk tubuh Juna dan duduk di pangkuannya.

Juna meringis kecil karena tangan Hilary memegang lukanya yang telah di obati oleh dokter, Juna pun membalas pelukan Hilary sambil sedikit mencium aroma tubuh Hilary yang membuat dirinya tenang saat ini

"eh...bentar gimana sama papa?"
.
Juna melepaskan pelukannya kemudian memegang wajah Hilary dengan kedua tangannya " sebenarnya tuan sudah lebih dulu mengetahui tentang perasaan saya terhadap anaknya, akhirnya saya menceritakan semuanya dengan jujur dan tuan juga memberikan saya sebuah syarat"

"syarat apa?" Juna terkekeh geli melihat wajah kebingungan Hilary

"Syaratnya...harus menjaga putrinya dengan aman dan juga merasa nyaman" Hilary mendengar perkataan Juna merasa kesal, Ia memukul punggung tubuh Juna. Melihat Juna kesakitan merasa bersalah karena lupa dengan luka yang ada di punggung Juna.

"juna maaf ya. Gue panggil dokter dulu" Juna segera memeluk tubuh Hilary untuk menahannya pergi dari sana.

"jangan panggil dokter" Juna menjeda ucapan dengan melihat seluruh wajah Hilary "mau cium aja" lanjut Juna membuat Hilary membelak matanya kaget, Juna tersenyum melihat reaksi Hilary setelah mendengar ucapannya itu.

Hilary pun menatap sekeliling kamar di rasa tidak ada orang segera mencium pipi Juna, sebelum Hilary menyembunyikan wajahnya karena malu. Juna segera menahan wajah Hilary dan mencium bibir Hilary, Hilary membelak matanya kaget walaupun hanya menempel dengan bibir Juna ini kali pertamanya berciuman. Awalnya Juna hanya menempel kan bibirnya dengan bibir Hilary tapi justru Juna semakin lama melumat bibir kecil sang gadis, Hilary menyempatkan membalas ciuman lelaki itu dengan gerakan kaku. Juna merasa Hilary membalasnya pun tersenyum di sela-sela ciuman mereka berdua.

*CEKLEK*

"juna sudah sa...dar" mereka berdua dikagetkan dengan kehadiran suara Yumni segera melepas ciumannya, keduanya pun melihat ke arah Yumni yang masih berdiri di ambang pintu dengan wajah yang malu "mami cuma mau liat kondisi Juna, udah sadar apa belum. Ternyata lagi cium anak orang berarti udah sadar ya...kalau gitu mami tutup lagi pintu jangan lupa di kunci, biar nanti ngga ada yang buka ngagetin kalian berdua. Silahkan di lanjut" Yumni menutup pintu kamar tersebut. Juna dan Hilary keduanya saling pandang kemudian tak lama keduanya tertawa.

"fuck you my annoying bodyguard" ucap Hilary tersenyum manis kearah Juna


"love you nona Hilary Atmaja" Juna pun tersenyum manis kearah Hilary dengan mengusap pucuk kepala Hilary lembut.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




END

TERIMAKASIH YANG TELAH MEMBACA CERITA INI
🙏🏻SAMPAI ENDING🙏🏻

👏🏻'MY ANNOYING BODYGUARD'👏🏻

Jangan lupa vote and follow

Biar semangat uploadnya

Komen bebas 👍🏻

Typo tanda-in ya gyus

MY ANNOYING BODYGUARD (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang