Prolog.

138 27 19
                                    

Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia.

disebuah kamar, Seorang pemuda blasteran indo-jerman tengah menonton sebuah video yang menjelaskan cara kerja senapan AK-47 yang legendaris. Namanya adolf hoffmen, ia adalah penggemar hal berbau militer termasuk anime.

Ia juga seorang anggota komponen cadangan berpangkat sersan dua, meski begitu kesehariannya saat ini adalah sebagai mahasiswa baru jurusan hubungan internasional.

"Ughh, cukup rumit ternyata. Membuat ulang desain senjata api dengan menggambar menggunakan tangan semdiri lumayan susah"

"Oh ya kan kaliber ak-47 itu 7,62x39mm, kalo kuubah kalibernya jadi 7,92x57mm kaya Gewehr-43 kayaknya manteb terus di modif dikit"

Pemuda itu kemudian menggambar ulang rancangan AK-47 yang ia buat dengan dengan menambahkan modifikasi berupa handgrip yang diubah bentuk, serta popor yang dibuat lurus dengan logam sehinga membuat musle climb yang menyebabkan torsi (gerakan naik keatas)biasanya terjadi pada varian ak-47 menghilang atau setidaknya berkurang drastis.

Berjam-jam berlalu dan kini rancangan Ak-47 yang ia buat selesai.

Adolf kemduian melihat ke arah jam dinding di sebelah kanannya.

"Udah jam segini ya, ahh! Baru inget besok ada matkul Diplomasi Regional-internasional. Oke, udah dulu nonton seputar senjata. Waktunya-"

Ztttttss!

Boom!

Tanpa peringatan sebuah petir menyambar kamarnya yang menyebabkan jantungnya tiba-tiba berhenti berdetak, adolf kemudian terjatuh dari kursinya pasca disambar.

Dengan mata yang perlahan menggelap, adolf melihat kilas balik bagaimana dirinya hidup selama sepersekian detik. Adolf memiringkan kepalanya menghadap ke sebuah cermin yang ikut terdampak sambaran pertir dikamarnya namun masih tersisa sedikit pecahan, ia melihat tubuhnya menghitam dan pakaiannya hancur.

Adolf mulai membayangkan keinginannya disaat-saat sekarat, ia mengangkat 3 jarinya keatas tanpa ia sadari.

"Jadi ini akhirnya...ya, selamat tinggal...semua...nya"

Pengelihatan adolf hilang, adolf tewas setelah sambaran petir dan hal ini menjadi berita panas diseluruh indonesia.

Banyak orang sedih akan hal ini terutama teman-teman SMA adolf, adolf dikenal sebagai orang yang loyal dan sangat dekat dengan banyak orang, namun di sisi lain ia adalah orang yang tegas dan akan mengambil cara tercepat menyelesaikan masalah meski sedikit merugikan dirinya sendiri dan orang lain yang juga terkait. Beberapa orang tidak suka padanya namun itu hanya sementara karena adolf adalah orang yang terbuka dan selalu mengajak diskusi untuk menyelesaikan perseturuan.

Namun itu adalah cerita lama, sekarang adolf berada disebuah ruangan putih seperti didalam awan, sekeliling hampa namun ia merasakan sebuah kekuatan besar.

"Dimana ini?"

Adolf melihat ke sekeliling, nampak ia kebingungan. Sekilas ia mengingat apa yang terjadi sebelum berakhir di tempat ini.

"A-apa aku sudah mati? Ini dimana? Bukannya tadi aku disambar petir..."

Kemudian muncul suara dari arah belakang adolf.

"Salam putra adam, selamat datang di alam arwah"

Adolf langsung berbalik, ia terkejut bukan main melihat sebuah cahaya bersinar berukuran raksasa. Meski begitu ia tidak merasakan silau seperti melihat lampu.

"A-anda siapa?!"

"Haha, tenanglah putra adam. Aku hanyalah pengawas takdir"

"Pengawas takdir?"

Youjo Senki : Teikoku No ShinigamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang