part 5

12.5K 26 1
                                    

SI PEMBOBOL GAWANG YANG BERUNTUNG

"Kamu kok nangis sayang" Tanya Putri sambil memelukku.

Aku hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan itu. Seharusnya dia sadar kenapa aku bisa menangis, dan seharusnya dia tahu bahwa saat ini hatiku sedang sangat terluka.

Dengan santai Putri pergi meninggalkanku ke kamar mandi. Aku yang saat ini sedang gundah, mencoba untuk berfikir positif. Setidaknya dia sudah mulai jujur kepadaku.

Kemudian Putri keluar dari kamar mandi memakai jubah mandi berwarna pink.

"Nah gitu donk, laki laki harus kuat, harus jantan menerima kenyataan" Kata Putri sambil tersenyum.

Kemudian Putri kembali rebahan di sampingku, setelah meneguk 2 gelas air. Kami terdiam cukup lama dalam pikiran masing masing.

"Aku tahu kamu berpikiran lain padaku setelah mengetahui keliaranku" Ujar Putri.

"Ya.. Kamu jauh berbah 360 derjat dari Putri yang aku kenal" Ucapku.

"Tapi itu semua terjadi disaat aku sedang birahi, percalah, semua itu Cuma saat aku sedang dilanda birahi" Terang Putri.

Kembali pikiranku melayang. Benar juga kata Putri. Semua orang pasti berubah sifatnya saat dilanda birahi. Jadi itu wajar, dan masih bisa diterima akal.

"Aku mengerti dan bisa menerima itu"Tiba tiba kata kata itu terlontar dari mulutku.

Aku tidak mengerti, bagaimana aku bisa dengan mudah berubah pikiran dengan gadis ini. Dia seperti menghipnotisku.

"mau dilanjut ceritanya?" Tanya Putri.
Aku pun mengangguk setuju.

"Karena takut digrebek, akhirnya Mas Yudha mengajakku pergi dari sana. Kami akhirnya sore itu kembali ke rumah Mas Yudha. Aku duluan masuk dan langsung naik ke lantai 2 rumah itu.

Tapi aku tidak menemui Ibuku, mungkin dia sudah balik. Aku kemudian menelepon Ibuku, Ibuku memintaku untuk disana saja dulu, temanin Mas Yudha dan siapkan kebutuhannya" Putri melanjutkan ceritanya.

"Aku duduk di sofa ruang tamu lantai 2. Aku masih tidak menyangkan kejadian tadi. Statusku saat itu masih pacar Mas Rangga. Ada rasa penyesalan yang kemudian membuatku sedih. Kakak pacarku telah duluan menjamahku"Lanjut Putri sedikit bersedih.

Aku perhatikan raut wajah cantik Putri itu. Perasaanku pun terbawa sedih, dan aku kemudian langsung memeluknya, memberikan sedikit ketenangan kepada kekasihku itu.

"Tiba tiba Mas Yudha sudah berada disampingku, aku terkejut ketika Mas Yudha melingkarkan tangannya di perutku, kemudian dia bersandar di bahuku"Putri kembali melanjutkan ceritanya.

"kita salah mas" Katanya sambil mulai menanggis.

"Mas Yudha kemudian berlutut dan memegang kedua pipiku. Dia menatapku tajam, kemudian menarikku ke dalam pelukannya" Kata Putri yang kemudian membalas pelukanku.

"Aku sudah lama menyukaimu, tapi kamu malah jadian dengan adikku. Apa hebatnya dia yang hanya membuatmu bersedih" Tiba tiba Mas Yudha berkata dengan lantang.

"Aku terkejut menyadari itu semua. Mas Yudha yang sangka selama ini hanya mengangapku sebagai adik, ternyata menyukaiku sebagai pasangan lawan jenis"Sambung Putri.

"Kemudian kalian pacaran?"Tanyaku.

Putri menatapku. Seolah dia sedang menyampaikan sesuatu dalam tatapannya itu. Kedua mata indahnya seakan memberitahuku, bahwa dia menyukai Mas Yudha.

"Tidak, Cintaku masih untuk Mas Rangga" Jawab Putri.

"Terus bagaimana hubunganmu selanjutnya dengan Mas Yudha?"Tanyaku.

"Hihihihi.. penasaran banget deh pacarku yang cemen ini" Kata Putri sambil kembali mencubit hidungku.

Harusnya aku marah dikatakan cemen, tapi karena tingkah Putri yang dengan mudah meredam kemarahanku, aku hanya bisa terdiam setelah di ejeknya.

"Mas Yudha kemudian menyapu air mataku. Seperti seorang pria jantan, membujuk wanitanya yang sedang dilanda kesedihan"Putri memulai kembali ceritanya.

"Kita nikmati saja ini sayang, aku tahu kamu bahagia saat bersamaku, aku akan terus membuatku bahagia" Kata Mas Yudha yang kemudian kembali mengecur bibirku.

"Aku bagai terhipnotis, kata kata rayuan itu sukses membuatku tenang. Ciuman hangat Mas Yudha juga berhasil menghapus ingatanku tentang pacarku Mas Rangga. Kami terus berciuman. Dari ciuman lembut yang kemudian berubah menjadi buas. Mas Yudha sangat lihat membangkitkan nafsuku" Kata Putri.

"Ah.. aku basah lagi" Ucap Putri sambil memeganga vaginanya dari belahan jubah mandinya.

Ternyata Putri tidak mengenakan apa apa lagi dibalik jubah mandinya itu. Aku terbelalak melihat Putri dengan cepatnya melepaskan ikatan jubah mandinya itu.

"Akhirnya Mas Yudha berhasil menelanjangiku" Ingat Putri.

"Mas, nanti dilihat Om dan Tante" Sela Putri sambil mencoba menutupi tubuh telanjangnya.

"Tenang sayang, dirumah ini Cuma ada kita berdua, Papa sama mama sedang keluar kota" Bujuk Mas Yudha.

Bagai kerbau yang ditarik pemiliknya, aku mengikuti langkah Mas Yudha menuju kamarnya. Didalam kamarnya Mas Yudha dengan buas menerkamku.. Mhmmm" Putri mulai mengeluarkan desahan.

"Tanpa jijik Mas Yudha mulai menjilati vaginaku, vaginaku itu sayang" Kata Putri berbicara kepadaku, sambil membuka lebar bibir vaginanya.

Aku terkejut, kembali terkejut setelah melihat tingkah nakal pacarku itu.

"Dia nikmati setiap inci celah divaginaku.. ohhh.. lidahnya dengan buas menjilati lobang... ahhhh... ouhh... daaannn.. ahhhh... clllittttorrrisss.. ahh.. aaakuuu" Putri mulai memainakan vaginanya sambil menatapku tajam.

"Sayang... sayang.." Putri berkata sambil mengambil tanganku dan mengarahkannya ke vaginanya.

"Kenapa?"Tanyaku.

"Masukin jari kamu sayang, aku pengen" Rayunya.

"Iya.. lanjutin ceritanya" Kataku mulai memasukan jariku.

Sangat basah dan hangat dalam vagina Putri. Kemdian dia memandu tanganku untuk memaju mundurkan jariku di dalam vagina basahnya itu.

UNTUK LANJUT MEMBACA SILAHKAN MENUJU LINK DI PROFIL, TERIMA KASIH....

sisi liar pacarkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang