╔═*.·:·.✧ ✦ ✧.·:·.*═╗
03
╚═══════════╝
•ᴡᴇʟᴄᴏᴍᴇ ʀᴇᴀᴅᴇʀꜱ•
♕ ɪ ʜᴏᴘᴇ ʏᴏᴜ ᴀʀᴇ ʀᴇᴀᴅʏ ꜰᴏʀ ᴍʏ ᴡᴏʀʟᴅ♕
🌹Angin menderu mengibaskan dirinya dalam alunan sayu, ditengah negeri yang berselimut kemalangan sunyi, setiap detiknya akan terus bergerak merajut kepingan pahit, waktu tiada sudi menghentikan perjalanannya hanya untuk menunggu kesiapan dari tenggelamnya seseorang dalam lautan lara. Sekilas waktu memang nampak seperti sosok yang jahat, namun berkat waktu seseorang agar belajar tabah pada apa yang telah digariskan oleh alam.
Tepat lima hari setelah kemangkatan sang raja, Mada yang merupakan adik kandung dari Gavendra segera diangkat menjadi pemimpin baru untuk mengisi kekosongan kekuasaan, selama lima tahun penuh Mada berusaha memimpin kerajaan dengan baik meskipun pada awalnya sempat mengalami hambatan di beberapa sektor bidang yang tidak terlalu dikuasainya.
Akan tetapi, Liam sebagai penasehat raja turut membimbing dan ikut serta dalam menyelamatkan secercah kekacauan sang penerus. Secara perekonomian Kerajaan Abhyudaya memang tidak sepesat pemerintahan Gavendra, namun kerjasama antara Kerajaan Abhyudaya dengan Kerajaan Adiwidia yang dihadiri tiga bulan semenjak kepemimpinan Mada ternyata menghasilkan kemajuan dalam sektor pertanian internal negara.
Adiwidia adalah sebuah kerajaan yang dikenal sebagai negeri pengetahuan, ilmuwan dan filsafat hebat terlahir disana, menuliskan puluhan perkamen yang ditata rapi di sebuah menara tinggi yang berada di pusat pemerintahan. Inovasi permesinan apapun jika berasal dari Adiwidia tidak perlu diragukan. Sejarah kuno, sihir, sejarah-sejarah berbagai makhluk tersimpan lengkap disana.
Sementara, Abhyudaya adalah negara yang terkenal dengan sumber panen yang berlimpah, iklimnya bagus untuk menanam berbagai jenis tumbuhan tidak peduli apakah itu tanaman yang harus tumbuh ditempat yang paling dingin sekalipun, apalagi gandum yang merupakan makanan pokok dunia, diproduksi besar-besaran oleh Abhyudaya meskipun dalam hal ekspor masih dibatasi untuk kepentingan rakyat.
"Huh.." Mada menghela nafas berat kala melihat perkamen berisi pertemuan untuk mengajukan kerjasama yang diminta oleh kerajaan Swastamita. Kerajaan yang merupakan tetangga sebelah itu lumayan teguh mengirimkan ribuan perkamen yang seperti proposal saja.
"Liam!" panggil Mada.
Sang penasehat yang tengah merapikan daftar di rak, segera menghampiri meja petingginya.
"Hamba, Yang Mulia." ujarnya memberi salam kehormatan.
"Apakah ada hal yang hendak Yang Mulia Mada sampaikan?"
Mada mengangguk, "Tolong susun perkamen diatas meja, pisahkan Negara Swastamita ke kolom lain, kalau perlu buang saja. raja bebal!"
"Baik Yang Mulia," balas sang penasehat langsung melaksanakan titahnya, Liam mulai menata beberapa perkamen dari berbagai negara lantas mengklasifikasi sesuai kategori yang telah Liam definisikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seutas Fatamorgana
FantasyHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG! JANGAN PLAGIAT! Bagaimana rasanya kehilangan seorang kakak yang amat melindungi mu untuk selamanya? Dan bagaimana rasanya bertemu dengan sosok yang amat mirip dari wajah dan suaranya? Apakah aku melewatkan fakta...