09. Rumah Baru

2.3K 309 54
                                    

Sunghoon dengan bersungut-sungut masuk kedalam kamar Jaemin. Badannya yang bongsor itu langsung ambruk ke atas ranjang, melukin Jaemin yang emang lagi rebahan.

"Nyebelin."

Ponsel yang ada digenggaman lantas diletakan. Jaemin usak-usak rambut halus sepupunya itu.

"Sebel kenapa?"

"Kemaren ditinggal mancing, sekarang gatau pergi kemana padahal udah janji mau shopping."

"Ga dikabarin?"

"Ngga." Sunghoon jadi memble.

"Maem aja yuk, lu dah maem belom?"

"Nana yang bayarin?"

"Emang kapan ga gue bayarin?"

"Sayang Nana banyak-banyak!" Sunghoon majukan wajahnya untuk kecup pipi Jaemin. Buat si manis Na terkekeh karena diusia mereka yang sudah dewasa bahkan kebiasaan sepupunya ini masih ada.

"Nih, pesan aja mau maem apaan. Terus kalau mau belanja check out aja." Jaemin serahkan ponselnya tanpa beban.

Sepasang sepupu itu akhirnya habiskan waktu dengan makan bersama sembari mengobrol banyak hal. Sunghoon sendiri malah udah nyenyak tidur di atas ranjang Jaemin sampai si manis tak tega bangunkan lantaran ia akan pergi keluar.

"Bunda, Sunghoon lagi bobo di kamar aku ya." Jaemin langsung menyambar begitu lihat Irene di ruang keluarga.

"Iyaa biarin aja. Kamu mau kemana?" Irene bertanya karena lihat penampilan anaknya itu nampak rapi.

"Mau jalan sama Jeno."

Ngeliat wajah Bundanya yang udah mau ngeledek, Jaemin buru-buru pamitan. "Aku berangkat dulu." Jaemin kecup pipi Bundanya sebelum ngacir pergi keluar rumah.

Tak tau saja kalau Irene tertawa melihat tingkah anak semata wayangnya yang seperti remaja dimabuk asmara.

"Mau kemana?" Jaemin lontarkan tanya saat sudah duduk di kursi penumpang mobil milik Jeno. "Dadakan banget ngajak perginya." Si manis lantas pakai seatbeltnya.

"Dadakan aja lunya cakep begini." Jeno lempar senyum serta pujian.

"Gue baru aja mandi untungnya tuh." Jaemin berkilah. Ya walaupun emang pas Jeno ngechat ajak keluar tuh Jaemin baru keluar kamar mandi habis mandi.

Musik iringi perjalanan keduanya.

"Sunghoon di rumah lu ga si?"

"Hooh, lagi bobo tuh. Ngambek gara-gara Jake ngilang mulu."

Jeno nyengir, pasalnya dia oknum yang bikin Jake harus ingkar janji sama Sunghoon hari ini.

"Panik tadi soalnya ditelfon ga diangkat."

Gimana mau diangkat, yang punya ponsel udah terbang ke alam mimpi.

"Oiya, lu tanya mau kemana kan? Nanti juga tau kok."

Jawaban Jeno itu buat si manis tak ajukan pertanyaan lagi. Toh ia yakin jika Jeno tak akan mengajaknya ketempat yang aneh-aneh.

Perjalanan dari rumah tak jauh sebenarnya. Mereka malah masuk kedalam perumahan yang letaknya di pusat kota mereka.

Apa Jeno mau ngunjungin temennya?

Pertanyaan itu terlintas di benak Jaemin.

"Udah sampai?" Jaemin bertanya begitu mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan pagar besar.

"Udah." Jeno menjawab. Lelaki Lee itu mengotak-atik ponselnya sebentar sebelum akhirnya gerbang rumah itu terbuka dengan sendirinya. Mobil lelaki Lee lantas masuk.

Gara-Gara Kondangan | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang