BAB 79

712 53 0
                                    

Pria itu melangkah masuk ke dalam ruangan pertemuan, membuat suasana menjadi tegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu melangkah masuk ke dalam ruangan pertemuan, membuat suasana menjadi tegang. Tatiana menahan nafas sesaat begitu pria itu melewati dirinya dan duduk di sebelah Hawks yang juga tampak tegang.

Siapa pria ini? Ini pertama kalinya aku bertemu dengannya. Tatiana membatin sendiri saat melihatnya.

Pria itu duduk dengan gaya angkuh seolah dirinya adalah pemimpin pertemuan ini. Pupil mata berwarna sapphire itu benar-benar memberikan kesan dingin pada target pandangannya. Jena membisikkan sesuatu pada Tatiana.

"Dia adalah Duke Votria yang baru."

Tatiana menyahut dengan suara pelan, "baru?"

Jena mengangguk lagi, "dia baru menjadi Duke 2 tahun yang lalu." Tuturnya menjelaskan. Suasana ruangan menjadi buruk begitu pria bernama Duke Votria itu masuk ke dalam, menghilangkan suasana hangat yang dibuat Tatiana sebelumnya.

Sedari tadi pria itu hanya diam, menatap tajam ke arah Tatiana yang ada di hadapannya. Tatiana yang menyadari hal tersebut menatap balik dengan tatapan heran, apa dia ada masalah dengannya?

Pintu kali ini terbuka dan membawa hawa hangat baru yang jauh lebih baik daripada kedatangan Duke Votria itu. Pangeran Ace telah datang bersama bawahan pribadi miliknya, Eiris Lounie dan pria dengan penutup mata di mata kirinya yang baru Tatiana temui untuk pertama kalinya. Banyak sekali orang baru yang datang ke pertemuan kali ini, tak seperti biasanya. Pangeran Ace langsung menyapa para bangsawan pendukungnya dan membuka acara dengan sedikit salam pembuka.

"Kuharap kalian tidak melakukan sesuatu yang mencurigakan untuk belakang ini ya. Rumor kalau kita ada di kerajaan ini sudah mulai tersebar ntah dari mana." Pangeran Ace berkata sembari mengenyakkan badannya ke kursu kayu di sisi lain meja pertemuan.

Tatiana hanya diam melihat pria itu mulai membicarakan rencana penyerangan mereka. Dirinya sama sekali tak paham akan taktik berperang atau menyerang apapun dirinya hanya tahu kalau di istana itu ada penjaga di setiap sudutnya dan akan berganti setiap 8 jam. Pangeran Ace dan bawahannya menjelaskan rencana mereka mulai dari memasuki istana sebagai bangsawan kerajaan Lazio dan mengikuti pertemuan bangsawan tersebut dan mulai melakukan penyerangan sesuai rencana.

"Akan lebih baik jika kita melakukannya di hari kedua Yang Mulia. Disana akan hadir seluruh bangsawan kerajaan busuk ini." Nero berkata dengan nada kesal, dia masih marah akan kenyataan kematian kedua orang tua karena kerajaan ini.

Saudara kembarnya mengangguk setuju, "ya, Yang Mulia yang saudara saya katakan itu ada benarnya, saya mendengar dari Count Ledrana kalau pertemuan bangsawan hari kedua wajib hadir demi berlangsungnya keputusan akhir." Nasiro menambah penjelasan dan memperkuat saran yang diberikan Nero barusan.

Tatiana terdiam soal itu dia sudah dengan sedikit dari Hans, lebih tepatnya dia secara tak sengaja menguping pembicaraan Vainas dan Hans beberapa hari yang lalu saat dirinya hendak mengajak minum teh bersama.

Kisah Setelah Akhir [Slow Update] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang