2

304 45 5
                                    

Setelah Cale mendapatkan apa yang dibutuhkannya dari rumah lelang, dia langsung berjalan menuju toko baju.

"Cale-nim apa kau ingin belanja oleh-oleh? "

"Ya , sekaligus dia kan tak punya baju. " Cale berkata sambil menunjuk Rubia yang berjalan di sebelah kanannya.

Perjalanan mereka cukup jauh untuk menemukan toko pakaian karena disepanjang gang yang mereka lewati penuh dengan rumah bordil, bar dan rumah judi. Hal biasa di Kerajaan Caro, kerajaan yang terkenal dengan Rumah Lelang dan Judi.

Meskipun sulit tapi rombongan Cale berhasil menemukan Satu toko pakaian.

"Tolong beberapa baju untuk gadis ini kenakan. " Cale memerintah pelayan ditoko dan mendudukkan dirinya di ruang tunggu.

Sedangkan Rubia tengah sibuk memakai pakaian yang bolak balik dipakaikan pelayan padanya.

'Aku merasa seperti boneka. '

Rubia berjalan perlahan ke arah Cale dengan pakaian pakaian yang terlihat lebih sopan.

"Ayo pergi tuan. "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"... Apa sudah selesai?" Dengan penampilan Rubia sekarang Cale lebih nyaman melihatnya.

Rubia mengangguk pelan menjawab pertanyaan Cale.

"Beli semua pakaian yang dia coba dan masukan semuanya kedalam sini. " Cale melempar tas spesialnya kepada salah satu kariawan toko.

Kenapa semua? Satu saja cukup. "

"Kau mau pakai baju itu trus?"

Rubia diam dan Cale memberi isarat tangan agar pelayan itu pergi.

"B b baik t tuan! " Dengan tergesa-gesa pelayan itu menuruti permintaan Cale.

Rubia yang melihat itu heran. Jujur saja Cale memang sedikit menakutkan untuk Rubia tapi hal itu tak sampai membuatnya tergagap seperti pelayan tadi. Aura mendominasi memang kekuatan untuk menipu orang tapi Rubia tak terpengaruh.

Cale yang melihat Rubia biasa saja di bawah tekanan aura mendominasi melontarkan pertanyaan pada gadis dengan surai putih didepannya.

"Aku tak mengerti, kau ini apa? "

"... Hah? Maksudmu? "

"Kau terlihat akan hancur tapi anehnya kau baik-baik saja dibawah tekanan dominasi. "

Rubia memalingkan wajahnya dan berusaha sibuk melihat benda lain.

"Aku tak baik-baik saja, aku juga ketakutan. "

——tenang saja manusia cantik , manusia lemah kami tak akan menyakitimu——

'Apanya yang lemah. '

Rubia ingin sekali mengejek kalimat yang diucapkan Raon, karena mustahil orang yang lemah bisa mengendalikan orang kuat disekitarnya.

Mereka berjalan menuju pelabuhan. saat perjalanan Rubia ingin mengembalikan jubah yang diberikan Cale padanya.

tolonglah... saya hanya mau rebahan. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang