3

351 41 6
                                    

Semalaman Cale merawat Rubia dengan telaten, walaupun Hans sudah menawarkan agar dirinya saja yang merawat dan meminta Cale untuk tidur, tapi Cale menolak. Cale berfikir.

'itu salah bukan membiarkan laki-laki dan perempuan berduaan? Akan lebih baik jika aku dan Hans tetap disini. '

Cale mengamati wajah Rubia yang pucat karena demam. Hidung yang mancung, bibir kecil dan kulit putih. Dengan penerangan lampu tidur yang sayu membuat wajah itu tampak cantik menurutnya.

'... Lumayan. '

Tanpa sadar tangan Cale terus membelai pangkal rambut Rubia dengan lembut. Hal itu membuat Hans merasa bahwa dia tak seharusnya ada di sana.

"T tuan muda bukankah aku harusnya pergi? "

Cale yang mendengar suara Hans melirik kearahnya dan mengamati sebentar.

'Apa dia ngantuk? Yah.... Aku tak bisa memaksa orang yang ingin tidur.'

Hans yang sudah melihat kondisi Rubia harusnya mengerti kenapa Cale harus disini. Itu lah yang dipikirkan Cale.

"Pergilah."

Hans yang mendengar itu langsung berjalan pergi meninggalkan kamar tuan muda.

Rubia menggigil kedinginan. Cale yang melihat itupun merasa dia perlu mengambil selimut yang lebih tebal untuk menyelimuti tubuh Rubia. Tapi saat Cale akan beranjak dari tempat tidur tangan Rubia mencegahnya, tangan yang mungil itu memegang erat pergelangan tangan Cale.

"Jangan pergi... Kumohon. "

Matanya tertutup tapi dia menangis.

'Apa dia sedang mimpi buruk? '

"Jangan pergi lagi... Hiks... "

'Dia demam wajar bukan jika saat demam mengalami mimpi buruk. '

Karena merasa kasihan Cale mengusap air mata Rubia dan terus membelai rambutnya.

Mata Rubia tiba-tiba terbuka tapi dia terus menangis. Cale tak punya pengalaman menenangkan orang yang sedang menangis jadi dia diam saja dan terus mengelus kepala Rubia.

Dengan 1 gerakan Rubia memeluk Cale yang sedang duduk di pinggiran tempat tidur.

Cale yang menerima pelukan secara tiba-tiba merasa ingin segera melepaskannya. Tapi tubuh gadis di pelukannya saat ini sangat panas, ditambah dia sedang menangis. Cale yang tak tega hanya membiarkan Rubia memeluknya.

Merasa tidak nyamannya posisi mereka saat ini Cale berinisiatif untuk menyandarkan tubuhnya dan menarik tubuh Rubia kepelukannya agar dia juga nyaman.

'Tubuhnya kurus sekali... Apa dia tak pernah makan? '

Tangisan Rubia semakin mereda tapi pelukannya tak kunjung dilepaskan, Cale tak mereka terganggu karena Cale mendapatkan posisi yang nyaman dia pun mulai mengantuk.

Melihat Rubia yang tertidur di dekapannya Cale semakin mengantuk oleh karena itu diapun tertidur sambil memeluk Rubia.

________________________

Pagi hari.

Ron yang hendak membangunkan Cale untuk memberinya lemon tea terkejut karena saat ia masuk dia melihat Tuan Mudanya sedang tertidur sambil memeluk gadis di dalam 1 ranjang.

'Hmm... '

Dengan sorot mata tajam Ron memperhatikan Gadis yang sedang dipeluk oleh Cale.

'Aku harus menyelidikinya. '

tolonglah... saya hanya mau rebahan. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang