CHAPTER 1

1.3K 127 10
                                    


"THE KING OF IDOL"


Bunyi alarm dari sebuah jam usang berbunyi, menandakan waktu telah menunjukkan pukul 3 pagi. Mengusap mata yang masih kuyu karena rasa kantuk dan lelah, seorang pria bergegas turun dari tempat tidur memaksakan tubuhnya yang lelah untuk beraktifitas kembali.

Membuka sebuah pintu kamar berukuran kecil, pria tersebut tersenyum melihat buah hatinya masih tertidur nyenyak dengan selimut yang membungkus hampir keseluruhan tubuhnya.

Selesai Mencuci wajah dan menggosok gigi, lini pria tersebut bergegas mengambil tas belanja berukuran besar..dimasukkannya kedalam keranjang sepeda, sebelum akhirnya mengayuh sepeda tersebut menembus sepertiga malam yang selalu saja terasa dingin.

"ahjussi...berikan aku daging paha kanan, aku juga mau tulang iga dan ekor sapi utuh"

"pagi Seokjin..kau selalu menjadi pelanggan nomor 1, ahjussi akan menyiapkannya. Kau bisa berbelanja yang lain dulu, dimana kau meletakkan sepesa mu? Ahjussi akan meletakkannya dikerajang"

"ditempat biasa ahjussi, terimakasih!" memberikan uang yang harus ia bayar, Seokjin kemudian mulai mendatangi satu per satu penjual bahan baku yang sudah menjadi langganannya selama belasan tahun lamanya.

"ahjumma..berikan aku daun bawang yang terbaik hhmm? Untuk timun dan lobak lebihkan sedikit"

"kau ada pesanan asinan lobak?"

"nyonya Han memesan manisan lobak dan bekan makan siang untuk anaknya hari ini"

"hisshh..dia memang pemalas, beruntung suaminya baik dan tidak menceraikannya-"

"untuk apa bercerai jika tuan Han bebas berhubungan dengan gadis-gadis muda di tempatnya bekerja!" Seokjin hanya menggelengkan kepala, ia tidak ingin terlibat dengan gosip yang beredar antar tetangga yang bergulir seperti bopa liar.

"Jin..semuanya 25 ribu won, aku berikan bonus 1 lobak karena kau pelanggan setia ku" membungkukkan badannya, Seokjin berterimakasih dengan penuh semangat.

"ahjumma..terimakasih, sampai jumpa" mengangkat keranjang berisi sayuran dan bahan baku lainnya, Seokjin sedikit kesulitan..beberapa kali ia harus berhenti ketika bahunya terasa sakit .

"hah! Akhirnya.." gumam Seokjin saat sampai di di tempat sepeda yang ia tinggalkan, memeriksa kembali daging dan tulang sapi yang ia beli.

"Jin..maaf hari ini aku terlambat" ujar seorang pria paruh baya sembari memberikan keranjang berisi beberapa macam seafood.

"tidak masalah tuan Sin, karena tuan terlambat aku hisa beristirahat terlebih dahulu"

"kau memang anak baik, aku berikan kerang terbaik untukmu. Nanti siang aku akan mampir kerestoran mu bersama putriku yang baru pulang dari Seoul"

"sungguh tuan? Ah..terimakasih banyak!. Aku akan menyajikan jjaempong terenak!"

"semua makanan dikedaimu lezat Jin, sampai jumpa"

"sampai jumpa tuan".

..

Cahaya fajar yang naik mulai menerangi jalan yang Seokjin lalui, mendorong sepedanya perlahan karena banyak dan beratnya yang memenuhi sepeda ringkih miliknya.

Sampai di dermaga kecil, Seokjin berjongkok menunggu kapal yang akan membawanya menyebrangi lautan agar bisa sampai di desa tempatnya tinggal lebih cepat.

Membuka bungkusan dari dalam tasnya, Seokjin mulai memakan roti tawar yang ia bawa dari rumah agar tidak perlu membeli sarapan di pasar jika perutnya terasa lapar.

GOLDEN SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang