CHAPTER 8

801 140 24
                                    


"KOTA IMPIAN"


Sesampainya di rumah sakit utama pula Gangwon, Taehyun dengan cepat mendapatkan penanganan. Setelah menyelesaikan proses regirtrasi pasien dan pembayaran deposit awal sebagai peraturan awal rumah sakit, Taehyun akhirnya bisa melakukan CT scan pada malam itu juga.

Seokjin mengikuti kemanapun suster membawa tubuh putranya yang hanya bisa terbaring lemah di ranjang, menyeka keringat di dahi sang putra hati Seokjin terguris pilu karena selama membesarkan putranya, tidak pernah sekalipun Taehyun jatuh sakit hingga harus di larikan ke rumah sakit.

"tuan Seokjin, dokter akan segera datang untuk memberitahukan hasil ct scan..kami minta anda tunggu diluar dan biarkan pasien tidur" salah seorang suster meminta Seokjin untuk duduk di ruang tamu kamar VIP,

"s..saya ingin disamping putra saya suster, saya mohon.. saya takut nanti Taehyun ku bangun dan menangis jika aku tidak ada di sampingnya" dengan wajah yang hampir menangis, Seokjin memohon.

"tuan..tapi dokter meminta anda menunggunya diruang tamu, jangan khawatir dengan Taehyun. Aku akan menjaganya"

"Jin..mungkin dokter ingin memberi tahu kondisi Taehyun, pergilah. Jika kau khawatir, biar aku yang menjaga Taehyun disini" Seokjin menatap Jungkook ragu, namun karena tidak ada pilihan lain Seokjin pada akhirnya harus tetap meninggalkan Taehyun untuk berbicara dengan dokter yang menangani putranya.

..

"tuan Seokjin? Kim Seokjin bukan? Ayah dari Kom Taehyun. Saya dokter Lee, silahkan duduk" dokter membuka sebuh amplop lebar berwarna putih kemudian memberikannya kepada Seokjin,

"ada flek tipis di paru-paru Taehyun, hal ini terjadi bisa karena virus yang menyerang saat daya tunuh putra anda sedang turun. Jangan khawatir, diusia Taehyun yang masih muda flek paru-paru seperti ini bisa disembuhkan dengan antibiotik. Kami meminta Taehyun untuk di rawat disini selama beberapa hari agar pengobatannya bisa kami awasi dengan maksimal. Jika anda setuju silahkan tanda tangan disini" dokter tersenyum, sebisa mungkin membuat Seokjin tidak merasa khawatir yang berlebihan. Memberikan sebuah dokumen beseeta pena, dokter lalu memberitahu dimana Seokjin harus tanda tangan.

"dokter..apakah rumah sakit ini menerima kartu bantuan dari pemerintah? Taehyun memilikinya, emm..ini bukan asuransi tapi bantuan pemerintah-"

"tuan Seokjin, tapi disurat data diri pasien semua biaya pengobatan Taehyun sudah dijamin. Nah ini, anda lihat... seseorang telah memberikan deposit yang cukup besar. Tunggu...oh, Mr.Jeon Jungkook.. disini tertera nama penjamin adalah Mr.Jeon Jungkook menggunakan kartu kredit"

"Jungkook?"

"tuan? Anda setuju dengan saran kami? Jika iya tolong segera tanda tangan, kami akan segera menyiapkan pengobatan lanjutan untuk Taehyun"

"saya setuju dokter".

Mengalahkan rasa penasarannya mengapa Jungkook mengeluarkan begitu banyak uang sebagai deposit biaya rumah sakit putranya, Seokjin memilih untuk segera menanda tangani dokumen yang rumah sakit perlukan.

Setelah memastikan Seokjin telah menanda tangani dokumen dengan benar, dokter kemudian memberikan lembaran dokumen lain yang juga harus Seokjin tanda tangani.

"ini adalah beberapa fisio terapi ringan yang akan pihak medis berikan, selain itu saya juga akan menjelakan beberapa obat yang akan memiliki efej samping saat nanti Taehyun konsumsi..".

Disisi lain Jungkook yang masih menjaga Taehyun, konsentrasinya terfokus pada ponsel. Jari jemarinya dengan lihai dan cepat menekan layar ponselnya, barulah ketika mendengar suara rintihan yang keluar dari mulut Taehyun, Jungkook segera menyimpan ponselnya kembali kedalam saku.

GOLDEN SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang