"Hyungg, apa yang Hyung fikirkan hm?" San mengecup pipi Seonghwa dan meletakkan sarapan mereka di meja makan, setelahnya San mendudukkan diri di hadapan lelaki itu.
Ini masih pagi tapi raut muka Hyung-nya ini sudah tampak suram saja
"Entahlah San, Hyung juga tidak tahu" jawab sang empu lesu sembari menyendokkan nasi ke mulutnya tanpa minat dan sesekali menghela nafas panjang
"AaAaAargghh! Yeosang!! Buruan hoe di kamar mandinya! Lihat nih Hwa hyung udah kayak lelaki kurang belaian" Choi San berjalan menjauh dari ruang makan dan menghampiri kamar Seonghwa tempat Yeosang menuntaskan ritual paginya. Bisa gila dia lama-lama kalau melihat Seonghwa seperti ini
Kang Yeosang, yang baru saja keluar kamar mandi dan mengeringkan rambutnya dengan handuk itu hanya memutar mata malas. Ini 2 orang kalau sehari saja tidak merecokinya bakal runtuh dunia, tapi kalau tidak ada mereka dunia Yeosang juga akan runtuh sepertinya.
"Kenapa lagi memangnya?" tanya Yeosang sambil berlalu menuju ruang makan untuk sarapan dan mengabaikan San yang menggerutu dibelakangnya
"Tau, belum bisa ditanyain anaknya" jawab San sekenanya sambil menunjuk ke arah Seonghwa yang makan tanpa minat. Untungnya lelaki berambut seputih susu itu tetap mau memasukkan makanan ke tubuh sekalipun sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.
"Dari kapan begitu?"
"Abis balik dari acara Bazar buat anak-anak tempo hari kayaknya." San menjelaskan. Karena terhitung 2 hari sejak saat itu Seonghwa tampak murung. Keluar apartemen hanya untuk mengurus Joan yang sedang sakit, dan setiap pulang malam hari tahu-tahu sudah tampak lesu
"Hyung? Seonghwa Hyung?" Yeosang menyentuh lengan Seonghwa yang masih tampak acuh dengan dirinya dan San
"Uhng? Ada apa Yeo? Maafkan Hyung tidak mendengarkan obrolan kalian" Seonghwa mengangkat kepalanya yang tertunduk dari tadi
San tersenyum dan menggeleng singkat "Bukan obrolan penting Hyung, tidak apa-apa"
"Habis ini pergi rawat Joan lagi?" tanya Yeosang dan diangguki oleh Seonghwa. Tapi setelahnya lelaki itu menghela nafas panjang lagi yang tentu saja membuat kedua adik di hadapannya mengerutkan alis bingung
"Iya, Joan sudah mendingan. Tapi Hyung belum bisa membiarkannya sendiri untuk hari ini. Kalau tidak ada keluhan, besok Joan sudah bisa beraktifitas lagi"
Baik San maupun Yeosang mengangguk mengerti, tampaknya ada sesuatu antara Seonghwa dengan Joan. Keduanya saling tatap sebelum kemudian menatap Seonghwa dan bertanya "Boleh kita temenin Hyung jaga Joan hari ini?"
"Tentu Yeosangie,, kalian boleh. Tapi San-"
"San hanya ada janji temu sore nanti Hyung, tidak perlu khawatir" potong Yeosang menjawab pertanyaan Seonghwa untuk San karena anak itu sedang asyik dengan makanan di mulutnya. Untuk dirinya sendiri hari ini dia libur, jadi sudah pasti Seonghwa tidak akan keberatan jika dia ikut
"Sudah sekarang Hyung mandi dan siap-siap saja, kami tunggu sambil makan" San menambahkan sambil mengangguk memberikan pengertian pada Seonghwa.
"Baiklah, Hyung ganti dulu kalau begitu"
Begitu Seonghwa menghilang dibalik pintu kamarnya, San dan Yeosang saling melempar pandangan dan berbisik-bisik sambil sesekali melirik kamar Seonghwa yang tertutup. Mereka benar-benar harus mencari tahu akar masalah dan pemecahan solusi kenapa Hyung-mereka jadi murung seperti itu.
**
Usaha mengikuti Seonghwa seharian ini tampaknya belum membuahkan hasil karena kenyataanya tidak ada informasi lebih lanjut yang mereka berdua dapatkan selain Joan sudah hampir sembuh dan Seonghwa sedikit senang karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry-Moccachino for Kim Hongjoong [On Going]
FanficMenurutnya buah berwarna merah dengan banyak bintik putih itu rasanya asam dan aneh. membayangkannya saja membuat giginya ngilu. Demi Tuhan kalau bukan Nicha yang memaksanya dirinya juga tidak akan pernah mau menyentuh buah itu. sayangnya persepsi t...