Warning typo's
__________________________________
L I Z A R D S
__________________________________
Para pemuda itu benar-benar merealisasikan ucapan Jaemin tentang 'strategi bertahan hidup' agak lucu memang jika berada di situasi yang normal sebelum adanya lizard muncul. Benar, mereka mengenal istilah itu setelah melihat berita yang baru saja mereka tonton bersama
"Jadi, apakah kita perlu ke pusat bantuan?" Jisung yang lebih dulu bertanya. Pemuda dengan suara super lembut itu sedari tadi memang hanya diam
"Kita jelas harus bertahan disini lebih lama, apalagi persiapan bahan pangan kita masih banyak" semuanya mengangguk mendengar ucapan Mark
"Tapi, jika kita ke pusat bantuan, kita bisa keluar dari wilayah ini dengan bantuan pemerintah"
Aduuh Jaemin jadi pusing memikirkan hal ini, pemerintah tidak bisa di percaya, sedangkan bertahan di lingkungan yang berdampingan dengan lizard juga tidak aman
"Begini saja, kita mengikuti saran Mark. Kita harus menghabiskan sebagian stock makanan bagaimanapun jika kita nekat membawa seluruh stock makanan kita tidak menampik kemungkinan jika para korban lain akan kalap dan merebut semua makanan kita"
Bukan bermaksud tidak ingin berbagi, hanya saja segala kemungkinan bisa terjadi. Terlihat dari perilaku memanusiakan manusia yang semakin menurun menjadi alasan utama Yuta mengatakan hal itu
"Benar, lagipula jika pemerintah tidak bisa di andalkan kita bisa pergi sendiri walaupun kecil kemungkinan. Tapi pasti kita bisa!" Kalimat yang Jaemin ucapkan menjadi penyemangat tersendiri bagi mereka semua
Setidaknya di perkumpulan tidak jelas ini ada seseorang yang membuat mereka bersemangat dan selalu ingin mereka lihat lagi, anggap saja motivasi untuk bisa hidup lebih lama.
Mereka memang sekumpulan pemuda aneh, tapi tujuan mereka tentu sama. Bertahan hidup.
"Woah, adanya lizard membuat adrenalin ku semakin terpacu. Bayangkan saja kemarin kita masih membolos kuliah dan selalu tertawa sepanjang waktu tiba-tiba sekarang sudah berada di tengah-tengah makhluk aneh yang entah bagaimana tercipta" ucapan Renjun membuat semuanya mengangguk, rasa-rasanya walaupun mereka baru berhadapan dengan lizard belum ada dua hari, tapi seperti sudah dua Minggu saja
"Benar, mengingat makhluk menjijikan itu aku jadi ingin muntah lagi" Chenle buru-buru berlari ke arah kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya. Ucapannya tadi bukan sekedar ucapan tentunya
Jaemin menyempatkan diri untuk tertawa sejenak untuk menanggapi kelakuan aneh bocah rantau itu sebelum menyandarkan tubuhnya pada dada bidang yuta yang sedari tadi duduk di sebelahnya
"Aku merindukan mereka" setelahnya suasana berubah menjadi melankolis karena Jaemin buru-buru menyembunyikan wajah mungilnya di dada bidang sepupunya, pemuda itu jelas menyembunyikan tangis Sedari tadi pagi, atau kemarin? Mengingat kini sudah pukul tiga dini hari
"Tidak apa-apa, kita tidak pernah tau jika ternyata mereka masih hidup, kan? Nana" setelahnya Jaemin semakin menenggelamkan wajahnya dengan tangan Yuta yang masih setia mengusap kepala dan punggungnya. Perihal mana Nana, itu panggilan kesayangan dari sepupu dan sahabatnya. Kini, entah dimana kedua pemuda tampan itu.
"Memalukan sekali anak kecil ini menangis" Jaemin langsung mencubit perut Yuta yang tadi mengejeknya, Andi ada dua lelaki itu pasti Jaemin akan berpindah pelukan
"Diam!"
Berakhir semua pemuda yang tengah berkumpul itu mengejek Jaemin habis habisan dengan tawa yang tertahan, takut kalau-kalau tawa keras mereka membangunkan lizard yang kelaparan
KAMU SEDANG MEMBACA
LIZARD'S | Jaemin Harem
Mystery / ThrillerJangan keluar jika kau ingin selamat Semua orang melupakan semua yang mereka sayang, demi menyelamatkan nyawa Dunia kami hancur Hidup kami hancur Namun yang harus kami lakukan adalah bertahan hidup Menjauhi kematian Kematian mengintai kami Mereka...