Shock 🚫

89 16 4
                                    


maaf bila ada kata yang menyinggung maupun kata yang menurut kalian tidak cocok, silahkan tandai 😄

Happy reading

Rayana, menatap jalan yang dilintasi kendaraan dengan tatapan kosong. hancur, hancur sudah masa depan rayana.

rayana menekuk wajahnya diantara lutut dan lengan, ia menutup wajahnya yang telah dihiasi oleh tangisan sehingga matanya kini sedikit membengkak. rayana membiarkan guyuran hujan menemani dirinya.

rayana sepulang sekolah rencana ingin langsung pulang saja. namun, perutnya yang telah terisi oleh malaikat kecil rupanya ingin tetap bertahan dan tak ingin pulang. jadi, rayana berakhir di halte bis dengan jarak di sekolah nya sekitar 5 km dari sana. hitung-hitung olahraga juga, pikir raya.

namun, prediksi bmkg ternyata salah. kini hujan turun dengan derasnya, membuat jalanan becek dan licin sehingga tak memugkinkan untuk pemakai kendaraan melalui jalan ini.

sehingga rayana tak jadi memesan ojek online dan memutuskan untuk berjalan kaki saja, lagipula kakaknya sedang ada kelas tambahan dan akan langsung ke cafe sepulang sekolah.

rayana terus mengelus perut nya yang masih terlihat rata, membiarkan guyuran hujan menghantam tubuhnya yang raya tahu bahwa ia pasti akan berakhir demam nanti malam. mendung dan petir tidak menghalangi raya untuk pulang kerumah, walau jarak halte dan rumahnya terbilang sangat jauh sekali.

sepanjang perjalanan, rayana terus saja memandang kosong kearah aspal. entah mengapa, kini air matanya luruh dengan sendiri bercampur dengan air hujan yang hingap turun di wajah cantiknya.

"nak, maafin mamah..kamu jadi harus menanggung seluruh beban ini, tapi mamah sangat bersyukur akan kedatanganmu..setidaknya, mamah tidak sendirian lagi jika berjalan sendirian-haha.."

rayana mungkin akan dikatakan gila karena berbicara dengan sendirinya, biarlah. setidaknya hatinya sedikit menghangat.

Rayana

Benar saja. malamnya, raya mengalami demam tinggi dan flu berat. suhu tubuhnya sangat panas, ditambah dengan wajahnya yang memerah akibat dinginnya malam disambut dengan iringan bersin raya.

'hachuu!'

"aduh dek, harusnya kamu tuh nelfon aku supaya jemput-bukannya malah hujan-hujanan, kamu udah gede loh"u cap abian membawa senampan air hangat, susu, bubur, dan obat yang abian beli tadi sepulang bekerja.

raya yang medengar tutur kata abian, hanya mengangguk lesu dan memakan buburnya.

"kakak tadi habis beli obat singgah dulu ke toko acsessorise, ada gelang yang lucu. jadi kakak beliin kamu dua" abian menyodorkan gelang mungil berhias spidermine itu.

 jadi kakak beliin kamu dua" abian menyodorkan gelang mungil berhias spidermine itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAYANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang