🐝Chapter 01🐝

26 4 1
                                    

~•°TYPO BERTEBARAN°•~
°•' HAPPY READING '•°

🦗🦗🦗

Di sebuah kamar, tampak seorang gadis tengah duduk di atas ranjang sambil mengutak-atik ponsel miliknya. Penampilannya pun sudah rapi dengan seragam sekolah yang pas di tubuhnya. Gadis itu ialah Erin, yang memiliki nama lengkap ZERINKA PUTRI AILEEN.

Tidak lama kemudian, Erin memasukkan ponselnya ke dalam saku bajunya, lalu meraih tas sekolah di sampingnya, kemudian bergerak menuju ke pintu kamar. Setelah Erin keluar dari kamarnya, gadis itu pun menuruni anak tangga menuju ke lantai satu.

Erin berjalan menghampiri meja makan. Di sana, sudah ada tiga orang yang duduk. Papahnya, ibu tirinya, dan adik tirinya Erin. Gadis itu langsung duduk di kursi kosong tanpa berbasa-basi. Ia mengambil sepotong roti dan memakannya dalam diam.

"Kalian hari ini naik apa ke sekolah?" Pria itu membuka suara. Dia adalah Haiden.

"Aku sama teman, Pah," sahut gadis itu tersenyum manis menatap Haiden. Dia adalah Kiarra, KIARRA ZALZALIA F.

Erin hanya menatap Haiden sekilas dan kembali memakan rotinya. "Motor," jawab Erin cuek.

Haiden tampak mengangguk singkat mendengar jawaban dari kedua putrinya.

"Kalau begitu Papah duluan ke kantor. Hari ini ada meeting," ujar Haiden menyelesaikan sarapannya.

"Hati-hati, Mas," sahut wanita itu sambil berdiri dan menghampiri Haiden. Dia adalah Tiffany.

Tiffany mengambil tas kantor Haiden yang ada di sebelah pria itu. Setelah Haiden selesai bersiap-siap, Tiffany langsung mengapit lengannya. Dan berjalan mengikuti langkah Haiden.

Kini, tinggal Erin dan Kiarra di meja makan. Kedua gadis itu sibuk dengan dunianya masing-masing. Tidak ada yang mau mengangkat suara hanya sekedar bertegur sapa. Padahal, mereka duduk saling berhadapan.

Erin melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan hampir pukul tujuh. Ia pun segera menyelesaikan sarapannya. Setelah itu, berlalu meninggalkan Kiarra di meja makan seorang diri.

"Gue mau liat, sampai kapan Lo bisa bertahan di rumah ini," benak Kiarra menatap punggung Erin yang menjauh. Seringai lebar terukir di wajahnya.

"Sabar, Erin. Permainan wow sebentar lagi akan di mulai," batin Erin sambil melangkah dengan penuh percaya diri, tidak lupa dengan tatapan tajamnya yang menghunus ke depan.

•••

"Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian segera merapat ke sumber suara! Hari ini saya selaku siswa tertampan di alam semesta akan mengumumkan sebuah berita terbaru dan terhangat di pagi hari ini!" Seorang laki-laki tampak berdiri di depan tiang bendera sambil berteriak menggunakan toa menyuruh para anak-anak untuk segera menghampirinya.

Laki-laki itu ialah JIRO ALFRANDI yang dikenal dengan nama Alfra. Kemudian, laki-laki yang sedari tadi berdiri menamani Alfra sambil menutup kedua telinganya adalah Gabriel, dengan nama lengkap GABRIEL ARZAN MICHAEL.

Satu persatu anak-anak yang berlalu-lalang di tengah lapangan mulai berdatangan, tertarik alias kepo dengan apa yang akan Alfra beritakan nantinya.

"Ada apa, sih?"

"Woi berita apaan!?"

"Ada guru baru, kah?"

"Bagi-bagi sembako, yah!?"

"Lo nggak prank kita, kan?"

"Cepetan, woi! Gue mau berak, nih!"

"Aduh-aduh, geser dikit napa!"

𝐁𝐀𝐂𝐊 𝐎𝐍𝐄 𝐃𝐀𝐘  [ѕℓσωυρ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang