Christmas

538 81 13
                                    

Pagi ini adalah pagi natal, mansion mewah milik keluarga Park terlihat sangat cantik dan mewah, pohon natal bejejer rapi di sekeliling halaman mansion, sang tuan rumah pun sudah rapih untuk menyambut kedatangan keluarga besar dari pihak Eugene maupun dirinya.

Dilantai atas ada empat gadis yang tengah bersiap-siap untuk merayakan hari istimewa ini, semua nya berpenampilan rapih dan sempurna.

Dikamar bernuansa biru tua ada seorang gadis berponi yang tengah mengepalkan tangan untuk berdoa, matanya terpejam sembari mengucapkan rasa syukur atas apa yang telah diberikan kepadanya.

" Tuhan terimakasih atas semua yang telah kau berikan kepada ku dan juga keluargaku, meski natal tahun ini tetap sama seperti sebelumnya, aku cukup bersyukur karena keluarga kami diberi kesehatan dan kebahagiaan...... Untuk mereka ! Maaf jika aku terus mengeluh kepada mu tentang kehidupan ini, jika tidak dengan mu harus kepada siapa lagi aku mengadu, kurasa cukup tuhan, terimakasih telah mendengar kan ku. Amin "

" Merry Christmas " Lisa langsung membuka matanya kala mendengar suara yang sangat ia rindukan.

Perlahan dia berbalik dan menatap seseorang itu yang sedang berdiri di ambang pintu.

Dia menatap kagum kakak nya, gadis itu terlihat cantik setiap saat, ditambah gaun merah yang terbalut ditubuh sang kakak membuat gadis itu bukan seperti seorang dokter, melainkan putri kerajaan.

" Cepat turun kebawah, keluarga besar eomma dan appa hampir sampai " ujarnya dingin dan langsung berbalik meninggalkan kamar Lisa.

" Eon__nie " gugup nya mencegah kepergian Jisoo. Gadis bersurai hitam itu pun kembali menoleh sembari mengangkat sebelah alis.

" Merry Christmas "  Jisoo hanya mengagungkan kepala dan berlalu meninggalkan Lisa.

" Kapan kulkas itu akan cair " kekeh Lisa dengan senyuman miris.

Lisa keluar dari kamar nya menatap seduh pintu kamar yang ada disampingnya.

" Apa dia sudah bersiap-siap? " Lisa bertanya pada diri sendiri lalu memutuskan pergi ke kamar itu untuk memastikan kembaran nya.

" Eon___ ahhh mianhae" Lisa langsung menutup kembali pintu kamar Rose kala melihat jennie yang tengah bercanda gurau bersama kembarannya.

Hati nya berdenyut saat melihat tawa keduanya, kapan Lisa bisa merasakan hal seperti itu? Seumur hidup Jennie tidak pernah tersenyum padanya, apa lagi tertawa.

" Apa yang kau lakukan disitu Lisa, cepat turun dan bantu jisoo dibawah, halmeoni dan harabeoji akan segera sampai " tegur Eugene memecahkan lamunan Lisa dan masuk ke kamar Rose.

" Aigooo anak eomma sedang asik bermain rupanya " suara lembut Eugene dikamar itu terdengar miris untuk Lisa, kenapa semua keluarga nya tidak memperlakukan dirinya seperti Rose.

Tak ingin terus berlarut pada kesedihan Lisa langsung turun kebawah untuk membantu Jisoo.

Mata nya berbinar menatapi seluruh mansion yang terlihat sangat megah dan mewah, kado natal ada dimana-mana membuat suasana terlihat menyenangkan.

" Eonni, siapa yang mendekor ini, bagus sekali " Ujar Lisa dengan mata yang masih mengedar melihat langit-langit mansion.

Bukan nya menjawab Jisoo malah tersenyum saat mendapati Lisa yang sedang tersenyum bahagia, namun beberapa detik kemudian dia langsung menarik kembali senyumnya dan kembali fokus pada kado-kado yang akan disusun.

" Siapa lagi jika bukan maid " Lisa menoleh kearah sang kakak sembari mengagguk.

" Merry Christmas nona Lisa, nona Jisoo " sapa bibi Ahn , kedua gadis itu pun tersenyum kearah bibi Ahn.

Distance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang