" Lisa ya ayo kita berangkat bersama naik motor ! "
" Ani "
" Lisa yaaaaa " rengek Rose memohon.
" Ani "
" Lisaaaa____ "
" ANIYO PARK CHAEYOUNG, JIKA AKU BILANG TIDAK, TIDAK ! AKU TIDAK INGIN PERGI BERSAMA MU ! " Bentak Lisa membuat Rose ketakutan.
Brakkkkkkk
" Kenapa kau membentaknya hah ? " Kesal Jennie yang ikut terpancing.
" Wae ? WAEEEEEE ? "
Plakkkkk
" Ada apa dengan kau Lisa? Sejak kemarin kau selalu saja marah-marah, kita semua sudah bicara baik-baik tapi kau malah meninggikan suara, kami ini kakak mu " Satu tamparan dari Jisoo berhasil melayang ke pipi nya, ini lah salah satu sifat Jisoo yang membuat Lisa bingung, terkadang terlihat perduli, terkadang semena-mena seperti ini tanpa memikirkan perasaan nya.
" Seandainya tuhan memberi ku satu kesempatan untuk memilih, aku akan memilih untuk tidak lahir di keluarga ini ! Camkan itu " seisi rumah dibuat tercengang oleh Lisa, bahkan bibi Ahn baru tau jika Lisa bisa berani membentak keluarga nya.
Untung saja Tae-young dan Eugene belum pulang, jika saja mereka tau, mungkin Lisa akan kembali dihukum oleh Tae-young.
" Sudah lah chaeng, jangan meminta nya untuk pergi bersama lagi, eonni akan mengatar jemput mu mulai hari ini, nanti eonni yang sampaikan pada appa agar Ki-yong fokus untuk mengawasi mu saja " Rose hanya mengangguk lemah menjawab ucapan Jennie, baru saja dia merasa nyaman ketika dekat dengan Lisa, tapi gadis itu yang justru menjauh.
" Cepat selesai kan makanan kalian, ini hampir siang, eonni duluan ya " Jisoo bangkit dan mengecup singkat kedua pipi adiknya dan pergi meninggalkan mansion.
" Keluarga ini semakin hari semakin asing, tidak ada lagi kehangatan didalam nya, semuanya sibuk dengan urusan masing-masing, terlebih melihat sikap Lisa yang ceria perlahan berubah menjadi dingin, namun itu semua salah kami, kami yang selalu mengabaikan nya, padahal senyum gadis itu dapat menghangatkan hati " batin jennie kembali mengingat masa-masa dimana lisa masih berusia 10 tahun, setelah memasuki senior high school Lisa berubah menjadi lebih cuek, ditambah belakang ini dia sering beradu mulut dan menjawab dengan nada tinggi kepada mereka.
..............
" Sayang bagaimana ini ? " Tanya Tae-young resah.
" Kita tetap harus menolak kerja sama nya sayang, mereka adalah bandar narkoba, tidak mungkin kita menyumbangkan saham perusahaan ini " Tegas Eugene.
" Kau tau kan jika kita menolak dampaknya akan terkena pada putri-putri kita ? Kau masih ingat kan ucapan so Ji-Sub 5 tahun lalu? " Eugene tampak berfikir, masalah mereka kali ini cukup rumit, menjadi pengusaha sukses sangat mengancam nyawa untuk keluarga nya, ini lah salah satu hal yang Eugene benci.
" Kita bisa menambah bodyguard sayang, apa pun caranya kita harus bisa melindungi perusahaan sekaligus anak kita "
" Ini rumit nona " sahut kepercayaan Tae-young yaitu Jo In-sung .
" Lalu bagaimana jalan keluar yang aman ? " Tanya Eugene frustasi.
" Kita laporkan pada polisi ! "
" Tidak ! Aku tidak setuju " tolak Tae-young mentah-mentah.
" Itu akan membahayakan anak ku In-sung , dia memiliki jutaan anak buah, jika kita berani bertindak seperti ini akan ku pastikan keluarga ku dalam bahaya, mereka pasti akan mencari tau siapa dalang nya "
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance
Fanfiction# " Jika ada yang lebih indah dari bunga mawar, mungkin itu senyum bungsu park " ~ Park Chaeyoung " Jangan berbohong hanya karena kau ingin menjaga perasaan ku " ~ Park Lisa # " Dia hidup, tapi perasaan nya sudah mati " ~ Park Jisoo " Kau tau eonni...